Ini Dia Tahapan-Tahapan dalam Software Testing Process!

16 Maret 2023

Sebelum kita memasuki langkah-langkah software testing, perlu Anda ketahui terlebih dahulu apa itu software testing. Dalam mengembangkan suatu perangkat lunak, tahapan yang paling penting dalam prosesnya adalah software testing atau pengujian perangkat lunak. Software testing atau pengujian perangkat lunak merupakan proses evaluasi dan verifikasi bahwa produk atau aplikasi perangkat lunak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Pengujian ini memiliki banyak manfaat, diantaranya mencegah bug, mengurangi biaya pengembangan, dan meningkatkan kinerja. 

Software testing mengikuti proses yang umum, termasuk menentukan lingkungan pengujian, mengembangkan kasus pengujian, menulis laporan, menganalisis hasil pengujian, dan mengirimkan laporan kerusakan. Pendekatan pengujian yang baik mencakup application programming interface (API), user interface, dan level sistem. Selain itu, semakin banyak pengujian yang diotomatisasi dan dijalankan lebih awal, semakin baik pula software yang akan dihasilkan. 

Ini Dia Tahapan-Tahapan dalam Software Testing Process!

Proses software testing melibatkan eksekusi komponen perangkat lunak atau sistem menggunakan alat manual atau otomatis untuk mengevaluasi satu atau lebih properti yang diminati. Tujuan pengujian perangkat lunak adalah untuk mengidentifikasi kesalahan, kesenjangan, atau persyaratan yang hilang atau berbeda dengan persyaratan aktual. 

Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai bagaimana langkah-langkah dalam software testing process

Key Takeaways:

  • Kecacatan yang ditemukan pada perangkat lunak dapat merusak reputasi merek yang kemudian menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan
  • Software testing memungkinkan perusahaan untuk menciptakan sebuah sistem yang memenuhi atau bahkan melampaui harapan pelanggan, yang kemudian menghasilkan lebih banyak penjualan dan pangsa pasar yang lebih besar. 
  • Software testing process penting karena jika ada bug atau kesalahan pada software, proses ini memungkinkan agar masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi lebih awal dan dapat diselesaikan sebelum produk dikirimkan kepada pelanggan
  • Peningkatan pengujian yang paling baik dapat dicapai dengan mengevaluasi keefektifan pengujian di atas setiap implementasi pengujian perangkat lunak

Mengapa Software Testing Itu Penting?

Kecacatan yang ditemukan pada perangkat lunak dapat merusak reputasi merek yang kemudian menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan. Dalam kasus yang lebih parah, bug atau kecacatan dapat merusak sistem yang saling berhubungan hingga menyebabkan kegagalan fungsi yang serius. 

Meskipun untuk melakukan pengujian dibutuhkan biaya yang tidak kecil, namun perusahaan dapat menghemat jutaan per tahun dalam proses development and support jika memiliki teknik pengujian dan proses QA yang baik. 

Software testing yang lebih awal dapat mengungkap masalah sebelum produk mulai memasuki pasar. Semakin cepat tim development menerima feedback dari pengujian, semakin cepat juga mereka dapat mengatasi masalah-masalah seperti:

  • Kecacatan pada arsitektur
  • Keputusan desain yang buruk
  • Fungsionalitas yang tidak valid atau salah
  • Kerentanan pada keamanan
  • Masalah skalabilitas

Software testing memungkinkan perusahaan untuk menciptakan sebuah sistem yang memenuhi atau bahkan melampaui harapan pelanggan, yang kemudian menghasilkan lebih banyak penjualan dan pangsa pasar yang lebih besar. 

Jadi sebagai kesimpulan, software testing process penting karena jika ada bug atau kesalahan pada software, proses ini memungkinkan agar masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi lebih awal dan dapat diselesaikan sebelum produk dikirimkan kepada pelanggan. Produk perangkat lunak yang diuji dengan benar dapat memastikan keandalan, keamanan, dan kinerja yang baik yang selanjutnya menghemat waktu, menghemat biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. 

