Keuntungan dan Tantangan yang Dihadapi pada Era Revolusi Industri 4.0

9 Juni 2022

Definisi Revolusi Industri 4.0

Istilah revolusi industri 4.0 pertama kali didengar pada tanggal 4 hingga 8 April 2011, pada saat Hannover Fair. Pada saat itu, pemerintah Jerman menggunakan istilah ini untuk memajukan bidang industri yang ada saat itu ke tingkat selanjutnya dengan bantuan dari teknologi. 

Menurut GTAI (Germany Trade and Invest), Industri 4.0 atau industri pintar mengacu pada evolusi teknologi dari sistem tertanam ke sistem cyber-physical. 

Industri 4.0 didefinisikan sebagai nama untuk tren otomatisasi dan pertukaran data saat ini dalam teknologi manufaktur, termasuk sistem cyber-physical, Internet of Things (IoT), komputasi cloud, dan komputasi cognitive, dan menciptakan pabrik pintar. 

Kecerdasan terdesentralisasi membantu menciptakan jaringan objek cerdas dan manajemen proses independen, dengan interaksi dunia nyata dan virtual yang mewakili aspek baru yang penting dari proses manufaktur dan produksi. 

Revolusi ini membawa banyak perubahan di berbagai sektor. Misalnya, pada awalnya banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang besar dapat digantikan dengan penggunaan mesin teknologi. 

Sejarah Revolusi Industri

Revolusi Industri Pertama

Revolusi Industri pertama dimulai pada abad ke-18 di Inggris. Revolusi yang pertama ini membantu memungkinkan produksi massal dengan menggunakan tenaga air dan uap alih-alih tenaga manusia dan hewan. Barang jadi yang dulunya diproduksi dengan susah payang menggunakan tangan, pada masa ini sudah beralih menggunakan mesin. 

Revolusi Industri Kedua

Satu abad kemudian, revolusi industri 2.0 memperkenalkan jalur perakitan dan penggunaan minyak, gas, dan tenaga listrik sebagai sumber daya baru. Bersama dengan sistem komunikasi yang lebih maju (seperti telepon dan telegraf), sumber daya baru pada revolusi industri 2.0 membawa produksi massal dan beberapa tingkat otomatisasi ke proses manufaktur. 

Revolusi Industri Ketiga

Revolusi industri 3.0 dimulai pada pertengahan abad ke-20. Revolusi industri 3.0 membawa komputer, telekomunikasi canggih, dan analisis data ke dalam proses manufaktur. 

Digitalisasi pabrik dimulai dengan menanamkan programmable logic controllers (PLC) ke dalam mesin untuk membantu mengotomatiskan beberapa proses dan mengumpulkan, serta berbagi data. 

Revolusi Industri Keempat

Sekarang, kita sedang berada dalam tahap revolusi industri ke-4, yang disebut juga sebagai Revolusi Industri 4.0. Revolusi keempat ini ditandai dengan adanya peningkatan otomatisasi dan penggunaan mesin dan pabrik pintar, serta data yang terinformasi yang membantu produksi barang menjadi lebih efisien dan produktif di seluruh rantai nilai. 

Revolusi industri keempat memungkinkan fleksibilitas menjadi meningkat, sehingga pengusaha manufaktur dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih baik menggunakan kustomisasi massal. 

Dengan mengumpulkan lebih banyak data dari lantai pabrik dan menggabungkannya dengan data operasional perusahaan lainnya, pabrik yang cerdas dapat mencapai transparansi informasi dan keputusan yang lebih baik. 

Jenis Teknologi pada Revolusi Industri 4.0

Secara umum, Industri 4.0 menggambarkan tren teknologi dan proses dalam industri manufaktur menuju otomatisasi dan pertukaran data. Tren ini termasuk beberapa jenis teknologi yang dikembangkan dalam Industri 4.0, antara lain Internet of Things (IoT), Industrial Internet of Things (IIoT), Cyber-physical Systems (CPS), Big Data, cloud computing, Artificial Intelligence (AI), dan Cybersecurity

Simak beberapa jenis teknologi pada revolusi Industri 4.0 di bawah ini. 

1. Internet of Things (IoT)

Internet of Things atau IoT merupakan teknologi pertama yang dikembangkan dalam revolusi Industri 4.0. 

Teknologi digital ini memungkinkan objek untuk memiliki kemampuan mentransfer data yang ada melalui jaringan tanpa perlu interaksi antar manusia. 

IoT adalah komponen kunci dari pabrik pintar. Mesin di lantai pabrik dilengkapi dengan sensor yang menampilkan alamat IP yang memungkinkan mesin terhubung dengan perangkat lain yang mendukung web. 

