Horizontal Integration: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

8 Oktober 2023

Bagi kebanyakan bisnis, salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah pertumbuhan bisnis itu sendiri, tentu saja untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi dan taktik yang harus digunakan demi mencapai tujuan tersebut. 

Berbicara mengenai pertumbuhan bisnis, apabila kita telaah lebih dalam lagi, maka pertumbuhan bisnis dapat kita kerucutkan lagi menjadi beberapa hal, misalnya saja bisnis yang Anda miliki bertujuan untuk ekspansi pasar. Jika demikian, maka Anda dapat menerapkan strategi yang biasa disebut dengan marketing growth strategy, yang bertujuan untuk memasarkan produk/jasa yang Anda miliki agar dikenal oleh lebih banyak orang lagi.

Atau mungkin Anda memiliki bisnis yang bergerak di bidang layanan aplikasi atau bisnis yang berbasiskan pertumbuhan pengguna, maka Anda dapat menggunakan strategi consumer growth strategy, yang mana strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengguna dari layanan Anda dengan beberapa taktik, salah satu taktik yang paling sering digunakan adalah taktik freemium

Horizontal Integration: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

Freemium sendiri adalah sebuah strategi yang mengizinkan penggunanya untuk mengakses fitur dari sebuah layanan secara cuma-cuma, akan tetapi pengguna diharuskan membayar apabila ingin mencoba fitur-fitur premium. Taktik freemium ini akan membuat penggunanya merasa nyaman dengan layanan yang diberikan, sehingga ketika mereka sudah loyal, maka tidak akan keberatan apabila diharuskan membayar untuk mengakses fitur berbayar.

Pada dasarnya, terdapat banyak sekali strategi bisnis atau taktik bisnis yang dapat Anda gunakan agar bisnis Anda dapat berkembang, hal tersebut kembali lagi kepada kebutuhan bisnis Anda dan tinggal menyesuaikan dengan strategi pengembangan bisnis yang ada. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satu strategi bisnis yang biasa disebut dengan horizontal integration.

Key Takeaways:

  • Horizontal integration adalah suatu strategi bisnis yang menggabungkan dua perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang sejenis menjadi satu kesatuan, dalam bahasa sederhana, proses ini juga biasa disebut dengan proses merger.
  • Tujuan utama dari dilakukannya horizontal integration adalah untuk mencegah kompetisi antar bisnis, munculnya para pemain baru, atau timbulnya produk/layanan yang berpotensi untuk menghambat pertumbuhan bisnisnya.
  • Horizontal integration terbagi ke dalam tiga jensi yaitu akuisisi, merger, dan ekspansi internal.

Pengertian Horizontal Integration

Pernahkah Anda mendengar strategis bisnis yang disebut dengan horizontal integration? Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa itu horizontal integration, mungkin Anda perlu mengetahui lebih dulu apa itu vertical integration

Vertical integration juga merupakan sebuah strategis bisnis yang hampir mirip dengan horizontal integration, akan tetapi vertical integration merupakan strategis bisnis yang bertujuan untuk mempersingkat proses bisnis dengan mengambil alih beberapa tahapan produksi sehingga mengurangi ketergantungan dengan pihak ketiga.

Salah satu contoh dari vertical integration adalah pada bisnis produksi, yang mana pasti dibutuhkan supplier bahan mentah agar proses produksi dapat berjalan. 

Apabila menggunakan strategi bisnis vertical integration, maka pada proses pemenuhan bahan mentah yang biasanya disediakan oleh supplier menjadi dipegang sendiri oleh si perusahaan, hall tidak lain dan tidak bukan untuk memotong alur proses bisnis yang panjang dan dapat menjadi lebih efisien.

Setelah mengetahui tentang apa itu vertical integration, kini mari kita bahas mengenai apa itu horizontal integration. Pada dasarnya, horizontal integration juga merupakan suatu strategi bisnis yang menggabungkan dua perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang sejenis menjadi satu kesatuan, dalam bahasa sederhana, proses ini juga biasa disebut dengan proses merger

Tujuan utama dari dilakukannya horizontal integration adalah untuk mencegah kompetisi antar bisnis, munculnya para pemain baru, atau timbulnya produk/layanan yang berpotensi untuk menghambat pertumbuhan bisnisnya.

Salah satu perusahaan yang menerapkan strategis bisnis horizontal integration belum lama ini adalah Facebook, Facebook belum lama ini melakukan akuisisi terhadap Instagram yang pada dasarnya sama-sama bergerak di bidang yang serupa yaitu sosial media. 

Dalam hal ini, Facebook melihat potensi Instagram sebagai salah satu sosial media yang populer dan memiliki banyak pengguna, sehingga sekalipun Facebook mampu dalam menciptakan platform yang serupa dengan Instagram, tetap saja dibutuhkan effort yang besar untuk mengalahkan hegemoni Instagram.

Jenis-jenis Horizontal Integration

Dalam penerapan horizontal integration, terdapat beberapa jenis taktik implementasi yang biasanya dipakai oleh banyak perusahaan. Berikut ini merupakan tiga jenis taktik implementasi horizontal integration yang perlu Anda ketahui.

