Perkembangan Analisis IoT di Tahun 2025: Perspektif Bisnis dan Teknis
19 February 2025

Pada tahun 2025, Internet of Things (IoT) telah menjadi komponen vital dalam transformasi digital di Indonesia. Integrasi perangkat pintar yang saling terhubung ini tidak hanya mengubah lanskap bisnis tetapi juga membawa tantangan serta peluang teknis yang signifikan. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas perkembangan analisis IoT dari dua perspektif, yaitu bisnis dan teknis, serta dilengkapi dengan wawasan dari para ahli dan studi kasus terbaru.
Key Takeaways:
- IoT meningkatkan efisiensi bisnis hingga 25%
- Keamanan data menjadi tantangan utama
- Smart Farming & Warung Pintar
- Pasar IoT di Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 572,7 triliun pada 2025
Perspektif Bisnis: Transformasi dan Peluang
Adopsi IoT di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan bahwa pada tahun 2025, Indonesia akan memiliki 41,6 miliar perangkat IoT yang terhubung (Kominfo). Selain itu, menurut laporan McKinsey, pemanfaatan IoT dapat meningkatkan efisiensi bisnis hingga 25% dengan penerapan yang tepat (McKinsey). Oleh sebab itu, pertumbuhan ini membuka berbagai peluang bisnis, terutama dalam peningkatan efisiensi operasional dan pengembangan layanan baru.
1. Peningkatan Efisiensi Operasional
Perusahaan di berbagai sektor memanfaatkan IoT untuk memantau dan mengoptimalkan proses bisnis mereka. Sebagai contoh, integrasi sensor IoT dalam rantai pasok memungkinkan pemantauan real-time terhadap pergerakan barang, mengurangi risiko keterlambatan, dan meningkatkan akurasi inventaris. Lebih lanjut, penggunaan perangkat IoT dalam pemeliharaan prediktif membantu perusahaan mengidentifikasi potensi kerusakan sebelum terjadi. Akibatnya, downtime dapat dikurangi dan biaya perbaikan menjadi lebih rendah.
Menurut Prof. Ahmad Ramli, pakar teknologi dari Universitas Indonesia, “Pemanfaatan IoT yang tepat dapat menghemat biaya operasional perusahaan hingga 30% dan meningkatkan efisiensi rantai pasok secara signifikan.”
2. Pengembangan Layanan dan Produk Baru
IoT membuka jalan bagi inovasi produk dan layanan yang sebelumnya tidak terpikirkan. Misalnya, di sektor ritel, toko-toko dapat mengimplementasikan sistem rak pintar yang memantau stok secara otomatis dan mengirimkan notifikasi saat persediaan menipis. Di bidang kesehatan, perangkat wearable yang terhubung dapat memantau kondisi pasien secara kontinu dan mengirimkan data ke penyedia layanan kesehatan untuk analisis lebih lanjut.
Berpikir untuk mencoba IOT bersama kami?
Studi Kasus
Warung Pintar
Warung Pintar, sebuah startup di Indonesia, memanfaatkan teknologi IoT untuk memberdayakan kios-kios tradisional. Dengan menggunakan perangkat IoT, Warung Pintar membantu pemilik kios dalam memantau penjualan, mengelola inventaris, dan memahami perilaku konsumen. Sebagai hasilnya, pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan wawasan bisnis yang berharga bagi pemilik usaha kecil (Google Cloud).
Smart Farming Kebun Nyoman Gumitir
Implementasi IoT dalam sektor pertanian juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Sebagai contoh, di Kebun Nyoman Gumitir, sistem smart farming berbasis IoT digunakan untuk memantau kondisi tanah, kelembapan, dan cuaca. Data yang dikumpulkan membantu petani dalam mengambil keputusan yang tepat waktu, seperti penjadwalan irigasi dan pemupukan. Akibatnya, produktivitas dan efisiensi meningkat secara signifikan (Jurnal Teknologi Pertanian).
Baca juga: Apa itu Internet of Things? Kenali Manfaat dan Contohnya!
Perspektif Teknis: Tantangan dan Solusi
Di balik peluang bisnis yang ditawarkan oleh IoT, terdapat tantangan teknis yang perlu diatasi untuk memastikan implementasi yang sukses.
1. Keamanan dan Privasi Data
Dengan miliaran perangkat yang terhubung, keamanan data menjadi prioritas utama. Setiap perangkat IoT berpotensi menjadi pintu masuk bagi ancaman siber. Oleh karena itu, penting untuk mengimplementasikan protokol keamanan yang kuat, seperti enkripsi data dan otentikasi multi-faktor, guna melindungi informasi sensitif.
Menurut laporan Forrester, 68% perusahaan yang menggunakan IoT mengalami serangan siber akibat kurangnya proteksi data yang memadai. Oleh karena itu, regulasi dan framework keamanan yang lebih ketat harus diterapkan untuk mengurangi risiko tersebut.
2. Integrasi dan Interoperabilitas
Beragamnya perangkat dan platform IoT menimbulkan tantangan dalam hal integrasi dan interoperabilitas. Karena itu, penggunaan standar terbuka serta pengembangan API yang fleksibel dapat membantu memastikan bahwa berbagai perangkat dan sistem dapat berkomunikasi serta bekerja sama dengan lancar.
3. Manajemen Data dan Analitik
Volume data yang dihasilkan oleh perangkat IoT sangat besar. Oleh sebab itu, diperlukan infrastruktur yang mampu menangani, menyimpan, dan menganalisis data dalam skala besar. Salah satu solusinya adalah pemanfaatan platform cloud seperti Google Cloud yang dapat membantu dalam mengelola backend IoT secara aman dan efisien (Google Cloud).
Kesimpulan
Perkembangan analisis IoT di tahun 2025 menawarkan berbagai peluang dan tantangan dari perspektif bisnis dan teknis. Bagi pelaku bisnis, IoT membuka jalan untuk inovasi dan efisiensi operasional yang lebih baik. Sementara itu, dari sisi teknis, perhatian terhadap keamanan, integrasi, dan manajemen data menjadi krusial. Dengan pendekatan yang tepat dan investasi yang memadai, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam ekosistem IoT global.
Tetap terhubung dengan Terralogiq untuk mendapatkan informasi terbaru! Follow akun Instagram dan Linkedin kami untuk update terkini, dan jangan ragu menghubungi kami melalui email di halo@terralogiq.com. Kami siap membantu Anda!