Mekanisasi dan konektivitas ini memungkinkan sejumlah besar data berharga untuk dikumpulkan, dianalisis, dan dipertukarkan. 

2. Big Data

Big Data merupakan teknologi yang dikembangkan di revolusi industri 4.0 yang menggambarkan volume data dalam jumlah yang besar. Data ini termasuk data terstruktur dan tidak terstruktur. 

Teknologi Big Data sudah banyak diaplikasikan pada banyak bisnis dan digunakan untuk membantu suatu perusahaan dalam menentukan arah bisnisnya. 

Beberapa contoh penyedia layanan dengan penggunaan teknologi Big Data di Indonesia, antara lain Sonar Platform, Dattabot, Paques Platform, dan lain-lain. 

3. Cloud Computing

Komputasi Cloud adalah landasan dari setiap strategi Industri 4.0. 

Realisasi penuh dari manufaktur cerdas menuntut konektivitas dan integrasi teknik, rantai pasokan, produksi, penjualan dan distribusi, dan layanan. Cloud membantu merealisasikan hal ini.

Selain itu, data dalam jumlah besar yang biasanya disimpan dan dianalisis, dapat diproses dengan lebih efisien dan hemat biaya dengan cloud. 

Komputasi Cloud juga dapat mengurangi biaya startup untuk produsen kecil dan menengah yang dapat mengukur kebutuhan dan skala mereka dengan tepat seiring pertumbuhan bisnis mereka. 

Artificial Intelligence dan Machine Learning

AI atau Artificial Intelligence merupakan bentuk teknologi digital komputer ataupun mesin yang memiliki kecerdasan seperti seorang manusia. 

Teknologi AI berfungsi untuk mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan. Teknologi AI memungkinkan semakin banyak data yang dapat diterima dan dianalisis, sehingga prediksi yang dilakukan juga lebih baik. 

AI dan pembelajaran mesin memungkinkan perusahaan manufaktur untuk memanfaatkan sepenuhnya volume informasi yang dihasilkan tidak hanya di lantai pabrik, tetapi di seluruh unit bisnis mereka. Volume informasi ini bahkan bisa tersampaikan hingga ke mitra dan sumber pihak ketiga. 

Teknologi AI dan machine learning dapat menciptakan wawasan yang memberikan visibilitas, prediktabilitas, dan otomatisasi operasi dan proses bisnis. 

Baca juga: Informasi Seputar Machine Learning dari Jenis Hingga Penerapannya

Cybersecurity

Perusahaan manufaktur tidak selalu mempertimbangkan pentingnya cybersecurity atau sistem cyber-physical. Namun, konektivitas yang sama dari peralatan operasional di pabrik atau lapangan (OT) yang memungkinkan proses manufaktur yang lebih efisien juga membuka jalur masuk baru untuk serangan berbahaya dan malware, salah satunya cyber attack

Cyber attack merupakan tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu confidentiality (kerahasiaan), integrity (integritas), dan availability (ketersediaan) sebuah informasi. Cyber Security merupakan salah satu teknologi digital yang terjadi di revolusi industri 4.0 yang berupaya untuk melindungi segala informasi dari cyber attack.

Saat menjalani transformasi digital ke Industri 4.0, sangat penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan pendekatan cyber-security yang mencakup peralatan IT dan OT. 

Keuntungan yang Diperoleh dari Revolusi Industri 4.0

1. Pengembangan kemampuan inovatif dan model pendapatan baru

Dalam Industri 4.0, transformasi digital memungkinkan Anda untuk mengubah proses, fungsi spesifik, layanan pelanggan, pengalaman, dan keahlian. Tetapi pada akhirnya, nilai sebenarnya dihasilkan dengan memanfaatkan sumber pendapatan dan ekosistem baru yang seringkali information-intensive, memungkinkan kemampuan inovatif, dan lain-lain. 

2. Meningkatkan produktivitas melalui optimisasi dan otomatisasi

Beberapa tujuan utama dari revolusi Industri 4.0 adalah menghemat biaya, meningkatkan profitabilitas, mengurangi pemborosan, otomatisasi untuk mencegah kesalahan dan penundaan, mempercepat produksi agar bekerja lebih real-time dan dalam fungsi keseluruhan rantai nilai, digitalisasi paper-based flows, dapat melakukan intervensi lebih cepat jika terjadi masalah produksi, dan sebagainya. 

Industri 4.0 menawarkan berbagai solusi untuk mengoptimalkan, mulai dari pemanfaatan aset yang dioptimalkan dan proses produksi yang lebih lancar, hingga logistik dan manajemen inventaris yang lebih baik. 

