Teknologi AI: Pengertian Artificial Intelligence dan Kelebihannya
24 November 2023
Saat ini AI telah banyak digunakan di berbagai aplikasi seperti search engine, asisten virtual seperti Siri, Google Assistant, dan Cortana. Selain itu, pengembangan AI telah mencapai tingkat yang mengagumkan, salah satunya adalah penggunaannya dalam kendaraan otonom (self-drive) yang memungkinkan kendaraan melaju dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia.
Selain penggunaan tersebut, AI juga memiliki potensi besar untuk memajukan bidang-bidang lain seperti bidang pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, dan reformasi birokrasi. Kini teknologi AI atau artificial intelligence telah digunakan oleh seluruh dunia. Berikut kami ulas mengenai artificial intelligence untuk Anda.
Key Takeaways:
- Artificial Intelligence atau AI adalah sistem kecerdasan buatan yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia.
- Ada dua jenis AI yakni weak AI dan strong AI.
- Salah satu kelebihan AI adalah meningkatkan alur kerja manusia, baik individu maupun perusahaan.
Sejarah Artificial Intelligence
Pada 1950 Alan Turing, seorang ahli matematika dari Inggris melakukan percobaan. Percobaan ini dikenal dengan nama turing test, yaitu sebuah komputer melalui terminal dengan software AI dan di ujung lain ada sebuah terminal dengan seorang operator. Operator itu tidak mengetahui kalau di ujung terminal lain dipasang software AI.
Mereka berkomunikasi di mana terminal di ujung memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh operator. Salah satu hal menariknya yakni operator tersebut mengira bahwa ia sedang berkomunikasi dengan operator lainnya yang berada di terminal lain.
Alan Turing menganggap apabila mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas layaknya manusia.
Adapun Artificial Intelligence awalnya dimunculkan oleh profesor dari Massachusetts Institute of Technology yang bernama John McCarthy pada tahun 1956 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI.
Kemudian pada konferensi tersebut, ditetapkanlah tujuan utama dari kecerdasan buatan salah satunya yaitu mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia, dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.
Cara Kerja Artificial Intelligence
Secara umum, Artificial Intelligence bekerja dengan cara menggabungkan kumpulan data (big data) dengan ilmu komputer, sehingga pada akhirnya Anda dapat menemukan pemecahan akan suatu masalah.
Sistem kecerdasan buatan ini juga bekerja dengan cara menyerap sejumlah data pelatihan berlabel yang cukup besar, serta menganalisis data untuk korelasi dan pengenalan pola yang kemudian digunakan untuk membuat prediksi mengenai status masa depan.
Untuk menciptakan semua itu, sistem Artificial Intelligence memerlukan dasar perangkat keras dan perangkat lunak yang khusus untuk menulis dan melatih algoritma pembelajaran mesin (machine learning). Model belajar pemrograman AI berfokus pada tiga keterampilan kognitif, yaitu pembelajaran, penalaran, dan koreksi diri.
Jenis AI
1. Weak AI
Weak AI adalah sistem AI yang dapat melakukan tugas tertentu seperti pemahaman bahasa atau mengambil keputusan, tetapi hanya dalam batasan yang sangat terbatas. Weak AI atau sering disebut narrow AI biasanya digunakan dalam aplikasi praktis seperti asisten virtual atau sistem rekomendasi.
2. Strong AI
Strong AI adalah sistem AI yang memiliki kemampuan intelektual manusia secara umum, seperti kemampuan untuk memahami bahasa, memecahkan masalah, dan membuat keputusan seperti seorang manusia berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
Ini adalah bentuk AI yang paling diidamkan dan masih merupakan objek dari penelitian dan pengembangan. Saat ini, tidak ada sistem AI yang benar-benar dapat dikatakan sebagai Strong AI, tetapi beberapa pemikir dan peneliti menyatakan bahwa itu mungkin akan dicapai dalam waktu dekat.
