Revolusi Smart Logistics: Meningkatkan Efisiensi Rantai Pasokan
22 November 2023
Rantai pasokan adalah tulang punggung dari hampir semua industri di dunia. Dari produksi hingga pengiriman, rantai pasokan yang efisien dan andal merupakan faktor kunci dalam kesuksesan perusahaan. Namun, mengelola rantai pasokan modern bukan lagi tentang kertas dan pena semata. Saat ini, kita memasuki era logistik yang cerdas atau yang sering disebut “smart logistics.”
Smart logistics mewakili pergeseran besar dalam cara perusahaan mengelola, mengawasi, dan mengoptimalkan operasi rantai pasokan mereka. Teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), big data analytics, kecerdasan buatan (AI), dan blockchain telah memungkinkan perubahan revolusioner dalam cara kita memahami dan mengelola seluruh aliran barang, mulai dari pabrik hingga tangan konsumen.
Artikel ini akan menjelajahi konsep smart logistics, manfaatnya, serta teknologi yang membentuk fondasi perubahan ini. Dari pemantauan real time hingga perencanaan yang lebih cerdas, smart logistics telah membuka pintu untuk perbaikan signifikan dalam efisiensi, ketahanan, dan kualitas layanan dalam rantai pasokan. Mari kita selami lebih dalam bagaimana smart logistics telah mengubah dunia pengelolaan rantai pasokan dan bagaimana perubahan ini dapat membentuk masa depan bisnis yang lebih baik.
Key Takeaways:
- Visibilitas yang lebih baik atas pergerakan barang, analisis prediktif untuk perencanaan yang lebih baik, dan penggunaan teknologi untuk mengatasi hambatan-hambatan di seluruh rantai pasokan adalah beberapa karakteristik utama dari konsep smart logistics.
- Teknologi pendukung smart logistics bekerja bersama untuk menciptakan rantai pasokan yang lebih pintar, responsif, dan efisien.
- Membangun sistem smart logistics merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan komitmen dan perencanaan yang matang.
Konsep Dasar dan Pengertian Smart Logistics
Smart logistics, atau logistik pintar, merujuk pada pendekatan inovatif dalam pengelolaan rantai pasokan yang memanfaatkan teknologi canggih, analisis data, dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi, visibilitas, dan pengelolaan seluruh proses pengiriman dan distribusi barang. Tujuan utama dari smart logistics adalah untuk mengoptimalkan operasi rantai pasokan, mulai dari perencanaan hingga pengiriman, dengan menggunakan data real time dan prediksi untuk mengatasi hambatan, mengurangi biaya, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan ketahanan rantai pasokan.
Smart logistics melibatkan penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data analytics, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan blockchain untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memberikan informasi secara real time dalam rantai pasokan. Hal ini memungkinkan pemangku kepentingan, termasuk produsen, distributor, dan konsumen, untuk mengakses informasi terkini tentang status dan lokasi barang, serta memprediksi perubahan yang mungkin terjadi dalam rantai pasokan.
Manfaat Smart Logistics
1. Peningkatan Efisiensi
Smart logistics membantu mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dalam rantai pasokan yang dapat memperlambat proses pengiriman dan distribusi. Dengan visibilitas yang lebih baik, perusahaan dapat merespons perubahan dengan cepat dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
2. Reduksi Biaya
Dengan informasi yang akurat dan real time, perusahaan dapat menghindari biaya tambahan yang mungkin timbul akibat penundaan atau masalah dalam pengiriman. Ini juga membantu mengoptimalkan penggunaan armada dan stok.
3. Peningkatan Layanan Pelanggan
Smart logistics memungkinkan pelanggan untuk melacak pengiriman mereka dengan mudah dan mendapatkan estimasi waktu kedatangan yang lebih akurat. Ini meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat hubungan dengan mereka.
4. Ketahanan Rantai Pasokan
Dengan pemantauan real time, perusahaan dapat lebih baik mengelola risiko dalam rantai pasokan, seperti perubahan cuaca, gangguan di pelabuhan, atau masalah teknis. Hal ini membantu menjaga rantai pasokan tetap berjalan meskipun adanya gangguan.
