Software Engineer: Mastermind Dibalik Kecanggihan Perangkat Lunak
15 November 2022
Seiring perkembangan teknologi, kebutuhan atas software sebagai alat untuk mendukung efisiensi kerja perusahaan juga semakin meningkat. Tak hanya itu, aplikasi digital yang dikembangkan juga dituntut untuk memenuhi aspek kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna.
Di balik kemudahan tersebut, terdapat praktik software engineering yang bertujuan untuk memastikan sebuah software bekerja sesuai dengan kebutuhan end-user. Praktik software engineering dilakukan oleh seorang software engineer.
Apa yang dimaksud dengan software engineer? Keahlian apa yang dibutuhkan oleh seorang software engineer? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu artikel ini akan mengajak Anda untuk memahami praktik software engineering.
Key Takeaways:
- Software engineering adalah sebuah pendekatan teknologi yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan performa sebuah software, dengan meminimalisasi kesalahan pada pengoperasian dan melakukan rekayasa perangkat lunak.
- Software engineer adalah sosok yang melaksanakan praktik software engineering.
- Bidang kerja seorang software engineer: operational software engineer, transitional software engineer, maintenance software engineer, junior software engineer, software engineer, dan principal software engineer.
- Software engineer tak hanya dituntut untuk menguasai hard skills, melainkan juga soft skills.
Apa yang dimaksud dengan Software Engineering?
Software engineering adalah sebuah pendekatan teknologi yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan performa sebuah software, dengan meminimalisasi kesalahan pada pengoperasian dan melakukan rekayasa perangkat lunak. Berkaitan dalam lingkup sistem dan membutuhkan berbagai skill teknis, software engineering pada dasarnya merupakan fusi dari disiplin ilmu komputer dan sistem informasi.
Memiliki output berupa software canggih, di bawah ini adalah manfaat yang dihasilkan dari software engineering dalam bidang industri:
1. Mendukung Otomatisasi Bisnis
Dalam aspek alur kerja, setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing. Meski begitu, bantuan teknologi dapat mendukung efisiensi aktivitas industri yang terotomatisasi dalam sebuah sebuah sistem.
Terdapat dua jenis otomatisasi, office automation dan business automation. Office automation berhubungan dengan peran monitoring kerja karyawan, sementara business monitoring berperan dalam membantu pendataan aset perusahaan.
2. Mengembangkan Strategi Bisnis
Sistem manajemen data yang berkaitan dengan software Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah elemen vital yang dapat digunakan untuk menyusun rencana bisnis.
Dalam hal ini, software engineering berperan untuk membantu Anda memahami kondisi perusahaan pada saat ini dan langkah yang sebaiknya diambil untuk keberlangsungan bisnis.
3. Meningkatkan Efektivitas Tim Operasional
Manfaat selanjutnya dari software engineering adalah meningkatkan efisiensi kerja tim. Hal ini dapat dilakukan dengan mengandalkan office automation maupun business automation.
Dengan memiliki sistem yang terotomatisasi, tim operasional dapat dengan maksimal melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Sebab, hal-hal yang mereka butuhkan telah tersedia pada satu platform aplikasi digital.
Agar dapat mencapai manfaat yang diinginkan, software engineering harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang terkait. Dalam hal ini, software engineering dikerjakan oleh seorang software engineer.
Penasaran dengan peran software engineer dan skill yang dibutuhkan untuk melakukan software engineering? Simak pembahasan di bawah ini.
Pengertian Software Engineer
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, software engineer adalah sosok yang melaksanakan praktik software engineering. Beban kerja seorang software engineer meliputi perencanaan, pengawasan, pemeliharaan, serta pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam suatu perusahaan.
Dengan melakukan aktivitas di atas, seorang software engineer diharapkan bisa mengembangkan perangkat lunak yang bersifat efisien dan dapat diandalkan oleh end user.