Komponen Dasar Artificial Intelligence
Artificial intelligence merupakan salah satu teknologi populer saat ini. Terlebih saat kemunculan Chat GPT di awal 2023, membuat teknologi yang satu ini menjadi perhatian di seluruh dunia. Selain itu, AI juga memiliki lima komponen yakni:
1. Pembelajaran (Learning)
Komponen yang pertama adalah learning. Di sini AI harus mampu belajar dari data dan pengalaman untuk membuat keputusan yang cerdas. Melalui algoritma dan model machine learning, AI dapat mengenali pola, membuat prediksi, dan belajar dari kesalahan.
2. Penalaran (Reasoning)
Selanjutnya, AI harus dapat melakukan penalaran logis untuk mencari solusi atau alasan di balik suatu keputusan. Kemampuan ini mencakup deduksi atau mengambil kesimpulan dari premis yang diberikan dan induksi atau mencari pola umum dari data yang ada.
3. Pemecahan Masalah (Problem Solving)
AI harus mampu mencari solusi atau tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Problem solving melibatkan kemampuan untuk memecah masalah menjadi langkah-langkah terpisah dan mencari solusi yang efisien.
4. Persepsi (Perception)
AI harus dapat memahami dan menginterpretasikan informasi dari lingkungan fisiknya. Perception dari AI saat ini sangat canggih karena sudah melibatkan penggunaan sensor dan teknologi pengenalan pola untuk mengidentifikasi objek, suara, gambar, atau bahkan emosi manusia.
5. Bahasa (Language)
Terakhir, AI perlu dapat memahami dan menggunakan bahasa manusia untuk berkomunikasi. Di sini AI melibatkan pemrosesan bahasa alami, di mana AI dapat memahami teks, berbicara, atau menulis, serta memahami makna dan konteks pesan yang diberikan.
Dengan menggabungkan komponen-komponen di atas, AI dapat mengembangkan kemampuan cerdas yang dapat belajar dengan cepat, berpikir, dan berinteraksi dengan manusia serta lingkungan sekitarnya.
Tujuan AI
1. Meningkatkan Kemampuan Pembuatan Keputusan
Tujuan dasar artificial intelligence untuk menyediakan mekanisme pengambilan keputusan. Semua keputusan berdasarkan data mentah yang sudah dikumpulkan oleh manusia.
Artificial intelligence memiliki kemampuan membuat keputusan secara otomatis yang lebih baik. Hal ini dapat menghemat waktu dan tenaga.
2. Singularitas
Artificial intelligence memiliki tujuan akhir untuk menggantikan pekerjaan manusia.
Pertumbuhan teknologi yang tidak terkendali membuat perubahan gaya hidup manusia secara besar-besaran.
Dampaknya, teknologi membuat pekerjaan manusia menjadi lebih sederhana dan efisien. Efisiensi dan penyederhanaan pekerjaan disebut sebagai singularitas.
3. Optimasi Proses Bisnis
Bisnis memiliki peran vital dalam perekonomian negara. Optimasi dimulai dari merampingkan pekerjaan dan menghilangkan redudansi untuk menghasilkan peningkatan bisnis. Pengoptimalan proses dibutuhkan untuk meminimalisir pekerjaan rutinitas dan diganti dengan penggunaan algoritma berbeda.
4. Meningkatkan Produktivitas Pekerjaan
Artificial Intelligence melahirkan berbagai teknologi yang memudahkan proses alur kerja sebuah bisnis. Semua teknologi ini sangat penting dan dibutuhkan di berbagai aspek industri.
Bentuk teknologi tersebut adalah virtual reality, aplikasi live streaming, predictive analytic, drones, hingga animasi bergerak.
5. Menyediakan Layanan Finansial
Pelayanan keuangan semakin membaik berkat bantuan artificial intelligence. Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi laporan keuangan, manajemen risiko, manajemen aset, sampai asuransi keuangan.
Menyelesaikan masalah keuangan yang pelik dapat diselesaikan dengan cepat. Dengan demikian dapat menghemat waktu, tenaga, serta meningkatkan efisiensi.
6. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Selain keuangan, permasalahan kesehatan penting bagi keberlangsungan manusia. Institusi kesehatan dan rumah sakit dapat mendiagnosa penyakit dengan lebih baik.
Salah satu teknologi yang digunakan adalah virtual assistant. Perangkat ini digunakan secara luas di sektor kesehatan.
Kelebihan AI
1. Meningkatkan Alur Kerja Manusia
Teknologi pembelajaran mendalam seperti pemrosesan bahasa alami dan pengenalan ucapan otomatis telah mengubah cara orang bekerja. Sistem AI juga memiliki banyak aplikasi praktis untuk membantu meningkatkan alur kerja manusia sehingga menjadi lebih efisien.
2. Meminimalisir Human Error
Tidak ada yang bisa menduga kapan terjadinya suatu kesalahan. Maka untuk mengurangi kesalahan manusia, teknologi AI merupakan pilihan yang tepat untuk mereduksi kesalahan manusia (human error).
3. Membantu Menghasilkan Penemuan Baru
Penggunaan AI dapat menghasilkan penemuan-penemuan baru pada setiap domain yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang cukup kompleks.
4. Menganalisis Data Lebih Dalam dan Akurat
Analisis data secara manual tentu akan memakan waktu yang lebih lama dan tidak jarang hasil yang didapatkan keliru karena adanya human error. Dengan teknologi di bidang ilmu komputer ini, Anda tidak perlu khawatir akan hasil data atau informasi yang tidak akurat.
5. Hasil Keputusan yang Akurat
Terkadang, hasil keputusan manusia tidak akurat lantaran hasil tersebut dapat bercampur dengan perasaan serta pikiran manusia. Namun, lain halnya dengan sistem AI yang tidak akan melibatkan perasaan maupun pikiran layaknya manusia, sehingga hasil dari keputusan akan lebih akurat dan mendalam.
6. Pekerjaan Berulang Tanpa Henti
Melakukan pekerjaan secara berulang tiada henti tanpa kesalahan merupakan hal yang cukup sulit untuk manusia. Maka dari itu, untuk melakukan pekerjaan tersebut, manusia dapat dibantu oleh Teknologi Artificial Intelligence.
7. Mudah Diduplikasi dan Disebarkan
Proses transfer informasi dari orang ke orang biasanya memerlukan waktu yang cukup lama dan juga keahlian tersebut tidak akan pernah dapat diduplikasi dengan lengkap.
Berbeda halnya jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer atau big data, pengetahuan tersebut dapat disalin dan dipindahkan dengan mudah ke komputer lain.
Kelemahan Artificial Intelligence
1. Ketergantungan
AI tentu saja sangat tergantung pada data yang diinput untuk melatih model-nya. Jika data yang digunakan cacat atau tidak representatif, maka hasil rekomendasi atau kesimpulan dari AI mungkin tidak akurat bahkan cenderung menghasilkan bias informasi.
2. Keterbatasan
Secanggih apapun teknologi AI saat ini, kemampuannya tetap belum mampu menyentuh aspek kreativitas dan sisi emosional manusia. Sehingga belum bisa menggantikan proses interaksi manusia secara menyeluruh.
3. Keamanan
AI tidak bergantung pada siapa yang menggunakannya maka kecerdasan buatan ini tidak memiliki keberpihakan moral, sehingga berpeluang digunakan untuk tujuan jahat, misalnya penipuan atau peretasan data.
4. Mengurangi Lapangan Pekerjaan
Isu ini paling dikhawatirkan oleh masyarakat lantaran pekerjaan manusia dapat tergantikan dengan adanya AI. Kehadiran kecerdasan buatan, ini telah banyak mengurangi bahkan menggantikan manusia dalam banyak posisi sebuah pekerjaan. Tentu saja memicu gejolak perdebatan tentang dampak ekonomi dan sosial dari otomatisasi.
Baca juga: Penerapan Artificial Intelligence dalam Dunia Bisnis
Terralogiq dalam Dunia Artificial Intelligence
Dunia AI yang canggih mampu bekerjasama dengan tools atau teknologi terkini. Salah satunya dalam aplikasi e-commerce. Artificial intelligence mampu menjawab kebutuhan Anda dalam dunia bisnis.
Terralogiq mampu membantu bisnis Anda agar dapat lebih optimal. Selain itu juga menawarkan solusi seperti mobility solutions, geomarketing, hingga asset management. Tunggu apalagi? Segera kunjungi website kami untuk mengetahui lebih lanjut dan hubungi kami melalui halo@terralogiq.com.