Software Engineer adalah Profesi di Bidang IT, Ini Tugasnya!
28 Desember 2022
Dibalik sebuah aplikasi yang mumpuni, dapat bekerja sesuai dengan penggunanya serta lancar tanpa error, ada tangan dingin seorang software engineer. Ya, perannya begitu penting dalam dunia IT khususnya pembuatan aplikasi. simak penjelasan lengkapnya supaya Anda bisa mengenal lebih jauh mengenai peran software engineer.
Key Takeways
- Software engineer adalah salah satu profesi di bidang teknologi informasi yang bertugas melakukan analisa, membuat rekayasa, menyusun spesifikasi, mengimplementasikan dan memvalidasi suatu rancangan sistem perangkat lunak untuk menjawab suatu permasalahan.
- Software engineering memiliki keahlian untuk menerapkan model software enginering, menggunakan bahasa pemrograman untuk menghasilkan produk berupa software yang user friendly.
Software Engineer Sebutan bagi Orang yang Ahli Melakukan Software Engineering
Software engineer (SE) adalah orang yang memiliki keahlian software enginering. Meliputi proses analisis kebutuhan dan desain pengguna konstruksi, serta uji perangkat lunak seperti aplikasi.
Singkatnya, software engineer adalah orang yang berperan dalam penerapan prinsip-prinsip teknik untuk pengembangan perangkat lunak. Prinsip yang dimaksud yakni prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak.
Software engineer juga biasanya bekerja sama dengan para profesional teknologi lain, seperti programmer, software developer dan spesialis quality control untuk memastikan aplikasi dapat berjalan dengan lancar.
Program-program yang dapat dikembangkan oleh software engineer beragam jenisnya, mulai dari aplikasi, operating system, hingga game.
Saat mengembangkan software untuk aplikasi komputer, aplikasi seluler, platform cloud, dan aplikasi web, seorang software engineer menggunakan bahasa pemrograman seperti C, C++, Java, Python, PHP, Html, CSS, Visual basic dan masih banyak lagi.
Satu hal yang membedakan seorang software engineer dengan programmer dan system analyst ialah software engineer harus menguasai Software Development Life Cycle (SDLC) sebagai modal dalam mengembangkan perangkat lunak, mulai requirement sampai maintenance.
Tugas Software Engineer
Lantas, apa saja yang menjadi tanggung jawab seorang software engineer?
- Bekerja dengan pengguna untuk memahami kebutuhan mereka mengenai software.
- Merancang, membangun, serta menguji coba sebuah sistem atau aplikasi berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh pengguna.
- Bekerja sama dengan developer untuk menciptakan kode yang sesuai untuk sistem atau aplikasi dengan menggambarkan model atau diagram.
- Mendokumentasikan seluruh sistem atau aplikasi secara detil sebagai bentuk pertanggung jawaban saat melakukan maintenance aplikasi.
- Mengelola aplikasi atau software secara berkala serta memperbaiki kesalahan atau bug yang terjadi.
- Memberikan rekomendasi software update untuk aplikasi atau sistem yang sudah ada.
- Berkolaborasi dengan developer dan engineer lainnya untuk membuat software.
Skill yang Harus Dimiliki Software Engineer
1. Programming
Salah satu hal yang harus dikuasai software engineer adalah progamming beserta bahasa pemrograman seperti C++, Java, Python, Ruby dan masih banyak lagi.
2. Ketelitian
Hari-hari seorang software engineer selalu dihadapkan dengan deretan kode yang cukup rumit. Belum lagi, jika ada kendala yang mengharuskan seorang software engineer bekerja secara manual. Maka dari itu sangat dibutuhkan ketelitian tinggi dalam mengerjakan tiap aplikasi.
Seorang SE juga harus siap untuk testing atau debugging. Ketelitian dan kesabaran SE sangat dibutuhkan disini. Ketelitian ini tak lain untuk memastikan bahwa tidak akan ada kesalahan sama yang akan terjadi.
3. Dapat bekerja sama dalam tim
Saat mengerjakan software-nya, SE tidak bekerja sendiri. Sering kali, SE akan bekerja dengan para developer, engineer di bidang lainnya dan jika dibutuhkan akan bekerja dengan orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan masalah teknis, misalnya seperti pengguna yang hanya menggunakan program. Maka dari itu, seorang software engineer dituntut bisa bekerja sama dengan baik di dalam sebuah tim besar maupun kecil.
