Nginx Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Kelebihannya
1 Maret 2023
Web server, seperti Nginx, adalah salah satu komponen yang penting dalam kinerja bagi sebuah website sehingga seluruh fitur yang ada di dalamnya dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, web server diperlukan pada saat membuat website.
Web server pada dasarnya akan menerima permintaan atau request dari apa yang dicari oleh pengguna sehingga kemudian web server memberikan respons dan mengirimkan alamat web dalam bentuk HTML secara bersamaan.
Key Takeaways
- Nginx adalah web server yang digunakan oleh banyak website karena memiliki daya tarik multifungsi, sifatnya sebagai server HTTP dan Proxy freeware, serta open source
- Salah satu keunggulan Nginx adalah penggunaan memori yang kecil dengan konkurensi yang ditinggi. Ditambah, Nginx menggunakan asynchronous dan pendekatan event-driven, membuat Nginx tidak perlu membuat suatu proses baru jika terdapat web request.
- Nginx digunakan 34% dari seluruh website yang ada di Internet, menjadikannya salah satu web server paling populer.
Pemilihan web server menjadi sesuatu yang penting karena untuk menentukan sekaligus menyesuaikan apakah web server yang digunakan sudah cocok kinerjanya dan kebutuhannya dengan website yang dibangun. Pada saat ini, ada beberapa pilihan web server yang dapat digunakan, termasuk web server yang berstatus open source.
Engine X atau Nginx adalah salah satu web server yang umum digunakan oleh banyak website di seluruh dunia. Hal ini membuat Nginx menjadi salah satu web server yang paling populer. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang Nginx, mulai dari apa itu Nginx, cara kerjanya Nginx, serta kelebihan yang dimiliki oleh web server satu ini. Baca selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Nginx?
Nginx adalah web server yang kode sumbernya diciptakan oleh Igor Sysoev pada tahun 2002. Kode sumber tersebut kemudian dikembangkan oleh Igor Sysoev bersama dengan perusahaan Nginx Inc. Web server ini dikembangkn dengn melihat adanya masalah pada kinerja server saat menangani puluhan ribu koneksi.
Pada awalnya, Nginx hanya sekadar digunakan untuk server yang berbasis HTTP saja. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi, Nginx juga dapat dimanfaatkan sebagai load balancing (HTTP, TCP, dan UDP dengan struktur event-driven), mengolah server proxy (IMAP, POP3, & SMTP), dan HTTP cache.
Tidak hanya itu, Nginx juga membantu berjalannya beberapa sistem operasi yang sering digunakan, mulai dari Mac OS X, Linux, HP-UX, hingga Solaris. Selain itu, Nginx juga dipercaya oleh berbagai perusahaan, mulai dari IBM, Google, Facebook, Twitter, Apple, Adobe, LinkedIn, hingga Microsoft.
Salah satu daya tarik yang dimiliki dari Nginx adalah sifatnya sebagai server HTTP dan Proxy freeware serta open source. Oleh karena itu, banyak orang yang memanfaatkan Nginx untuk website mereka.
Terlebih, Nginx juga mudah digunakan, dapat digunakan di banyak sistem operasi, dan dapat dikonfigurasi dengan mudah. Selain itu, Nginx juga dapat dikombinasikan dengan HTTP yang digunakan, didukung dengan keamanan baik, serta pengelolaan konsumsi sumber daya yang efektif dan efisien.
Baca juga: Manfaat Content Management System (CMS) yang Harus Anda Ketahui!
Cara Kerja Nginx
Pada umumnya, sebuah web server dapat membuat single thread untuk semua permintaan yang masuk. Namun berbeda dengan cara kerja Nginx, karena web server Nginx menjalankan arsitektur yang asynchronous dan pendekatan event-driven.
Salah satu fitur utama yang dimiliki oleh Nginx adalah penggunaan memori yang kecil dengan konkurensi yang ditinggi. Ditambah, Nginx menggunakan asynchronous dan pendekatan event-driven, membuat Nginx tidak perlu membuat suatu proses baru jika terdapat web request.
Pada saat menggunakan Nginx, satu proses utama atau master process mampu mengontrol beberapa proses lainnya atau worker process yang memiliki unit lebih kecil yaitu worker connection. Hal ini membuat master process mampu menjalankan tugas utamanya sambil mengendalikan worker process yang berada di bawahnya berkat asynchronous dan event-driven.
Singkatnya, worker connection akan menerima semua request thread yang masuk dan selanjutnya diteruskan ke worker process dan master process. Setelah itu, master process menampilkan apa yang menjadi request thread tersebut.
Besarnya kemampuan dari Nginx juga ditunjukkan dari satu worker process memiliki fungsi dapat menangani 1024 request dalam waktu yang sama. Semua permintaan tersebut dapat dikerjakan dengan baik sehingga tidak jarang banyak website yang menggunakan web server Nginx untuk menghadapi banyaknya request yang masuk — khususnya website atau aplikasi search engine, ecommerce, maupun cloud storage.