Profesi software engineer dapat diperoleh melalui jalur formal dengan pendidikan maupun jalur non-formal melalui training dan sertifikasi. Sebab, untuk menjalankan peran sebagai software engineer tak hanya dibutuhkan gelar, melainkan keterampilan teknis maupun non-teknis dalam melaksanakan berbagai peran dalam software engineering.
Berikut adalah beberapa bidang kerja seorang software engineer:
1. Operational Software Engineer
Operational software engineer merupakan peran dalam software engineering yang paling dasar. Peran ini berfokus pada operasionalisasi sebuah software, yang melingkupi anggaran, kegunaan, fitur, serta keamanan sebuah software.
Dengan kata lain, operational software engineer adalah sosok yang memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan telah memenuhi budget sekaligus aspek-aspek yang dibutuhkan oleh end-user.
2. Transitional Software Engineer
Peran transitional software engineer berkaitan dengan kemampuan adaptasi sebuah perangkat lunak untuk digunakan pada platform yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan tuntutan bahwa sebuah perangkat lunak harus dapat digunakan di berbagai platform yang berbeda untuk memudahkan user dalam mengaksesnya.
Dengan adanya peran transitional software engineer, sebuah aplikasi akan terus dikembangkan untuk dapat diintegrasikan dalam berbagai jenis platform.
3. Maintenance Software Engineer
Merupakan bidang software engineering yang berfokus pada proses maintenance dan pemeliharaan software maupun sistem. Dalam hal ini, maintenance software engineer berperan untuk mendeteksi terjadinya kesalahan pada sistem dan mengatasi kesalahan tersebut
Dengan adanya maintenance software engineer, performa software akan dapat terus dipantau dan ditingkatkan seiring penggunaannya oleh user.
Tak hanya terbagi atas beberapa bidang kerja, profesi software engineer juga memiliki jenjang karier yang ditentukan oleh kompleksitas bidang kerja dan jam terbang yang dimiliki. Adapun jenjang karier software engineer adalah sebagai berikut:
4. Junior Software Engineer
Sebagai pemula dalam bidang kerja software engineering, seorang junior software engineer berperan untuk membantu development manager dalam aspek desain dan coding sebuah software.
Dalam hal ini, aktivitas yang dilakukan oleh junior software engineer meliputi penulisan dan pemeliharaan kode serta melakukan testing untuk pengembangan perangkat lunak. Lebih lanjut, junior software engineer juga bertugas untuk memantau kinerja teknis tim internal dan merespons berbagai permintaan dari development team.
5. Software Engineer
Sedikit lebih kompleks dari tingkat junior, peran software engineer melingkupi aktivitas desain, pengujian, dan pengembangan software dengan mengandalkan prinsip matematika dan ilmu komputer. Peran inilah yang memegang kedudukan vital dalam pengelolaan siklus hidup pengembangan perangkat lunak.
Selain itu, software engineer juga bertanggung jawab dalam menguji software baru dan memperbaiki bug yang ditemukan pada sistem.
6. Principal Software Engineer
Merupakan jenjang karir tertinggi dalam bidang software engineering, principal software engineer bertugas memastikan bahwa software yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan user dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan bisnis. Peran ini juga mengawasi aspek teknis dan memberi bimbingan pada development team.
Lebih lanjut, seorang principal software engineer juga bertanggung jawab untuk merekomendasikan teknik perkembangan software yang dapat meningkatkan performa dari software tersebut.
Perbedaan Software Engineer dengan Software Developer
Dalam menjalankan tugasnya, software engineer kerap bersinggungan dengan peran software developer. Bagi masyarakat awam, kedua peran ini terkesan membingungkan dan kerap dianggap sama.
Pada kenyaataannya, software engineer dan software developer merupakan dua peran yang berbeda dari segi lingkup kerja maupun peran dalam pengembangan perangkat lunak. Berikut adalah perbedaan peran software engineer dan software developer yang cukup kentara:
- Software engineer berperan untuk melaksanakan analisis terkait perkembangan, pengujian, dan pemeliharaan perangkat lunak, sementara software developer membuat dan membangun perangkat lunak berdasarkan instruksi dari software engineer.