5. Pengurangan Pemborosan
Dengan analisis data yang mendalam, perusahaan dapat mengidentifikasi area-area di mana terdapat pemborosan dalam proses mereka dan mengambil tindakan untuk menguranginya.
Baca juga: Mengenal Tujuan Aktivitas Logistik yang Dilakukan Perusahaan
Teknologi yang Digunakan dalam Smart Logistics
Rantai pasokan yang efisien dan responsif menjadi kunci keberhasilan bisnis di era globalisasi ini. Dalam upaya untuk meningkatkan performa dan ketahanan rantai pasokan, perusahaan yang mengadopsi teknologi smart logistics pasti menggunakan beberapa teknologi pendukung sebagai berikut:
1. Internet of Things (IoT)
Teknologi IoT memainkan peran kunci dalam smart logistics dengan memungkinkan objek fisik terhubung dan berkomunikasi melalui internet. Sensor yang tertanam pada barang, kendaraan, dan fasilitas logistik menghasilkan data real time yang memungkinkan pemantauan langsung terhadap seluruh rantai pasokan. Contohnya termasuk sensor suhu pada kargo yang dapat memberikan peringatan jika ada perubahan kondisi yang dapat merusak barang.
2. Big Data Analytics
Analisis big data memberdayakan perusahaan untuk menggali informasi berharga dari volume besar data yang dihasilkan oleh rantai pasokan mereka. Dengan mengidentifikasi pola, tren, dan anomali, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat waktu dan memahami dinamika pasar dengan lebih baik. Analisis big data juga mendukung prediksi permintaan, optimasi persediaan, dan perbaikan berkelanjutan dalam rantai pasokan.
3. Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan membuat keputusan yang lebih cerdas. Dalam smart logistics, AI digunakan untuk meramalkan permintaan, merencanakan rute pengiriman terbaik, dan mengidentifikasi pola-pola yang mungkin sulit terdeteksi oleh manusia. Dengan kemampuannya untuk belajar dari pengalaman, AI membantu meningkatkan kinerja rantai pasokan seiring waktu.
4. Blockchain
Blockchain memberikan lapisan keamanan dan transparansi tambahan dalam rantai pasokan. Dengan menyimpan informasi transaksi secara terdesentralisasi, blockchain mengurangi risiko penipuan, mengembalikan data, dan memfasilitasi pelacakan barang secara akurat. Ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kepercayaan di antara pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasokan.
5. Teknologi Sensor dan RFID
Teknologi sensor dan Radio Frequency Identification (RFID) membantu dalam pelacakan langsung ke lokasi dan kondisi barang. Dengan menggunakan teknologi ini, perusahaan dapat mengidentifikasi dengan cepat di mana suatu produk berada dalam rantai pasokan, mengurangi risiko kehilangan, dan mempercepat proses pengiriman.
6. Sistem Manajemen Transportasi (Transportation Management System)
TMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan perencanaan, eksekusi, dan pengelolaan pengiriman secara efisien. Dengan mengintegrasikan data dari berbagai sumber, TMS membantu perusahaan dalam merencanakan rute terbaik, mengoptimalkan penggunaan armada, dan mengurangi biaya transportasi.
Tahapan-Tahapan Membangun Sistem Smart Logistics
Membangun sistem smart logistics bagi perusahaan merupakan langkah yang kompleks, namun dapat memberikan manfaat besar dalam meningkatkan efisiensi dan ketangguhan rantai pasokan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk membangun sistem smart logistics:
1. Identifikasi Kebutuhan dan Tujuan
Identifikasi area-area dalam rantai pasokan perusahaan yang membutuhkan perbaikan atau optimalisasi. Setelah teridentifikasi, tentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk sistem smart logistics, seperti peningkatan efisiensi operasional, visibilitas yang lebih baik, atau pengurangan biaya.
2. Penyusunan Tim Proyek
Bentuk tim proyek yang terdiri dari ahli logistik, pengembang perangkat lunak, analis data, dan spesialis teknologi. Selain itu, pastikan setiap anggota tim memahami tujuan dan tanggung jawab mereka dalam membangun sistem smart logistics.