Dalam pekerjaannya, Nginx juga memiliki beragam fitur yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kinerja sebuah web server, antara lain:
- Load Balancing
- Dukungan IPv6
- Reverse proxy dengan dukungan cache
- Dapat menangani file statis, file index, dan auto-indexing
- WebSockets
- TSL/Sertifikat SSL dengan Server Name Indication atau SNI
- Dukungan dari FastCGI dengan proses cache
Kelebihan Nginx
Sebagai web server yang populer dan banyak digunakan, Nginx dapat menjadi alternatif terbaik untuk kebutuhan pengiriman data pada website dengan trafik yang tinggi. Hal ini membuat banyak web developer yang merekomendasikan Nginx sebagai web server andalan. Berikut adalah beberapa kelebihan dari Nginx:
1. Pengganti Software dan Hardware Load Balancer
Untuk mengelola banyaknya request yang masuk, sebuah website memerlukan software dan hardware load balancer. Namun, load balancer dengan kapasitas seperti itu tentunya akan memakan biaya yang cukup besar.
Oleh karena itu, Nginx hadir untuk menjalankan fungsinya sebagai software load balancer. Terlebih, Nginx bersifat open source dan gratis sehingga lebih mudah diakses oleh banyak orang. Selain itu, Nginx juga memiliki desain cloud dan modern dengan dukungan konfigurasi ulang on-the-fly dan terintegrasi dengan DevOps modern sehingga proses pemantauan menjadi lebih mudah.
2. Memiliki Tools yang Multifungsi
Salah satu fitur utama yang dimiliki oleh Nginx adalah sifatnya yang multifungsi atau banyak kegunaan berkat tools yang dimiliki.
Nginx memiliki beragam fungsi, mulai dari sebagai load balancer, cache konten, hingga server proxy. Semua proses maupun konfigurasi tersebut hanya terpusat pada satu aplikasi saja. Oleh karena itu, Nginx sangat membantu dalam full stack web developer karena dapat meningkatkan kinerja suatu website dari back-end hingga front-end.
3. Tersedia Berbagai Macam Dokumentasi
Salah satu kelebihan lain yang dimiliki oleh Nginx adalah banyaknya dokumentasi yang dimiliki terkait aplikasi tersebut. Kelebihan tersebut membuat Nginx dapat dengan mudah dipelajari oleh pemula.
Nginx menyediakan berbagai tutorial, dokumentasi, bahkan webinar yang bisa dipelajari untuk mengetahui bagaimana cara memanfaatkan web server tersebut,
Nginx juga memberikan kemudahan dengan adanya Nginx Plus yang memberikan fasilitas customer support sehingga pengguna tidak perlu merasa kebingungan dan akan dibantu dalam mendiagnosis masalah yang ada pada Nginx.
4. Nginx Masih Akan Terus Dikembangkan
Hal yang juga menjadi kelebihan utama dari Nginx adalah pengembangannya yang masih terus dilakukan secara jangka panjang. Nginx, Inc. selaku pengembang dari Nginx tetap berkomitmen untuk mengembangkan web server tersebut secara serius.
Nginx menjadi garis depan pengembangan web secara modern sekaligus mendorong pengembangan teknologi, muli dari HTTP sampai dukungan layanan mikro. Selain itu, Nginx juga akan selalu memberikan fitur-fitur baru untuk memperbaiki maupun mempercanggih fungsi Nginx sehingga dapat sesuai dengan perkembangan teknologi dan dukungan yang dinamis.
Baca juga: Jangan Sampai Beda Server! Kenali Jenis dan Fungsi Server Komputer
Perbandingan Nginx dan Apache
Apache merupakan web server lain yang memiliki popularitas yang tinggi sehingga menjadi pesaing dari web server Nginx. 34% website yang ada di internet menggunakan Nginx sebagai web server mereka, sementara 33,5% website menggunakan Apache.
Kemudian, bagaimana perbandingan antara Nginx dan Apache sebagai web server andalan. Berikut adalah ringkasan dari perbandingan tersebut.
1. Dukungan Sistem Operasi
Salah satu perbandingan penting antara web server dilihat dari segi dukungan sistem operasi yang tersedia pada masing-masing web server.
Baik Nginx maupun Apache memiliki dukungan atau kompatibilitas sistem operasi yang berbeda walaupun sama-sama populer. Nginx dan Apache sama-sama dapat bekerja secara optimal pada saat menggunakan sistem operasi Unix. Namun, Nginx mengalami penurunan performa apabila dijalankan di sistem operasi Windows.
2. Dukungan Pengguna User
Salah satu perbedaan lain yang dimiliki kedua web server adalah dukungan pengguna atau user support yang dimiliki. Kedua aplikasi tersebut memiliki pengguna yang banyak sehingga dapat membentuk forumnya sendiri.
Karena besarnya komunitas yang dimiliki, kedua web server bisa saling memberikan timbal balik ke sesama pengguna atau pengembang untuk mengembangkan baik, Nginx maupun Apache.
3. Performa Nginx dan Apache
Dari segi performa, baik Nginx dan Apache memiliki perbedaan yang terlihat. Dari segi kecepatan, kedua web server tersebut unggul karena dapat menanggapi request secara cepat dan responsif.
Namun, Nginx memiliki kelebihan dalam menangani beban yang dapat dibawa oleh web server. Oleh karena itu, Nginx cocok digunakan untuk website statis.
Terralogiq, Solusi Layanan Google Cloud Premier Partner
Google Cloud Premier Partner menjadi server non-fisik yang diminati dan populer berkat efisiensinya, Agar layanan Google Cloud Premier Partner dapat berjalan secara maksimal, Anda dapat menjadikan Terralogiq sebagai solusi yang tepat.
Hubungi Terralogiq sebagai Google Cloud Premier Partner nomor satu di Indonesia. Akses informasi atau layanan Google Cloud Premier Partner melalui website Terralogiq.