- Software engineer menjalankan 7 life cycle of software engineering, yang melingkupi planning, requirement, design and prototyping, software development, testing, deployment, operation and maintenance. Di sisi lain, software developer bertugas dalam aspek pemeliharaan dalam keamanan dan fungsionalitas perangkat lunak.
Setelah memahami perbedaan antara software engineer dan software developer, artikel ini akan mengajak Anda untuk memahami tanggung jawab dan tugas software engineer.
Baca juga: Yuk, Kenali Lebih Jauh Apa Itu Programmer!
Tugas-Tugas Seorang Software Engineer
Dalam menjalankan perannya, software engineer bekerja sama dengan development team untuk mengembangkan perangkat lunak. Fokus kerja software engineer sendiri adalah untuk melakukan pendalaman terhadap sistem, program, dan perangkat lunak yang dikembangkan.
Ragam jenis program yang dikembangkan oleh software engineer melingkupi aplikasi digital, sistem informasi, hingga gim.
Selain hal yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seorang software engineer. Di bawah ini adalah beberapa tanggung jawab seorang software engineer:
- Bekerja sama dengan developer untuk mengembangkan kode yang sesuai dengan sistem atau aplikasi.
- Merancang, membangun, dan juga mengetes sebuah sistem atau aplikasi berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh pengguna.
- Merancang dan menentukan spesifikasi sistem, standar, dan pemrograman.
- Meningkatkan kualitas sistem dengan mengidentifikasi masalah dan pattern.
- Mengembangkan Standart Operating Procedures (SOP).
- Merekomendasikan software update untuk peningkatan performa aplikasi.
- Melindungi operation system dengan menjaga kerahasiaan informasi.
Sebagai informasi, tugas yang disebutkan di atas hanyalah gambaran besar dari pekerjaan seorang software engineer. Pada dasarnya, tanggung jawab software engineer akan ditentukan berdasarkan kesepakatan dan kebutuhan end user.
Skill yang Harus Dikuasai Oleh Software Engineer
Agar seseorang bisa memenuhi kualifikasi sebagai software engineer, diperlukan penguasaan terhadap beberapa hard skills yang berkaitan dengan bidang kerja IT. Tak hanya itu, seorang software engineer juga harus menguasai beberapa soft skills yang dapat membantu aktivitas hariannya.
Berikut adalah skills yang harus dikuasai oleh software engineer:
1. Menguasai Bahasa Pemrograman
Seorang yang lingkup kerjanya berkaitan dengan pengembangan perangkat lunak idealnya menguasai programming dan bahasa pemrograman. Beberapa bahasa pemrograman yang idealnya dikuasai oleh seorang software engineer antara lain: Java, Phyton, C, PHP, dan Kotlin.
Umumnya, software engineer hanya diharuskan untuk mendalami satu jenis bahasa pemrograman, dengan menyesuaikan field dan bidang software yang akan digeluti. Meski begitu, penguasaan terhadap beberapa bahasa pemrograman akan menjadi nilai tambah bagi engineer tersebut.
2. Memahami Algoritma dan Struktur Data
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, software engineer tak hanya dituntut untuk memahami bahasa pemrograman, melainkan juga harus memahami dasar programming sebagai dasar keilmuan.
Dua aspek vital dalam programming yang harus dikuasai oleh software engineer adalah algoritma dan struktur data. Melalui dua skills ini, software engineer dapat mengelola data untuk memecahkan masalah dan merancang kode yang efisien.
3. Menjalankan Software Testing
Selanjutnya, software engineer juga juga perlu menguasai kemampuan testing dan debugging perangkat lunak. Kualifikasi ini termasuk ke dalam software testing, yang merupakan metode untuk memastikan perangkat lunak dapat dioperasikan dengan baik.
