Bagaimana Risk Management Bekerja terhadap Perlindungan Perusahaan?
10 Januari 2022
Membesarkan sebuah perusahaan tak terlepas dari macam-macam risiko yang bisa saja merugikan hingga menutup usaha di kemudian hari. Untuk mengantisipasi dan mencegah kemungkinan terburuk tersebut, perusahaan biasanya menerapkan teknik-teknik dan strategi manajemen.
Dalam hal ini, manajemen risiko atau risk management menjadi langkah yang diambil untuk memproteksi bagian-bagian penting suatu perusahaan. Misalnya saja aset yang membantu Anda dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha yang sedang dirintis.
Bagaimana manajemen risiko bekerja? Apa saja komponen yang harus Anda perhatikan? Ketahui lebih lanjut dengan simak penjelasan lengkapnya berikut ini
Risk management untuk perusahaan
Dalam bukunya yang berjudul Risky Business, Milton C Regan menjelaskan bahwa risk management adalah penerapan kebijakan dan prosedur untuk meminimalisasi peristiwa-peristiwa merugikan. Dalam aplikasinya, manajemen tersebut akan mendorong perusahaan untuk menurunkan kualitas dan kapasitas kerja. Sementara Noshworthy berpendapat, manajemen risiko ini adalah suatu usaha untuk mengurangi adanya risiko dalam pelaksanaan teknis serta pengambilan keputusan suatu perusahaan.
Risiko-risiko dalam hal ini dapat berupa pencurian dana, kehilangan karyawan dan pelanggan, atau bocornya dokumen-dokumen penting. Namun, penerapan manajemen risiko diharapkan membantu perusahaan memprediksi kemungkinan-kemungkinan tersebut. Jadi, walau risikonya tak bisa dicegah sepenuhnya, Anda dapat menekan dampaknya agar tak membuat perusahaan kolaps.
Selain itu, keberadaan manajemen risiko memungkinkan sebuah perusahaan menetapkan prosedur yang akan menghindari, mengurangi, hingga mengatasi dampak masalah yang sukar Anda prediksi. Perusahaan pun akan lebih mudah merancang langkah baru untuk menyelamatkan usaha maupun karyawan dari kebangkrutan.
Tujuan penerapan risk management di perusahaan
Berikut sejumlah tujuan yang ingin dicapai perusahaan saat menerapkan risk management:
- Melacak sumber risiko. Manajemen risiko memandu Anda untuk melacak (mitigasi) sumber risiko yang berpotensi mengancam produktivitas kerja dan keamanan usaha. Caranya adalah dengan analisis dan riset prosedural pada setiap aktivitas di perusahaan;
- Menyediakan informasi risiko. Tujuan selanjutnya dari manajemen risiko adalah menyediakan informasi perihal sumber risiko di perusahaan. Setelah melakukan analisis, Anda dapat menyusun laporan risiko berdasarkan data mitigasi;
- Meminimalisasi kerugian. Ketika mengaplikasikan risk management, perusahaan yang menganalisis dan menemukan potensi risiko dapat segera memikirkan solusi untuk menekan kerugian sebelum menciptakan dampak yang fatal;
- Menjamin rasa aman bagi stakeholder. Perusahaan yang mampu melakukan manajemen risiko secara tak langsung memberikan rasa aman bagi stakeholder yang telah menanamkan sahamnya. Jaminan ini juga akan dirasakan karyawan, supplier, dan pihak lainnya;
- Menjaga pertumbuhan dan stabilitas perusahaan. Dengan memelihara manajemen risiko dan jenis manajemen lainnya, perusahaan akan lebih lihai dalam menjaga pertumbuhan serta stabilitas usahanya dalam jangka waktu lama.
Tahap-tahap menerapkan risk management
Risk management terdiri atas sejumlah tahap yang perlu Anda ikuti untuk menghasilkan strategi yang tepat, di antaranya:
1. Tentukan sasaran analisis risiko
Langkah pertama yang harus Anda ambil dalam proses manajemen risiko adalah menentukan sasaran analisisnya. Sasaran tersebut harus bersifat objektif agar hasilnya adil untuk semua pihak. Beberapa contoh yang kerap dijadikan sasaran analisis risiko adalah pencegahan fraud atau penipuan, proteksi dari piutang tak tertagih, dan lain sebagainya.
2. Kenali lingkungan yang berpotensi memicu risiko
Setelah menentukan sasaran resiko, Anda dapat lanjutkan dengan mengenali lingkungan yang mempunyai potensi memicu hal tersebut. Masing-masing divisi usaha memiliki risiko sendiri. Dengan begitu, Anda perlu mempelajarinya baik-baik supaya tidak salah ambil strategi untuk menyelesaikan masalah yang berlangsung.
3. Identifikasi peristiwa yang menyebabkan risiko
Identifikasi peristiwa yang menyebabkan risiko adalah tahap dalam risk management yang dapat Anda ambil setelah mengenali lingkungannya. Sebagai contoh, saat menemukan risiko di area produksi, beberapa peristiwa yang teridentifikasi biasanya berhubungan dengan kecelakaan kerja, kesalahan dalam pengolahan bahan baku, dan lain sebagainya.
4. Tetapkan valuasi jenis risiko
Pada tahap ini, Anda perlu menetapkan valuasi (leveling) dari setiap risiko. Langkah ini dapat Anda lakukan berdasarkan dua hal, yaitu tingkat kerugian dan frekuensi terjadinya peristiwa. Ada lima jenis risiko berdasarkan frekuensi (most probable, probably, fair, slight, improbable) dan lima jenis risiko berdasarkan tingkat kerugian (catastrophic, high loss, medium loss, low loss, negligible).
