Wajib tahu ini dia 4 Teknologi Geospasial dan penerapannya di Indonesia

2 Agustus 2021

Salah satu momen terbesar dalam sejarah geospasial adalah peluncuran Google Maps pada tahun 2005. Yang membuat teknologi geospasial atau pemetaan tersedia untuk khalayak luas. Data geospasial adalah data tentang objek, peristiwa, atau fenomena yang memiliki lokasi di permukaan bumi. Lokasi mungkin statis dalam jangka pendek (misalnya, lokasi jalan, peristiwa gempa bumi, populasi yang hidup dalam kemiskinan), atau dinamis (misalnya, kendaraan yang bergerak, transportasi umum, pejalan kaki, dan peta penyebaran penyakit menular).

Sejarah Teknologi Geospasial

Tetapi mari kita melihat sejarah pada awal tentang teknologi geospasial saat ini yang pertama kali ada pada tahun 1832. Selama wabah kolera di Paris pada tahun tersebut, seorang kartografer Prancis Charles Picquet menciptakan salah satu heat maps pertama untuk menunjukkan dimana insiden penyakit pada suatu daerah yang terkonsentrasi.

Ketika kolera melanda London pada tahun 1854, dokter John Snow membangun heat maps untuk di kota Paris. Selain membuat peta yang menggambarkan lokasi kematian kolera, ia menggunakan analisis spasial data untuk menunjukkan hubungan antara sumber air yang terkontaminasi dan kolera.

Pada awal 1900-an, foto zincografi ditemukan. yang merupakan bentuk pencetakan peta dengan lapisan terpisah. Setiap lapisan secara visual dapat mewakili data pada peta.

Pada 1960-an, Roger Tomlinson lalu mempelopori konsep Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information Systems (GIS) yang membawa kartografi tradisional ke tingkat yang baru. Munculnya satelit yang berfokus pada keamanan nasional, ilmiah, dan usaha komersial memberikan gambar permukaan bumi dan aktivitas manusia untuk pertama kalinya, membuka lebih banyak cara untuk memvisualisasikan sebuah data pada peta. 

GIS menggabungkan peta dasar dengan penangkapan, manipulasi, dan pengelolaan data yang lebih baik. Peta GIS dapat berisi jumlah data yang tidak terbatas. Data geospasial ini tidak hanya memungkinkan penggunanya memvisualisasikan dan menganalisis data, tetapi juga dapat membantu pengguna lebih memahami suatu tren, hubungan, dan pola.

GIS kemudian lebih disempurnakan sampai awal 2000-an ketika Google Maps menghasilkan versi yang mudah digunakan untuk khalayak banyak pada tahun 2005.

Lihat Layanan Kami: Layanan Solusi Geospatial dari Terralogiq.

Sejak itu, teknologi geospasial telah berkembang dari desktop ke sistem berbasis cloud. Basis data geospasial dulunya terbatas, tetapi dengan adanya open source software telah membuat akses ke jenis informasi ini menjadi lebih luas.

Teknologi geospasial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai alat modern yang berkontribusi pada pemetaan geografis serta analisis bumi dan masyarakat (manusia). Teknologi ini telah berkembang dalam beberapa bentuk sejak peta pertama dibuat pada zaman prasejarah. 

Pada abad ke-19, sekolah kartografi dan pembuatan peta yang penting bergabung dengan fotografi udara ketika kamera awal dikirim ke atas pada balon udara dan merpati, dan kemudian menggunakan pesawat terbang selama abad ke-20. Ilmu dan seni interpretasi fotografik dan pembuatan peta dipercepat selama Perang Dunia Kedua dan selama Perang Dingin ia mengambil dimensi baru dengan munculnya satelit dan komputer. 