Baca juga: Macam-Macam Software: Kenali Perangkat Lunak di Komputermu

Jenis-Jenis Software Testing

Ada banyak jenis uji perangkat lunak yang berbeda. Setiap jenis uji yang dilakukan memiliki tujuan dan strategi yang spesifik. Berikut adalah beberapa jenis uji yang dilakukan untuk perangkat lunak, yaitu:

1. Acceptance testing / Uji Penerimaan

Uji untuk memverifikasi apakah seluruh sistem berfungsi sebagaimana yang dimaksud

2. Integration Testing / Pengujian Integrasi

Uji untuk memastikan bahwa komponen atau fungsi perangkat lunak dapat beroperasi bersama

3. Unit Testing / Pengujian Unit

Uji untuk memvalidasi bahwa setiap unit perangkat lunak berfungsi seperti yang diharapkan. Pengertian unit disini adalah komponen aplikasi terkecil yang dapat diuji. 

4. Functional Testing / Pengujian Fungsional

Pengujian fungsional umum dilakukan dengan black-box testing yang dilakukan untuk memeriksa atau memverifikasi fungsi dengan meniru skenario bisnis berdasarkan persyaratan fungsional. 

5. Performance Testing / Pengujian Kinerja

Pengujian kinerja dilakukan untuk menguji kinerja perangkat lunak di bawah beban kerja yang berbeda.

6. Regression Testing / Pengujian Regresi

Uji untuk memeriksa apakah fitur baru yang ditambahkan dapat merusak atau menurunkan fungsionalitas. Sanity testing dapat digunakan untuk memverifikasi menu, fungsi, dan perintah di tingkat permukaan, bila tidak ada waktu untuk pengujian regresi secara penuh. 

7. Stress Testing / Pengujian Tekanan

Pengujian tekanan adalah pengujian non-fungsional yang dilakukan untuk melihat berapa banyak tekanan yang dapat diambil sistem sebelum gagal.

8. Usability Testing / Pengujian Kegunaan

Uji untuk memvalidasi seberapa baik pelanggan dapat menggunakan sistem atau aplikasi web untuk menyelesaikan tugas.

Langkah-Langkah Software Testing Process

Langkah-Langkah Software Testing Process

Ada 11 langkah untuk software testing process yang baik, yaitu sebagai berikut. 

1. Menilai Rencana dan Status Pengembangan

Langkah pertama ini mungkin merupakan prasyarat untuk menyusun Rencana Verifikasi, Validasi, dan Pengujian untuk mengevaluasi solusi perangkat lunak yang diimplementasikan. Pada langkah ini, penguji akan memeriksa kelengkapan dan kebenaran rencana. Berdasarkan seberapa luas dan lengkap Rencana Proyek (Project Plan), penguji dapat memperkirakan jumlah sumber daya yang akan mereka dapatkan untuk menguji solusi perangkat lunak yang diterapkan. 

2. Kembangkan Rencana Pengujian

Pembentukan rencana untuk pengujian umumnya akan mengikuti pola yang setara dengan proses perencanaan untuk perangkat lunak apapun. Struktur dari semua rencana harus setara, tetapi konten akan bervariasi mencakup tingkat risiko penguji yang dianggap terkait dengan perangkat lunak yang sedang dikembangkan. 

3. Persyaratan Uji Perangkat Lunak

Persyaratan yang tidak lengkap, tidak akurat, atau tidak konsisten menyebabkan sebagian besar kegagalan perangkat lunak. Ketidakmampuan dalam memperoleh persyaratan yang benar selama fase pengumpulan persyaratan juga dapat meningkatkan biaya implementasi secara signifikan. Melalui verifikasi, penguji harus menentukan bahwa persyaratan itu akurat, lengkap, dan tidak bertentangan dengan yang lain. 

4. Menguji Desain Perangkat Lunak

Langkah selanjutnya adalah menguji desain eksternal dan internal. Pengujian ini dilakukan terutama melalui teknik verifikasi. Tahapan ini sangat penting bagi penguji untuk memperhatikan apakah perencanaan yang sudah disusun akan mencapai tujuan yang diinginkan, apakah desain akan efektif dan efisien pada perangkat keras (hardware) yang dituju. 