Tingkatkan Produktivitas Menggunakan Produk Google Workspace

3. Data real-time untuk rantai pasokan real-time dalam ekonomi real-time

Peningkatan produktivitas membawa banyak manfaat terutama untuk tujuan biaya internal dan optimasi proses. Namun, pada saat yang sama peningkatan produktivitas ini juga meningkatkan sentrisitas pelanggan. 

Industri 4.0 mencakup seluruh siklus hidup produk dan manufaktur jelas tidak berdiri sendiri. Jika Anda melihat keseluruhan rantai nilai dan ekosistem di mana operasi manufaktur berada, pelanggan juga menduduki posisi tertentu dalam rantai pasokan. 

Keunggulan kompetitif dan harapan pelanggan dalam ekonomi real-time semakin meningkat. Tidak hanya itu, tetapi juga masalah penyelarasan, biaya, dan penciptaan nilai. 

Industri 4.0, pabrik pintar, rantai pasokan, pelanggan yang terinformasi, dan penyelarasan, semuanya terkait dengan data, mulai dari operasi aktual hingga pengiriman produk ke pelanggan akhir dan seterusnya. 

4. Kontinuitas bisnis yang lebih tinggi

Ketika aset utama industri, misalnya robot industri di pabrik mengalami kerusakan, maka produksi dapat terpengaruh. Produksi yang terpengaruh ini kemudian dapat menghabiskan banyak uang dan pelanggan tidak senang. Selain itu, reputasi juga dapat rusak, pesanan dapat dibatalkan, dan setiap waktu yang berlalu akan sebanding dengan keuntungan yang dapat diperoleh.  

Dengan IoT, Anda dapat menghubungkan dan memantau aset Anda, misalnya memantau status kesehatannya. Anda dapat mengatur peringatan, secara proaktif memelihara aset, pemantauan dan diagnosis secara real-time, dan lain-lain. 

5. Kualitas produk yang lebih baik

Seperti yang telah disebutkan di atas, pelanggan pasti ingin produk mereka sampai dengan cepat di tangan mereka. Namun, kecepatan ini belum tentu sebanding dengan kualitas produk yang dihasilkan. 

Jika sistem produksi Anda telah lengkap dan lingkungannya yang lebih luas sudah terhubung dengan sensor cerdas, perangkat lunak, teknologi IoT, sistem wawasan dan pelanggan, Anda juga dapat meningkatkan kualitas produk Anda. 

Otomatisasi dan IoT dapat berperan besar dalam aspek ini, dimana Anda dapat memantau secara real-time aspe kualitas dari produk dan tenaga kerja robot dapat mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi.

6. Kondisi kerja yang lebih baik dan keberlanjutan

Industri 4.0 memungkinkan Anda untuk memperbaiki kondisi kerja berdasarkan suhu, kelembaban, dan data real-time lainnya di pabrik atau gudang, deteksi cepat dan perlindungan yang ditingkatkan jika ada insiden, deteksi keberadaan gas, radiasi, dan sebagainya. Selain itu, udara bersih dan inisiatif pabrik bersih juga menjadi mungkin di Industri 4.0. 

Baca Juga: Wawancara CTO Terralogiq Tentang Penerapan Location Intelligence

Contoh Teknologi Revolusi Industri 4.0

Di bawah ini adalah beberapa contoh inovasi teknologi dari Industri 4.0 yang membentuk ekonomi dari industri demi industri.

1. Bidang Transportasi

Layanan seperti Gojek, Grab, dan Uber sangat mengubah industri transportasi. Layanan ini memungkinkan Anda untuk dapat melakukan berbagai hal hanya dengan menggunakan ponsel. 

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dengan layanan ini, antara lain: memesan mobil untuk membawa Anda ke tujuan tertentu, melacak kendaraan saat menuju ke arah Anda, memperoleh informasi tentang kendaraan, pengemudi, dan biaya perjalanan, dan lain-lain. 

Kemajuan dalam AI, IoT, clean energy, dan teknologi lainnya dapat meningkatkan keselamatan bagi pengemudi dan pejalan kaki, serta berpotensi mengarah pada penggunaan transportasi umum dan layanan berbagi mobil yang lebih besar. Hal ini kemudian dapat menghasilkan pengurangan kemacetan dan polusi, perjalanan yang lebih cepat dan lebih murah, serta peningkatan kesehatan. 

Baca Juga: Penerapan Artificial Intelligence Dalam Dunia Bisnis

2. Bidang Retail

Dalam bidang ritel, teknologi AI memungkinkan personalisasi pada tingkat yang lebih jauh. 

Agen layanan pelanggan virtual dapat melakukan transaksi sehari-hari dan membuat rekomendasi cerdas untuk pelanggan. Algoritma machine learning dapat menganalisis miliaran sinyal untuk mengarahkan panggilan layanan pelanggan ke agen yang paling tepat. 