Terdapat beberapa aspek yang perlu dikuasai dalam software testing:
- Unit Testing: Menguji performa unit program dan kode yang sebelumnya telah ditulis.
- Integration Testing: Pengujian terhadap konstruksi dan desain keseluruhan dari sebuah perangkat lunak. Dalam hal ini, software engineer harus memastikan bahwa kesatuan unit dan coding dapat beroperasi tanpa adanya error.
- System Testing: Berfokus pada pengujian fitur-fitur, keamanan, dan adaptasi sebuah software untuk digunakan pada berbagai platform.
4. Memahami Object Oriented Design
Object Oriented Design (OOD) adalah pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak yang didasarkan pada rekayasa objek dan sistem. Dengan mengandalkan OOD, seorang software engineer diharapkan mampu menciptakan aplikasi yang dapat dipahami, dikelola, dan digunakan oleh user.
OOD memiliki tujuan untuk mengoptimalkan reusability, reliability, dan maintainability sebuah software dengan mengandalkan pattern yang dibuat dalam perancangan program. Karena itulah, penting bagi software engineer untuk menguasai kemampuan ini.
5. Soft Skills dalam Software Engineering
Sebagaimana disebutkan di atas, software engineer tak hanya dituntut untuk menguasai hard skills, melainkan juga soft skills. Nantinya, soft skills ini dapat membantu kerja engineer dalam proses pengembangan software yang sesuai dengan kebutuhan user.
Beberapa soft skills yang harus dikuasai oleh software engineer, di antaranya:
Teliti
Dalam pekerjaannya, software engineer akan dihadapkan dengan kompleksitas bahasa pemrograman dan barisan kode. Agar terhindar dari human error, seorang software engineer membutuhkan ketelitian yang tinggi dan orientasi terhadap detail
Selain itu, ketelitian juga dibutuhkan pada proses testing dan debugging software. Dengan mengandalkan ketelitian, software engineer akan dengan mudah mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan permasalahan tersebut.
Mudah Beradaptasi
Dalam lingkup software engineering, tuntutan untuk beradaptasi tidak hanya bertumpu pada kemampuan software engineer untuk memahami ekosistem pekerjaannya, melainkan juga pada fleksibilitas dan keinginan untuk mempelajari keahlian baru.
Tak dapat dipungkiri, teknologi berkembang dengan amat pesat dan software engineering umumnya memiliki pace kerja yang cepat. Hal inilah yang menjadikan kemampuan beradaptasi diperlukan oleh seorang software engineer.
Dapat Bekerja Dalam Tim
Dalam mengembangkan sebuah program, pekerjaan software engineering biasanya dilakukan secara tim, dengan mengandalkan kerja sama dengan developer maupun engineer pada bidang lainnya. Tak hanya itu, mereka juga harus mampu berdinamika dengan user yang tidak melulu memahami istilah teknis hingga bahasa pemrograman.
Karena itulah, seorang software engineer dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan dan beradaptasi dengan perbedaan yang dimiliki oleh anggota tim lainnya. Dengan menciptakan komunikasi yang baik dan lingkungan kerja yang sehat, project dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan output yang sesuai dengan harapan.
Terralogiq, Mitra pengembangan software terpercaya
Mengembangkan bisnis di era digital, tentulah Anda membutuhkan software yang dapat diandalkan untuk keperluan otomatisasi dan efisiensi sistem. Terralogiq dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengembangkan bisnis Anda.
Terralogiq merupakan perusahaan berbasis IT yang berdiri sejak tahun 2013 dan telah dipercayakan oleh lebih dari 150 klien yang tersebar di seluruh Indonesia. Terralogiq merupakan premier partner Google Cloud, yang memungkinkan Anda untuk memperoleh akses sumber daya komputasi untuk mengembangkan dan mengoperasikan aplikasi melalui platform web.
Tertarik untuk mengembangkan software perusahaan Anda bersama Terralogiq? Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut.