Perusahaan FMCG: Jenis Produk, Tantangan dan Teknologinya
16 Oktober 2023
Dalam dunia bisnis, ada berbagai macam perusahaan yang memiliki fokus pada produk dan layanan berbeda. Salah satu jenis perusahaan yang populer adalah perusahaan FMCG (Fast Moving Consumer Goods).
Key Takeaways:
- Perusahaan FMCG adalah perusahaan yang menjual produk secara cepat serta dengan harga yang relatif murah.
- 3 Rekomendasi teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan dalam bisnis FMCG adalah Warehouse Management System, software Enterprise Resource Planning, dan sistem manajemen distributor berbasis AI atau Clouds.
Meski menjanjikan, mengelola perusahaan FMCG juga memiliki banyak tantangan. Hal ini disebabkan karena beragamnya faktor yang memengaruhi penjualan, marketing, dan rantai pasokan. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi penunjang untuk mengatasi tantangan tersebut.
Artikel ini akan membahas tentang apa itu perusahaan FMCG, jenis produk FMCG, contoh perusahaan, tantangan, serta teknologi yang tepat untuk mengatasi tantangan tersebut.
Pengertian Perusahaan FMCG
FMCG adalah singkatan dari Fast-Moving Consumer Goods. FMCG merupakan jenis produk atau barang yang dijual dengan cepat dan biaya yang relatif rendah. Dengan demikian, perusahaan FMCG adalah perusahaan yang menjual produk secara cepat serta dengan harga yang relatif murah.
FMCG juga memiliki singkatan lain, yaitu CPG (Consumer Packaged Goods). Sebutan ini juga lazim digunakan karena semua produk yang dijual menggunakan kemasan sebagai pembungkusnya.
Jenis produk FMCG memiliki umur simpan yang cukup pendek. Ini karena produk FMCG banyak dibutuhkan oleh konsumen (misalnya, permintaan akan produk makanan ringan dan permen) ataupun karena produknya yang mudah rusak (misalnya, produk susu, daging atau makanan yang dipanggang).
Selain makanan dan minuman ringan, perusahaan FMCG juga bergerak di bidang industri produk yang diawetkan dan disimpan dalam kemasan, seperti, kornet daging sapi dan produk susu.
Kebalikan dari FMCG adalah Slow Moving Consumer Goods (SMCG). Berbeda dengan FMCG, produk SMCG memiliki ciri usia simpan yang lebih panjang karena tidak termasuk jenis barang yang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari. Contoh SMCG, seperti perabotan rumah.
Karakteristik FMCG
Karakteristik FMCG dari Perspektif Konsumen
- Intensitas pembelian yang berulang.
- Harga produk yang lebih murah.
- Memiliki masa simpan yang relatif pendek.
- Dapat dikonsumsi oleh konsumen secara terus-menerus (kebutuhan sehari-hari).
- Memiliki omset yang tinggi saat di display di rak toko.
Karakteristik FMCG dari Perspektif Penjual
- Volume penjualan yang tinggi, karena produk FMCG banyak dan sering digunakan oleh konsumen.
- Margin kontribusi yang rendah.
- Distribusi ekstensif.
Produk yang Dihasilkan Perusahaan FMCG di Indonesia
Berikut contoh produk FMCG di Indonesia dari berbagai macam kategori:
- Makanan olahan: sereal, mie instan, pasta instan, sosis siap makan, dan lain sebagainya.
- Minuman: air mineral dalam kemasan, jus kemasan, soda, dan lain sebagainya.
- Pastry: biskuit, kue, roti dan lain sebagainya.
- Makanan segar dan beku: sayuran, salad buah, kentang goreng beku, sosis, chicken nugget, dan lain sebagainya.
- Obat-obatan: obat dan vitamin yang bisa dibeli oleh konsumen meskipun tanpa resep.
- Alat kebersihan: cairan pembersih lantai, deterjen, dan lain sebagainya
- Kosmetik dan perawatan tubuh: sampo, sabun mandi, body lotion, makeup, ataupun berbagai kosmetik lainnya.
- Alat tulis kantor (ATK): pena, pensil, penghapus, penggaris, spidol, dan lainnya.