4. Mudah beradaptasi
Bidang teknologi yang seiring waktu terus berubah dan berkembang membuat software engineer dituntut adaptif dengan skill baru agar bisa mengikutinya.
Jenjang karier software engineer
seperti halnya pekerjaan non IT lainnya, software engineer juga memiliki jenjang karier, menjadikannya pekerjaan menjanjikan di masa depan. Berikut tingkatan jenjang karier profesi software engineer.
- Junior software engineer
- Software engineer
- Senior software engineer
- Architect/principal software engineer
Mengenal Metode yang Digunakan Software Engineer
Pada proses pengembangan software maka para engineer harus menerapkan metode tertentu untuk mensukseskan pembuatan software. Dalam pengembangan software ada beberapa metode yang paling sering dipakai, diantaranya sebagai berikut.
1. Metode Waterfall
Model waterfall atau juga dikenal dengan model sekuensial linier. Model ini adalah model paling umum digunakan oleh software engineer jika dibandingkan model lain karena paling lama ditemukan.
Seperti namanya yang waterfall yang berarti air terjun, sistem ini memakai pendekatan pengembangan software yang sistematis dan sekuensial (berurutan). Dimulai dari tahapan pertama yaitu tahap analisis kebutuhan, desain sistem, coding, pengujian dan penerapan program.
Model waterfall ini cocok digunakan ketika semuanya elemen sudah jelas dan sudah terstruktur dengan baik, karena jika belum atau ada satu proses belum lengkap maka proses selanjutnya tidak bisa berjalan dengan baik, sehingga target waktu bisa molor.
2. Model Prototype
Model prototype merupakan metode pemutakhiran dari metode waterfall. Prosesnya lebih mudah. Model prototype terdiri dari 3 alur kerja, yaitu:
- Mendengar dari kebutuhan konsumen
- Build prototype/mock-up
- Presentasi kepada konsumen
Setelah melakukan presentasi kepada konsumen, maka akan ada feedback baru yang didapat dari konsumen. Nah, jika sudah di update sesuai feedback yang diberikan, maka proses akan diulang kembali dan begitu seterusnya sampai konsumen benar-benar puas.
3. Model RAD (Rapid Application Development)
Rapid Application Development adalah model pengembangan software secara linear yang durasi waktunya sangat pendek hanya sekitar 60-90 hari. Model RAD ini menekankan pada kecepatan dan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Perlu diketahui bahwa metode RAD ini cocok untuk keperluan sistem yang mendesak, sehingga dinilai lebih efektif jika dibandingkan dengan model waterfall.
Namun kurang cocok digunakan untuk projek skala besar. Kekurangan lain dari metode RAD adalah tidak semua perangkat lunak cocok mengaplikasikan RAD, terutama sistem yang memiliki resiko tinggi dan membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak.
4. Model spiral
Beda dari model-model yang telah dijelaskan sebelumnya, model spiral memiliki proses evolusioner. Mengadaptasi dua model, yaitu iteratif dari model prototype dan sistematik dari model waterfall. Gabungan dari kedua metode ini akhirnya menghasilkan model spiral yang menekankan pada analisis resiko pada tiap tahapannya. Metode spiral sangat cocok untuk pembangunan proyek dalam skala besar dan prosesnya memperhatikan risiko, sehingga nantinya memperoleh hasil yang diinginkan pengguna.
5. Model 4GT
Metode 4GT (Fourth Generation Tecniques) pada software engineering adalah metode yag berfungsi untuk membantu dan mempermudah developer dalam mengaplikasikan karakteristik software. Dari proses ini akan menghasilkan source code sesuai spesifikasi yang dibuat developer.
Hal Penting dalam Mengembangkan Perangkat Lunak
Adapun software engineering akan memperlihatkan bagaimana sebuah aplikasi produk atau jasa mempermudah penggunaan oleh end-user dan apa saja fitur-fitur yang ditawarkan kepada penggunanya. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan.
1. Pengoperasian
Setelah proses analisis dilakukan, Anda harus memastikan apakah sebuah aplikasi bekerja sebagaimana mestinya, Ini bisa dinilai dari banyak aspek, mulai dari budget, efisiensi, ketepatan, fungsi, ketergantungan dan keamanan.