5. Ambil keputusan berdasarkan risiko
Pengambilan keputusan dapat dilakukan setelah Anda menentukan valuasi. Tahap ini krusial dalam risk management karena berdampak pada kelangsungan perusahaan, termasuk membuat kebijakan baru untuk mencegah munculnya risiko baru. Beberapa keputusan yang dapat Anda ambil adalah mengawasi, memindahkan, atau melenyapkan sumber risiko.
6. Dokumentasikan manajemen risiko
Kendati masalah sudah Anda tangani, kemungkinan risiko mengalami relapse (terulang) di masa depan bisa saja terjadi. Untuk itu, Anda perlu mengantisipasinya dengan mendokumentasikan proses risk management yang diterapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jadi nanti perusahaan tak akan kewalahan saat menghadapi situasi yang sama.
7. Informasikan risiko kepada stakeholder
Stakeholder berhak mengetahui situasi dan kondisi yang dialami perusahaan sebagai bentuk transparansi atau tanggung jawab. Apalagi kalau risiko yang Anda tangani berhubungan langsung dengan stakeholder dan membahayakan posisi mereka. Menginformasikan risiko dapat Anda lakukan dengan menggelar rapat koordinasi maupun penyerahan dokumentasi saat menanganinya.
Baca juga: Manfaat Asset Management dan 4 poin strategis di dalamnya
Manfaat risk management untuk perusahaan
Meski tahapnya panjang dan kompleks, manajemen risiko yang diterapkan sesuai prosedur akan memberikan berbagai manfaat untuk perusahaan, antara lain:
1. Membantu perusahaan meraih visi-misi
Visi-misi sangat penting bagi perusahaan, sebab elemen tersebut merupakan pegangan yang membuat mereka mudah melakukan kegiatan operasional. Lantas dengan mempraktekkan manajemen risiko, Anda tak akan mengalami kesulitan saat menghadapi masalah yang mengancam terwujudnya visi-misi perusahaan.
2. Menjauhkan risiko kolaps dari perusahaan
Seperti yang disinggung, risk management menekan kemungkinan kolaps atau kebangkrutan yang menjadi mimpi buruk semua perusahaan. Tak sedikit kasus jatuhnya sebuah perusahaan diakibatkan risiko-risiko kecil yang dipandang sebelah mata atau diabaikan dalam waktu lama. Akan tetapi, manajemen risiko akan menjauhkan kemungkinan buruk tadi.
3. Meningkatkan profit atau keuntungan
Dengan mengelola risiko dan meminimalisasi ancaman, perusahaan dapat lebih fokus mencari strategi baru untuk meningkatkan keuntungan atau profit. Misalnya memberikan training kepada karyawan sesuai kemampuan dan meningkatkan branding awareness untuk menjaring konsumen yang menjanjikan.
4. Menarik perhatian dan menjaga kepercayaan stakeholder
Kondisi stabil perusahaan yang Anda peroleh melalui risk management tentu menjadi perhatian stakeholder yang tertarik berinvestasi atau sudah menjadi klien. Tak menutup kemungkinan mereka memberikan modal lebih besar atau proyek yang akan mensukseskan kedua belah pihak berkat kepercayaan yang Anda bangun.
Batasan risk management
Dari penjelasan di atas, Anda mungkin mengira manajemen risiko menjadi praktik yang bermanfaat bagi perusahaan. Namun, Anda juga perlu mengetahui batasan-batasannya sebagai pertimbangan.
Hal-hal yang dapat Anda pertimbangkan adalah analisis risiko yang mencakup pembuatan modal atau simulasi yang membutuhkan pengumpulan data dalam jumlah besar. Dalam hal ini, perusahaan harus mengeluarkan biaya besar meski jaminannya tak sebanding
Pengambilan keputusan pada risk management pun bisa memberikan hasil buruk kalau Anda memakai indikator yang terlalu sederhana. Batasan lain yang harus Anda perhatikan adalah kurangnya waktu dan keahlian analisis. Misalnya saja SDM yang belum terampil mengoperasikan software terkini cenderung sering menimbulkan kesalahan. Batasan-batasan lain yang harus Anda perhatikan adalah:
- Stabilitas palsu. Pengukuran nilai risiko yang berfokus pada masa lalu alih-alih masa depan akan memberikan stabilitas palsu yang membahayakan perusahaan, terutama saat Anda menghadapi masalah yang sama;
- Ilusi kendali. Perusahaan dapat merasakan keyakinan yang salah saat menggunakan model risiko yang tak sesuai. Akibatnya, mereka akan mengabaikan kemungkinan risiko baru;
- Gagal menangkap gambaran besar. Perusahaan tak bisa memahami gambaran besar dari risiko kumulatif yang terjadi;
- Manajemen risiko belum matang. Perusahaan yang memaksakan diri menerapkan risk management yang belum matang malah akan membawa masalah lebih besar.
Atur risiko terhadap aset perusahaan bersama Terralogiq
Kompleksnya manajemen risiko membuat perusahaan mencari bantuan dari profesional. Dalam hal ini, Terralogiq menawarkan bantuan bagi perusahaan untuk mengatasi risiko-risiko besar, terutama untuk aset yang mempengaruhi performa usaha.
Melalui Asset Management System, Terralogiq memastikan aset yang perusahaan Anda kelola terjaga dengan baik. Sistem yang mereka gunakan pun sudah mengandalkan software terbaik untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara akurat. Jadi, Anda akan lebih cepat menentukan keputusan sesuai kepentingan perusahaan.