Baca juga: Kenali Apa Itu FMCG dan Bagaimana Peluang Bisnisnya
Daftar Perusahaan FMCG Terbesar di Indonesia
Melansir IDX Channel, tercatat ada 5 perusahaan FMCG terbesar di Indonesia, di antaranya:
1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Unilever merupakan perusahaan FMCG terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki beragam produk, seperti makanan dan minuman, perawatan rumah tangga, hingga perawatan pribadi. Beberapa merek terkenal keluaran Unilever antara lain Rinso, Sunsilk, Pepsodent, Dove, Wall’s, dan masih banyak lagi.
Unilever mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1933. Kunci keberhasilan Unilever dalam menjalankan bisnis FMCG terletak pada inovasi produk, kualitas yang terjaga, dan penetrasi pasar yang luas. PT Unilever Indonesia Tbk telah terdaftar BEI, dengan kode saham UNVR.
- IPO Date: 11 Januari 1982.
- Harga Saham per lembar: Rp4.290 per 24 Juli 2023.
- Nilai Transaksi: Rp38,1 Miliar.
- Nilai Kapitalisasi Pasar: Rp160,6 triliun (per 7 Juli 2023).
2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Indofood Sukses Makmur merupakan salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia yang bergerak di berbagai bidang, termasuk makanan dan minuman. Perusahaan yang terdaftar di BEI dengan kode saham INDF ini memiliki merek-merek terkenal, seperti Indomie, Sarimi, Supermi, Indomilk, dan masih banyak lagi. Disamping menguasai pasar dalam negeri, Indofood Sukses Makmur juga telah berhasil melakukan ekspansi ke pasar internasional. Indofood Sukses Makmur mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Berikut beberapa informasi terkait saham INDF:
- IPO Date: 14 Juli 1994.
- Nilai Transaksi: Rp8,7 Miliar.
- Harga Saham per lembar: Rp7.275 per 24 Juli 2023.
- Nilai Kapitalisasi Pasar: Rp64,3 triliun (per 7 Juli 2023).
3. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Perusahaan FMCG terbesar di Indonesia selanjutnya adalah Indofood CBP Sukses Makmur yang merupakan bagian dari Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Bedanya, Indofood CBP Sukses Makmur fokus ke pembuatan mie dan bahan makanan.
Perusahaan ini memiliki berbagai produk makanan dan minuman yang telah dikenal luas di Indonesia, seperti Indomie, Pop Mie, Teh Botol Sosro, dan Chitato. Memiliki portofolio produk yang kuat, membuat Indofood CBP Sukses Makmur menjadi pemimpin pasar di berbagai segmen konsumen.
- IPO Date: 7 Oktober 2010.
- Nilai Transaksi: Rp11,6 Miliar.
- Harga Saham per lembar: Rp11.525 per 24 Juli 2023.
- Nilai Kapitalisasi Pasar: Rp132,3 triliun (per 7 Juli 2023).
4. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Kalbe Farma Tbk dengan kode saham KLBF, merupakan perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Meskipun lebih dikenal sebagai perusahaan farmasi, Kalbe Farma juga memiliki lini bisnis FMCG yang meliputi produk-produk konsumen, seperti suplemen makanan, minuman energi, dan makanan bayi. Beberapa merek terkenal yang diproduksi oleh Kalbe Farma antara lain Hemaviton, Extra Joss, Entrasol, dan Nutrive.
- IPO Date: 30 Juli 1991
- Nilai Transaksi: Rp46,2 Miliar
- Harga Saham per lembar: Rp1.970 per 24 Juli 2023
- Nilai Kapitalisasi Pasar: Rp93,8 triliun (per 7 Juli 2023).
5. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
Mayora Indah merupakan perusahaan FMCG di Indonesia yang bergerak dalam bidang pembuatan makanan, permen, dan biskuit. Perusahaan ini terkenal dengan produk-produk, seperti biskuit Roma, Kopiko,Torabika, Danisa, dan masih banyak lagi. Keberhasilan Mayora Indah terletak pada inovasi produk, strategi pemasaran yang efektif, serta distribusi yang luas, baik di pasar domestik maupun luar negeri.
PT Mayora Indah yang mulai beroperasi secara komersial pada Mei 1978 memiliki informasi saham sebagai berikut:
- IPO Date: 4 Juli 1990.
- Nilai Transaksi: Rp22,3 Millar.
- Harga Saham per lembar: Rp2.500 per 24 Juli 2023.
- Nilai Kapitalisasi Pasar: Rp59,2 triliun (per 7 Juli 2023).