3. Pemahaman Teknologi
Lakukan penelitian mendalam tentang teknologi yang dapat mendukung smart logistics, seperti IoT, big data analytics, kecerdasan buatan, blockchain, dan teknologi sensor.
4. Integrasi Sistem
Pastikan bahwa semua sistem dan perangkat keras yang ada dalam perusahaan dapat diintegrasikan dengan sistem smart logistics yang baru. Kemudian buat penghubung yang efisien antara sistem smart logistics dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning), sistem manajemen inventaris, dan sistem lainnya.
5. Implementasi IoT dan Sensor
Pasang sensor pada barang, kendaraan, dan fasilitas logistik untuk mengumpulkan data real time. Gunakan teknologi IoT untuk menghubungkan sensor-sensor dan memungkinkan pertukaran informasi secara langsung.
6. Pengembangan Perangkat Lunak
Buat perangkat lunak khusus yang dapat memproses dan menganalisis data dari sensor dan IoT. Manfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan prediksi, peramalan, dan pengambilan keputusan.
7. Implementasi Blockchain
Pertimbangkan penggunaan teknologi blockchain untuk meningkatkan keamanan dan transparansi dalam rantai pasokan. Gunakan blockchain untuk menciptakan jejak transaksi yang aman dan terdesentralisasi.
8. Pelatihan Karyawan
Lakukan pelatihan untuk memastikan bahwa karyawan memahami dan dapat menggunakan sistem smart logistics dengan efektif. Sehingga dalam proses perubahan para karyawan dapat dengan mudah mengintegrasikan teknologi baru dalam pekerjaan sehari-hari.
9. Uji Coba dan Pemantauan
Lakukan uji coba sistem smart logistics dalam skala kecil sebelum implementasi penuh. Terus monitor dan evaluasi kinerja sistem, serta lakukan perbaikan dan penyesuaian sesuai kebutuhan.
10. Perbaikan Berkelanjutan
Berikan mekanisme untuk feedback and survey dari pengguna dan pemangku kepentingan. Lakukan perbaikan dan peningkatan berkelanjutan sesuai dengan pengalaman dan perubahan dalam lingkungan bisnis.
Baca juga: Logistics Management: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Tipsnya
Membangun Sistem Smart Logistics dengan Pendekatan Geospatial Terralogiq
Dengan semakin bertambahnya permintaan konsumen, terutama di Jakarta, tiap-tiap perusahaan dituntut untuk mengembangkan pelayanan, baik di lingkup produksi hingga pascaproduksi. Terlebih lagi, kini kemajuan teknologi yang telah mencapai 4.0 yang berarti membuka potensi semakin lebar. Sebagai pemilik bisnis, hal ini merupakan sesuatu yang sangat merugikan bila tidak diikuti perkembangannya.
Terdapat banyak pendekatan yang bisa Anda terapkan untuk membangun sistem rantai pasok maju seperti smart logistics, geospatial adalah salah satu contohnya. Geospatial merupakan sebuah teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpan informasi geografis, dengan menggabungkan peta dan kumpulan data tentang peristiwa lingkungan dan tren sosial ekonomi.
Untuk dapat menggunakan teknologi ini, Anda tidak bisa sembarangan menggunakannya ataupun memilih provider layanan geospatial. Di Indonesia khususnya, Terralogic telah menjadi provider layanan geospatial nomor 1!
Mengapa? Ini karena Terralogic telah dipercaya oleh perusahaan-perusahaan besar, baik swasta maupun BUMN. Tidak berhenti di situ! Terralogic juga merupakan mitra kerja resmi dari Google, sehingga layanan yang diberikan berkualitas internasional!
Sebagai poin plus, Terralogic tidak hanya menyediakan layanan geospatial untuk membantu perusahaan Anda berkembang, namun juga memberikan layanan-layanan lain seperti asset management, location intelligence, geomarketing, dan masih banyak lagi.
Jadi tunggu apa lagi? Segera hubungi Terralogic dengan mengunjungi website kami untuk mengetahui lebih lanjut atau hubungi kami melalui halo@terralogiq.com.