Satelit memungkinkan gambar permukaan bumi dan aktivitas manusia di dalamnya dengan batasan tertentu. Komputer memungkinkan penyimpanan dan transfer citra (gambar) bersama dengan pengembangan perangkat lunak digital terkait, peta, dan kumpulan data tentang fenomena sosial ekonomi dan lingkungan, yang secara kolektif disebut dengan sistem informasi geografis (SIG) atau Geographic Information Systems (GIS) hingga sekarang ini. 

Aspek penting dari Geographic Information Systems (GIS) adalah kemampuannya untuk mengumpulkan berbagai data geospasial ke dalam satu set peta berlapis yang memungkinkan tema kompleks untuk dianalisis dan kemudian dikomunikasikan kepada khalayak yang lebih luas. ‘Pelapisan’ ini dimungkinkan oleh fakta bahwa semua data tersebut mencakup informasi tentang lokasi persisnya di permukaan bumi, oleh karena itu istilah ‘geospasial’.

Teknologi geospasial menyediakan data untuk sejumlah industri yang mencakup militer, perusahaan utilitas, perencanaan kota, dan industri pembangunan atau konstruksi. Penerapan data geospasial dapat dugunakan juga untuk konservasi keanekaragaman hayati, pemadaman kebakaran hutan, pemantauan pertanian, bantuan kemanusiaan, dan bidang apa pun yang dapat memperoleh manfaat dari visualisasi dan analisis data geografis yang lebih baik.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Dengan Geospasial Data dan Manfaatnya

Saat ini terdapat berbagai jenis teknologi geospasial yang berpotensi dapat diterapkan pada khalayak banyak terutama di Indonesia, antara lain sebagai berikut:

Penginderaan Jauh (Remote Sensing)

Citra dan data yang dikumpulkan dari kamera dan platform sensor luar angkasa atau udara. Beberapa penyedia citra satelit komersial sekarang menawarkan gambar yang menunjukkan detail satu meter atau lebih kecil, membuat gambar ini sesuai untuk memantau kebutuhan kemanusiaan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Geographic Information Systems (GIS)

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information Systems (GIS) seperangkat alat perangkat lunak untuk memetakan dan menganalisis data yang di-georeferensi (ditetapkan lokasi tertentu di permukaan bumi, atau dikenal sebagai data geospasial). GIS dapat digunakan untuk mendeteksi pola geografis dalam data lain, seperti klaster penyakit akibat racun, akses air yang kurang optimal, dan lain-lain.

Global Positioning System (GPS)

GPS pertama kali merupakan jaringan satelit buatan pemerintah Amerika Serikat yang dapat memberikan lokasi koordinat yang tepat kepada pengguna sipil dan militer dengan peralatan penerima yang tepat. Sistem GPS ini terdiri dari tiga bagian, yakni satelit di angkasa, stasiun pengendali di bumi, dan receiver alias perangkat penerima sinyal satelit yang berada di tangan pengguna, seperti misalnya smartphone atau arloji pintar.

Internet Mapping Technologies

Teknologi Pemetaan Internet program perangkat lunak seperti Google Earth dan fitur web seperti Microsoft Virtual Earth mengubah cara data geospasial dapat dilihat dan dibagikan. Perkembangan dalam antarmuka pengguna juga membuat teknologi tersebut tersedia untuk khalayak yang lebih luas sedangkan GIS secara tradisional telah disediakan untuk spesialis, dan merekalah yang menginvestasikan waktu dalam mempelajari program perangkat lunak yang lebih kompleks.

Data geospasial menggabungkan informasi lokasi (biasanya koordinat di bumi), informasi atribut (karakteristik objek, peristiwa, atau fenomena yang bersangkutan), dan seringkali juga informasi temporal (waktu atau rentang kehidupan di mana lokasi dan atribut ada).

Banyak data geospasial yang menarik bagi banyak pengguna. Misalnya, jalan, daerah, badan air, dan fasilitas umum berguna sebagai informasi referensi untuk beberapa tujuan. Untuk alasan ini, baik dikumpulkan oleh organisasi publik atau swasta, sejumlah besar data geospasial tersedia sebagai data terbuka. 