2. Transisi
Perhatikan transisi pada saat aplikasi digeser dari satu platform ke platform lainnya. Ini guna memastikan portabilitas, kegunaan dan adaptabilitas dalam transisi.
3. Pemeliharaan
Jangan sampai setelah diupdate aplikasi justru macet saat diakses. Untuk menghindari hal tersebut maka dilakukanlah pemeliharaan. Dengan pemeliharaan dapat diketahui apakah aplikasi bekerja optimal setelah adanya pemutakhiran atau pembaruan (update). Aspek-aspek penting pasca analisis yang harus diamati yaitu modularitas, perawatan, fleksibilitas dan skalabilitas.
Fungsi Pengembangan Perangkat Lunak bagi Sebuah Bisnis
Penggunaan teknologi yang kian meningkat membuat perusahaan melakukan adaptasi dengan teknologi. Salah satunya bentuk adaptasi tersebut adalah dengan menciptakan versi digital produk mereka dalam bentuk website, software dan aplikasi. Nah, Dalam proses digitalisasi ini, salah satu tahapan terpenting adalah software engineering.
Software engineering adalah bagian yang tak bisa dilepaskan dari produk suatu bisnis. Berikut ini beberapa fungsi software engineering dalam bisnis yang perlu Anda ketahui.
1. Mendukung strategi bisnis
Software engineering memiliki peran penting dalam menyusun strategi bisnis. Mengapa bisa begitu? Strategi berhubungan dengan rencana bisnis di tahun-tahun mendatang. Nah software enginering sangat ahli dalam merealisasikan strategi bisnis. Misalnya otomatisasi sistem untuk manajemen pengadaan barang, produksi dan lainnya. ini tentunya dapat mendukung pencapaian target bisnis.
2. Mendukung kerja tim yang efektif
Kompetensi software engineering untuk menunjang efektifitas kerja menjadi suatu keunggulan yang membuat pelaku bisnis tertarik untuk menerapkannya. Seperti yang dijelaskan pada poin pertama, kinerja tim di semua divisi bisa dipantau melalui office automation. Anda pun bisa melakukan KPI pada tiap karyawan guna memaksimalkan pekerjaan setiap bidang.
3. Untuk perawatan pada perangkat lunak yang sudah ada
Salah satu fungsi software engineering merupakan bagian dari pengembangan perangkat lunak. Namun prosesnya tidak hanya berfokus pada pengembangannya dan pembuatan dari perangkat lunak, namun juga berfungsi dalam perawatan (maintenance).
Perawatan sangat diperlukan terlebih jika fungsi suatu software dinilai tidak lagi berkualitas. Umumnya, perangkat lunak dapat dikembangkan menjadi lebih baik dengan cara terus memperbaharui agar fungsinya relevan dengan kebutuhan penggunanya.
4. Untuk menciptakan otomatisasi dalam kegiatan bisnis
Dengan adanya bantuan teknologi membantu merampingkan segala aktivitas bisnis yang terotomatisasi oleh sistem. Hal ini biasa disebut dengan ‘office automation dan business automation’.
Untuk detailnya, office automation berkaitan dengan mentoring kinerja karyawan atau fungsi HRM, seperti administrasi, payroll dan absensi karyawan. Sementara pada busnisness automation, akan sangat membantu proses procurement, inventory, keuangan, produksi dan CRM (Customer Relation Management).
5. Membentuk financial technology
Financial technology disini maksudnya perusahaan mampu menerapkan kecanggihan teknologi pada bidang keuangan. Pengelolaan transaksi dan cash flow akan terpantau lewat pencatatan sistem. Berbagai manfaat dan kemudahan yang dihadirkan cloud dalam konteks keuangan akan anda rasakan tiap perhitungan data.
Dapatkan pengembangan software dengan Terralogiq
Terralogiq adalah perusahaan solusi IT yang dipercaya oleh lebih dari 150 klien di seluruh Indonesia. Kami adalah mitra resmi Google Cloud Premier Partner yang dapat membantu Anda menyerap, memproses, dan menganalisis aliran peristiwa secara real time untuk menemukan solusi pengembangan terkini yang Anda butuhkan.
Solusi analisa Google Cloud ini membuat data menjadi lebih teratur, berguna, dan mudah diakses sejak dibuat. Anda juga bisa mendapatkan market insight dengan memanfaatkan data geospasial pada alur kerja big data.Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dan menggunakan layanan kami? Kunjungi website resmi kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.