3. Bidang Finance

Lembaga keuangan menggunakan AI untuk mendeteksi penipuan dan meneliti ekuitas. Mereka bahkan menggunakan machine learning untuk mengelola hubungan klien. Sebagai contoh, teknologi Ai dapat membantu penasihat keuangan memprediksi prospek mana yang paling berharga dalam siklus penjualan, memutuskan tindakan terbaik berikutnya, dan menciptakan perjalanan pelanggan yang sangat dipersonalisasi berdasarkan tujuan keuangan, peristiwa kehidupan, dan variabel lain yang spesifik untuk setiap pelanggan. 

4. Bidang Asuransi

Industri asuransi sedang mengembangkan penggunaan data dari perangkat yang dapat dikenakan yang digunakan untuk memantau kesehatan, dan sensor yang melacak kebiasaan mengemudi untuk menentukan harga, serta mendorong kebiasaan yang lebih aman bagi pemegang polis. 

Orang dengan kesehatan atau catatan mengemudi yang lebih baik akan membayar lebih sedikit untuk asuransi mereka.

Sensor di dalam mobil dapat secara instan memperingatkan pengemudi tentang potensi kesalahan pada kendaraan dan perusahaan asuransi mereka terhadap kerusakan akibat tabrakan, memungkinkan mereka untuk menghubungi pengemudi untuk memulai proses klaim. 

5. Bidang Pertanian

Sistem penglihatan mesin bertenaga AI dapat mengukur populasi tanaman dan mendeteksi gulma atau hama tanaman. Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakan pada penyemprot robot untuk menerapkan herbisida secara tepat. 

6. Bidang Kesehatan

Pengobatan yang tepat membantu dokter menganalisis urutan genom pasien, riwayat medis, dan gaya hidup. Informasi-informasi ini bila ditambah dengan data demografis dari kelompok orang dengan kondisi serupa, serta penelitian terbaru, dapat membantu dokter dalam membuat perawatan dan terapi pencegahan yang unik untuk individu.

Baca Juga: Google AI Platform dan penerapannya dalam Google Cloud

Tantangan Revolusi Industri 4.0

Boston Consulting Group mengidentifikasi adanya beberapa tantangan untuk Industri 4.0, antara lain:

  • Memikirkan kembali organisasi dan proses untuk memaksimalkan hasil
  • Memahami kasus bisnis
  • Melakukan pilot dengan sukses
  • Membuat organisasi menyadari tindakan yang diperlukan
  • Perubahan manajemen yang sering diabaikan
  • Budaya perusahaan
  • Interkoneksi departemen yang sebenarnya
  • Bakat

Selain itu, tantangan lain yang dapat dihadapi Industri 4.0, yaitu keamanan cyber dan privasi. Keunggulan manajemen informasi dapat menyediakan semua tentang kecerdasan (intelligence) yang dapat ditindaklanjuti dan informasi yang terhubung serta keunggulan proses dalam konteks relevansi, inovasi, dan ketersediaan waktu yang tepat untuk bisnis, karyawan, dan tujuan pelanggan yang diinginkan. 

Meningkatnya serangan cyber di Industrial Internet of Things (IIoT) adalah hal yang pasti terjadi saat IT dan OT bertemu. Tantangan keamanan secara keseluruhan dan keamanan ICS, serta tantangan keamanan cyber menempati peringkat tertinggi di antara tantangan dan risiko Industri 4.0. 

Pastikan Perusahaan Anda Sudah Melakukan Transformasi Digital

Sebagai seorang pebisnis, akan sangat merugikan jika perusahaan Anda tertinggal dari transformasi digital. Indonesia sendiri sudah memasuki Industri 4.0, dimana teknologi digital merupakan salah satu kebutuhan utama dalam berbisnis. Transformasi digital dapat memberikan perusahaan banyak manfaat, seperti efektivitas dan peningkatan produktivitas dalam bisnis.

Segera konsultasikan transformasi digital dalam perusahaan Anda dengan konsultan IT dari Terralogiq. Terralogiq merupakan perusahaan IT dengan status premier partner Google Maps, dengan spesialisasi di bidang Location Intelligence. Location Intelligence sendiri dapat membantu Anda dalam mencari dan membangun ekosistem digital bagi perusahaan Anda.

Hubungi kami melalui alamat email halo@terralogiq.com atau klik link ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Baca Juga: Jepang Kenalkan Society 5.0, Apakah itu?

Author Profile

Albi Panatagama

Marketing and Public Relations Terralogiq Premier Partner Google Maps Platform

|

Share this post on

Related Article