Semua data ini berarti dapat diakses secara bebas oleh pengguna, dan tersedia melalui open standard. Pengembangan dan penggunaan open standard dalam komunitas geospasial sangat didukung karena luasnya cakupan penggunaan data geospasial, dan karena banyaknya lembaga baik global maupun lokal yang terlibat dalam pengumpulan data tersebut.

Baca juga: Teknologi Satellite Imagery Dalam Google Maps Platform Untuk Bisnis

teknologi-geospasial-pada-pemetaan

Masa Depan Teknologi Geospasial

Masa depan teknologi geospasial sebagian besar melibatkan integrasi lebih lanjut dari pembelajaran mesin dan artificial intelligence (AI). Pemetaan sebagai layanan, penggunaan drone dan kendaraan otomatis adalah area pertumbuhan yang mendorong adopsi sebuah penerapan teknologi geospasial. Mari kita lihat lebih lanjut:

AI Geospasial

Menempatkan komponen geografis pada pembelajaran mesin. Pengguna aplikasi dapat memberikan informasi real-time tentang lalu lintas atau kondisi lain di sekitarnya. Banyak sekali peran kontributor yang dapat meningkatkan keakuratan data geospasial, memungkinkan prediksi yang lebih baik saat mengelola hal-hal seperti arus lalu lintas. Hal ini juga dikenal sebagai Geo AI.

Baca Juga: Analisis Peluang Pasar Penting Bagi Bisnis?

Autonomous Vehicles

Mata kendaraan otomatis adalah LiDAR (Light Detection and Ranging), yang merupakan metode penginderaan yang menggunakan sinar laser untuk mengukur jarak yang bervariasi. Teknologi geospasial memungkinkan LiDAR dan perusahaan pemetaan akan membawa teknologi tersebut ke tingkat berikutnya, untuk membuat cara mengemudi otomatis yang lebih aman dan lebih mudah diakses.

Mapping as a Service

Tidak semua peta yang ditemukan online beresolusi tinggi. Tetapi teknologi pemetaan geospasial dapat membuat peta sesuai permintaan dari lokasi manapun yang diinginkan. Peta dapat dibuat berdasarkan kebutuhan pelanggan dan digunakan untuk sejumlah industri, termasuk perusahaan konstruksi. Citra geospasial dan pasar pemetaan sendiri sebagai sebuah layanan diperkirakan dapat mencapai $8 miliar pada tahun 2025.

Layanan Google Maps Di Indonesia dari Terralogiq

Drone

Drone yang digunakan untuk pemetaan udara akan menjadi lebih umum. Dikombinasikan dengan GIS dan sensor yang memiliki presisi tinggi, gambar yang diambil dengan drone dapat terbang diatas hektar an tanah untuk mengumpulkan data untuk mempengaruhi segala hal mulai dari pertanian hingga perencanaan kota.

Jika pada bisnis Anda menargetkan lingkungan tertentu untuk produk Anda, baik untuk kebutuhan geographic information, systems GIS atau jika Anda bekerja pada sektor pemerintahan, publik, dan layanan masyarakat, teknologi geospasial seperti GIS memungkinkan Anda mengidentifikasi pelanggan utama, klien dan data penelitian yang Anda miliki tentang preferensi dan minat mereka.

Informasi geospasial membantu Anda menjalani hari lebih dari yang Anda sadari. Aspek data dan geografi mempengaruhi hidup kita hampir di setiap langkah, membantu menjadi lebih aman dan lebih produktif. Hubungi Terralogiq jika ingin berkonsultasi mengenai penerapan teknologi geospasial untuk bisnis Anda melalui alamat email halo@terralogiq.com

Author Profile

Albi Panatagama

Marketing and Public Relations Terralogiq Premier Partner Google Maps Platform

|

Share this post on

Related Article