5. Pengujian Fase Pembangunan

Metode yang dipilih untuk membangun perangkat lunak dari dokumen desain internal akan menentukan jenis dan seberapa luas penguji yang dibutuhkan. Jika pembangunan yang dipilih lebih otomatis, maka pengujian yang diperlukan selama fase ini akan lebih sedikit. 

Berdasarkan pengalaman, ditemukan bahwa penemuan cacat selama fase pengembangan membutuhkan biaya yang secara signifikan lebih murah, daripada melalui pengujian dinamis selama langkah pelaksanaan pengujian. 

6. Jalankan dan Catat Hasil

Langkah berikutnya melibatkan pengujian kode selama keadaan dinamis. Pendekatan, metode, dan alat yang diuraikan dalam rencana pengujian akan digunakan untuk memvalidasi bahwa kode yang dapat dieksekusi benar-benar memenuhi persyaratan perangkat lunak yang telah dinyatakan dan juga spesifikasi desain struktural. 

7. Uji Penerimaan

Uji penerimaan memungkinkan pengguna untuk mengukur penerapan dan kegunaan perangkat lunak dalam melakukan fungsi pekerjaan sehari-hari. Proses ini menguji apa yang menurut pengguna harus dilakukan oleh perangkat lunak, dibandingkan dengan apa yang harus dilakukan oleh perangkat lunak sesuai persyaratan terdokumentasi. 

8. Laporkan Hasil Uji

Langkah selanjutnya adalah proses pelaporan pengujian yang berkelanjutan. Laporan ini dapat dilakukan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Penting bagi pengguna untuk melaporkan kecacatan sedini mungkin, sehingga koreksi dapat dilakukan dengan biaya serendah mungkin. 

9. Instalasi Perangkat Lunak

Setelah tim penguji memastikan bahwa perangkat lunak sudah siap untuk penggunaan produksi, kekuatan untuk menjalankan perangkat lunak tersebut selama lingkungan produksi harus diuji. Beberapa hal yang diuji, antara lain antarmuka ke perangkat lunak operasi, perangkat lunak terkait, dan prosedur operasi. 

10. Uji Perubahan Perangkat Lunak

Langkah yang selanjutnya tidak hanya mencakup perubahan selama proses implementasi, tetapi juga pemeliharaan setelah perangkat lunak diimplementasikan. Setiap kali persyaratan berubah, rencana pengujian juga harus berubah, dan dampak perubahan itu pada sistem perangkat lunak juga perlu diuji dan dievaluasi. 

11. Evaluasi Efektivitas Uji

Peningkatan pengujian yang paling baik dapat dicapai dengan mengevaluasi keefektifan pengujian di atas setiap implementasi pengujian perangkat lunak. Penilaian ini terutama harus dilakukan oleh penguji, tetapi juga harus melibatkan developer, pengguna perangkat lunak, dan profesional quality assurance jika memiliki peran dalam IT perusahaan. 

Baca juga: Kenalan dengan Software Developer Company dan Cara Kerjanya

Kembangkan Software Anda Bersama Terralogiq

Pada era digital ini, semakin penting bagi bisnis untuk meningkatkan otomatisasi dan efisiensi sistem dengan software yang mereka gunakan. Bersama Terralogiq, Anda dapat meningkatkan kualitas aplikasi dan memantau kinerja perangkat lunak. 

Terralogiq adalah perusahaan berbasis IT yang berdiri sejak tahun 2013, sebagai premier partner Google Cloud. Terralogiq sudah dipercaya oleh lebih dari 150 klien yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai solusi yang tepat untuk mengembangkan bisnis. 

Bersama Terralogiq, perusahaan dapat memperoleh akses sumber daya komputasi untuk mengembangkan dan mengoperasikan aplikasi melalui platform web. Ingin mengembangkan software perusahaan Anda bersama Terralogiq? Anda dapat mengunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut atau hubungi kami melalui email halo@terralogiq.com.

Author Profile

Albi Panatagama

Marketing and Public Relations Terralogiq Premier Partner Google Maps Platform

|

Share this post on

Related Article