Intip update terbaru dari Google Maps – Natural Feature Styling

9 Oktober 2020

Google Maps menggunakan teknik pemetaan warna satelit baru, untuk teknologi pada Google Maps Platform. Google Maps kini memiliki salah satu tampilan fitur alam terlengkap di semua aplikasi peta. Jangkauan data ini sudah meliputi ketersediaan di 220 negara dan wilayah yang didukungnya. Kita dapat menggunakan alat penggayaan peta berbasis cloud yang baru diluncurkan untuk melihat penggunaan pratinjau peta terbaru ini, tentunya kita juga dapat menyesuaikan dengan preferensi yang dibutuhkan, fitur ini sudah rilis mulai 15 September 2020.

Rilis Terbaru di 2022: Fitur Data Driven Style

Peta baru yang lebih realist ini mudah diadopsi dengan gaya peta berbasis cloud. Mulai 15 September saat kamu ingin membuat gaya peta baru di Cloud Console, peta Google yang ditingkatkan secara otomatis akan dapat ditampilkan. Yang perlu kita lakukan adalah menerapkan penyesuaian yang ada, melihat pratinjau perubahan di editor, dan mulai membuat setting sesuai yang dibutuhkan. Baca lebih lanjut tentang mengadopsi peta baru dari Google disini (JS, Android, iOS).

Perlu solusi untuk penerapan Google Maps Platform pada Aplikasi dan Bisnis

Fitur terbaru dalam Nature feature

Fitur styling ini memperlihatkan ketinggian atau kondisi suatu wilayah tertentu. Bagaimana tepatnya cara kerja teknik pemetaan warna ini? Pertama, Google menggunakan visi komputer untuk mengidentifikasi fitur-fitur alami dari citra satelit, dengan melihat secara khusus di daerah kering, es, berhutan, dan pegunungan. Google kemudian menganalisis fitur-fitur ini dan menetapkan berbagai warna pada model warna HSV. Misalnya, hutan yang tertutup rapat dapat diklasifikasikan sebagai hijau tua, sedangkan area semak yang tidak rata dapat terlihat berwarna hijau muda.

Pembaruan ini dapat terlihat di area manapun yang kita lihat dari wilayah metropolitan terbesar hingga kota kecil di pedesaan. Google Maps memiliki citra satelit definisi tinggi untuk lebih dari 98 persen populasi dunia. Dengan teknik algoritma pemetaan warna baru, Google dapat mengambil citra ini dan menerjemahkannya ke dalam peta area yang lebih lengkap dan lebih hidup dalam skala global. Menjelajahi suatu tempat memberi kita gambaran tentang fitur alaminya, sehingga kita dapat dengan mudah membedakan cokelat, pantai yang gersang, dan gurun dari danau biru, sungai, samudra, dan jurang. Kita dapat dengan mudah mengetahui sekilas betapa subur dan hijaunya suatu tempat dengan vegetasi, dan bahkan melihat apakah ada tutup salju di puncak-puncak gunung es. 

Baca juga: Penerapan Google Maps Platform dari Google I/O 2021

nature feature google maps platform

Meskipun melihat fitur alam dapat membantu kita merasakan suatu daerah, terkadang kita memerlukan lebih banyak informasi untuk berkeliling dengan aman dan efisien. Kemungkinan untuk hal tersebut akan segera terwujud, dimana kita dapat melihat informasi jalan yang sangat mendetail yang menunjukkan bentuk dan lebar jalan yang akurat.

Lalu kita juga dapat melihat dengan tepat di mana jalan raya, trotoar, penyeberangan, dan pulau pejalan kaki berada, bahkan informasi penting dan mendetail  jika memiliki kebutuhan aksesibilitas, seperti persyaratan kursi roda atau kereta dorong.

Rincian ini sangat membantu karena semakin banyak orang yang memilih untuk berjalan kaki atau menggunakan transportasi pribadi lainnya karena pandemi. Sedikit informasi tambahan Google akan mulai meluncurkan peta jalan terperinci di London, New York, dan San Francisco dalam beberapa bulan mendatang, dengan rencana untuk memperluas ke lebih banyak kota dari waktu ke waktu. Tapi untuk kebutuhan nature styling ini update terbaru Google akan mempertahankan skema warna peta lama, dan fitur pembaruan ini akan rilis ke semua peta Platform Google Maps pada awal tahun 2021. 

Layanan Dari Terralogiq: Solusi Penyedia Layanan Google Maps di Indonesia

Author Profile

Albi Panatagama

Marketing and Public Relations Terralogiq Premier Partner Google Maps Platform

|

Share this post on

Related Article