Tantangan dalam Menjalankan Perusahaan FMCG
Perusahaan FMCG sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat dan memiliki cakupan yang cukup besar. Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa ternyata masih ada beberapa tantangan yang mesti dihadapi oleh perusahaan FMCG di Indonesia. Beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan FMCG di Indonesia, antara lain:
- Produk yang dihasilkan rata-rata hanya dapat menghasilkan margin keuntungan yang relatif kecil.
- Usia produk tergolong pendek.
- Produk yang dihasilkan harus dalam jumlah yang cukup besar, karena untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar.
- Perusahaan harus menjual produknya dalam jumlah banyak, secara efisien, dan juga secepat mungkin.
Baca juga: Peran dan Cara Mengoptimalkan FMCG Supply Chain
Teknologi yang Tepat untuk Mengatasi Tantangan Bisnis FMCG
Berikut beberapa teknologi yang dapat membantu mengatasi tantangan bisnis produk FMCG:
1. Warehouse Management System
Melansir Prieds, kegiatan manajemen gudang bagi bisnis produk FMCG dapat dioptimalkan dengan menerapkan digitalisasi melalui Warehouse Management System. Cara ini mampu membantu mempercepat arus barang dalam gudang. Kelebihan WMS, antara lain:
- Memudahan dalam melacak stok barang dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID).
- Pendataan stok barang dan dapat dipantau di berbagai tempat dengan mudah.
- Meminimalisir stok barang mengendap dengan penerapan metode First In First Out (FIFO).
- Penjadwalan barang keluar dan masuk secara terstruktur.
- Membantu analisis keluar masuk stok barang dengan mudah.
- Membantu pengembang bisnis melalui bantuan analisis data yang lengkap.
2. Software Enterprise Resource Planning
Di zaman yang serba cepat, arus informasi di dalam internal perusahaan juga dituntut menjadi sangat cepat dan akurat. Sebab, kecepatan dan keakuratan informasi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan dan pendapatan perusahaan tersebut secara langsung.
Oleh karena itu, saat ini ada software ERP atau Enterprise Resource Planning yang bisa digunakan untuk membantu mengelola arus informasi di perusahaan FMCG. Software ERP adalah software yang mengintegrasikan aliran data internal perusahaan dari setiap stakeholder yang membutuhkan.
Dengan aplikasi ini, perusahaan FMCG tidak hanya dapat mengetahui berapa jam karyawan melakukan lembur, tetapi juga berapa total gaji lembur yang diberikan oleh bagian keuangan kepada karyawan tersebut.
Tentu hal ini memudahkan manajemen untuk mengambil keputusan, baik keputusan terkait keuangan, pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dan bahkan keputusan terkait supply bahan baku dan produk jadi ke pasaran.
3. Sistem Manajemen Distributor Berbasis AI atau Clouds
Mengutip Usetada, perusahaan FMCG juga bisa menggunakan sistem manajemen distributor berbasis AI atau cloud untuk mengoptimalkan supply chain, memperkirakan permintaan, dan membuat penawaran produk yang dapat dipersonalisasi.
Selain itu, bisnis FMCG juga dapat memanfaatkan aplikasi pemesanan yang memungkinkan retailer hingga pemilik warung kecil melakukan pemesanan langsung ke perusahaan daripada mengandalkan distributor atau grosir. Untuk membuat aplikasi distributor atau retailer tersebut jadi semakin unik dan menarik minat para retailer, Anda juga dapat menerapkan poin loyalitas per pembelian yang berhasil.
Saatnya Menerapkan Sistem Manajemen Distributor Berbasis Clouds dengan Dukungan dari Terralogiq
Terralogiq adalah perusahaan solusi IT yang dipercaya oleh lebih dari 150 klien di seluruh Indonesia. Kami adalah mitra resmi Google Cloud Premier Partner yang dapat membantu Anda menyerap, memproses, dan menganalisis aliran peristiwa secara real time untuk menemukan solusi pengembangan terkini yang Anda butuhkan.
Solusi analisis Google Cloud ini membuat data menjadi lebih teratur, berguna, dan mudah diakses sejak dibuat. Anda juga bisa mendapatkan market insight dengan memanfaatkan data geospasial pada alur kerja big data.
Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dan menggunakan layanan kami? Kunjungi website resmi kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.