1. Merger

Pernahkah Anda mendengar istilah merger? Apabila Anda sering mengikuti berita ekonomi, rasanya Anda akan cukup familiar dengan istilah tersebut, belum lagi beberapa waktu lalu telah terjadi proses merger antara dua startup besar di Indonesia, yaitu antara Tokopedia dan Gojek, hingga akhirnya menjadi GoTo dan sukses melantai di pasar bursa Indonesia.

Merger sendiri merupakan istilah di dalam dunia ekonomi yang memiliki arti penggabungan dua perusahaan atau entitas menjadi satu kesatuan, penyatuan dua perusahaan ini biasanya terjadi dengan cara transfer kepemilikan menggunakan pertukaran saham ataupun pembayaran tunai. 

Adapun biasanya setelah dua perusahaan melakukan merger, terjadi rebranding atas merek dagang mereka, misalnya saja merger antara Tokopedia dan Gojek yang berubah menjadi GoTo.

Adapun beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan merger adalah sebagai berikut:

a. Sinergitas

Tujuan dari dilakukannya merger adalah untuk menimbulkan sebuah sinergitas, tentunya dengan adanya sinergitas yang tercipta, secara otomatis akan memberikan keuntungan lebih banyak kepada para shareholder-nya. Terdapat dua jenis sinergi, yaitu sinergi dari sisi biaya dan sinergi dari sisi pendapatan.

Sinergi dari sisi biaya artinya adalah terwujudnya struktur biaya yang lebih rendah berkat merger yang meningkatkan skala ekonomi, membuka akses pada teknologi baru, dan mengeliminasi biaya-biaya tertentu.

Adapun yang dimaksud pada sinergi dari sisi pendapatan adalah meningkatnya pendapatan perusahaan berkat adanya ekspansi pasar, diversifikasi produk, aktivitas penelitian dan pengembangan, dan lain-lain.

b. Diversifikasi

Dengan dilakukannya merger, sebuah perusahaan dapat melakukan diversifikasi produk  dengan memasuki pasar baru serta menawarkan produk atau jasa baru. Selain itu, dengan adanya kegiatan diversifikasi dapat mengurangi risiko kemungkinan rugi dalam operasi perusahaan.

c. Perpajakan

Sebuah perusahaan yang telah menjadi sebagai korporasi besar, tentunya akan terkena pendapatan kena pajak yang cukup besar, dengan demikian dapat melakukan merger dengan perusahaan agar pengenaan atas pajak dapat lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang berdiri sendiri.

Di balik keuntungan yang akan Anda dapatkan ketika melakukan kegiatan merger, tentu saja terdapat beberapa tantangan yang perlu Anda hadapi sebagai berikut:

d. Persaingan yang Sehat

Dengan adanya proses merger, perlu diakui bahwa akan memberikan dampak positif atau keuntungan bagi para pemangku kepentingan, misalnya saja cakupan pasar yang menjadi lebih luas. Akan tetapi, dengan adanya proses merger khususnya antara dua perusahaan besar, akan menimbulkan potensi monopoli. Maka dari itu, di beberapa negara biasanya terdapat sebuah badan yang berwenang untuk menjaga iklim usaha dalam kondisi persaingan yang sehat, bahkan tidak mustahil jika perusahaan yang baru saja melakukan merger menyebabkan persaingan yang tidak sehat, akan dilarang kegiatan operasionalnya.

e. Retensi Karyawan

Karyawan merupakan aset terpenting dari suatu perusahaan dan dengan terjadinya merger, tentu saja karyawan akan merasakan langsung dampaknya. Hal yang paling mudahnya adalah adanya perubahan kebijakan perusahaan yang berpotensi menyebabkan tingkat turnover karyawan menjadi meningkat.

Jika banyak karyawan yang keluar akibat adanya proses merger, perusahaan akan rugi karena membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencari karyawan baru.

2. Akuisisi

Jenis-jenis Horizontal Integration

Selain istilah merger yang mungkin sering Anda dengan di dalam dunia bisnis, terdapat satu istilah lain yang cukup familiar, yaitu akuisisi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 2 Paragraf 08 Tahun 1999, akuisisi adalah tindakan penggabungan usaha yang dilakukan oleh salah satu perusahaan sebagai pihak pengakuisisi yang mendapatkan kendali aktiva neto atau operasional yang diakuisisi.

Adapun menurut situs Investopedia, akuisisi adalah aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan membeli sebagian besar aset atau saham dari perusahaan lain untuk mendapatkan kontrol atas perusahaan tersebut, biasanya kegiatan akuisisi melibatkan pembelian saham lebih dari 50 persen.

Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan aksi akuisisi, alasan pertama dari dilakukannya aksi akuisisi adalah mengembangkan kesempatan bisnis yang lebih luas, meningkatkan sinergi, mengurangi biaya operasional, pangsa pasar saham yang lebih besar, serta melakukan pembaruan strategi agar bisnis dapat lebih berkembang.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa contoh perusahaan yang telah melakukan aksi akuisisi, yaitu ketika Tokopedia mengakuisisi Bridestory yang merupakan marketplace penyedia keperluan pernikahan pada 2019 silam, serta juga ada Gojek yang mengakuisisi Moka yang merupakan penyedia jasa POS (Point of Sales) pada tahun 2020 lalu. Apabila berbicara akuisisi pada tingkat internasional, Google berhasil mengakuisisi Android pada tahun 2005 dan kini Android merupakan sistem operasi mobile yang paling banyak digunakan di dunia.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari aksi akuisisi yang perlu Anda ketahui sebagai berikut:

Kelebihan Akuisisi

  • Meningkatkan skala ekonomi.
  • Meningkatnya kapasitas distribusi.
  • Meningkatkan pendapatan perusahaan.

Kekurangan Akuisisi

  • Berpotensi menghilangkan lapangan pekerjaan.
  • Membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terutama dalam proses legalitasnya.
  • Memerlukan pengawasan dan penerapan sistem yang lebih baik.

3. Ekspansi Internal

Selain daripada kegiatan merger dan akuisisi, terdapat langkah terakhir sebagai upaya dalam menerapkan horizontal integration yaitu dengan melakukan ekspansi internal. Menurut KBBI, ekspansi sendiri memiliki makna sebagai peredaran uang ke dalam sirkulasi, sementara itu menurut Otoritas Jasa Keuangan, ekspansi adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain sebagainya.

Sementara itu dalam penerapannya sendiri, ekspansi bisnis terbagi menjadi ke dalam dua bagian yaitu ekspansi internal dan ekspansi eksternal, di mana pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai ekspansi internal. Ekspansi internal adalah kondisi ketika perusahaan hanya mengandalkan sumber daya yang ada dan kemampuan internal yang ada untuk meningkatkan bisnisnya.

Adapun beberapa hal yang dapat perusahaan lakukan dalam penerapan ekspansi internal adalah:

  • Meningkatkan kapasitas produksi dengan membeli mesin baru atau membangun pabrik baru.
  • Membuka kantor atau cabang baru untuk menjangkau konsumen secara lebih luas.
  • Meningkatkan pengeluaran biaya iklan untuk meningkatkan angka penjualan.
  • Menawarkan varian baru dari produk yang sudah ada ke dalam pasar yang sudah ada sebelumnya.
  • Memperluas segmen pasar, misalnya dengan menjangkau segmen lain yang masih terikat dengan segmen yang Anda miliki saat ini.
  • Melakukan ekspansi ke jenis pasar baru, misalnya dengan menjual produk ke luar negeri.

Kesimpulan daripada ketiga taktik atau strategi dalam upaya penerapan horizontal integration adalah untuk mengembangkan pasar dan menyasar pasar baru untuk tujuan ekspansi, ketiga taktik tersebut ada baiknya juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda, mengingat masing-masing jenis bisnis memerlukan taktik horizontal integration yang tentunya berbeda.

Baca juga: Ketahuilah Segala Sesuatu Mengenai Ekspansi Bisnis

Kelebihan dan Kekurangan Dalam Penerapan Horizontal Integration

Kelebihan dan Kekurangan Dalam Penerapan Horizontal Integration

Semua strategi bisnis baik vertical integration, horizontal integration, ataupun yang lainnya tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, di sinilah dibutuhkan decision making yang tepat dari Anda sebagai pemilik bisnis tersebut, karena tentu saja setiap jenis bisnis memiliki kebutuhan akan strategi bisnis yang berbeda-beda. 

Dalam kesempatan kali ini, mari kita bahas lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan horizontal integration.

Kelebihan Horizontal Integration

1. Mengurangi Tingkat Kompetisi

Dengan dilakukannya strategis bisnis horizontal integration, maka sebuah perusahaan dapat melakukan taktik bisnis dengan cara melakukan akuisisi atau merger dengan perusahaan lainnya yang dianggap sebagai kompetitor. Hal ini tentu saja praktis akan mengurangi tingkat persaingan yang ada, serta justru akan meningkatkan hegemoni dari perusahaan yang mengakuisisi.

2. Memperluas Jaringan Pelanggan

Proses akuisisi atau merger yang merupakan bagian di dalam horizontal integration tentu saja penggabungan dari dua atau lebih perusahaan, hal ini akan membawa dampak positif dalam hal jumlah pelanggan, karena perusahaan yang diakuisisi tentu saja memiliki pelanggan existing yang berpotensi juga ikut dibawa ke dalam perusahaan induknya.

Apabila dalam proses akuisisi atau merger berjalan dengan baik, maka bukan tidak mungkin kedua belah pelanggan akan saling mencoba produk atau layanan yang ditawarkan oleh kedua perusahaan tersebut.

3. Meningkatkan Efisiensi Produksi

Ketika dua atau lebih perusahaan bergabung, hal yang akan menjadi pusat perhatian apakah penggabungan kedua perusahaan dapat meningkatkan efisiensi? Jawabannya adalah bisa. Dengan bergabungnya dua atau lebih perusahaan, ada beberapa faktor yang dapat terdampak, misalnya saja berkurangnya biaya operasional dan biaya R&D karena dapat saling bertukar informasi dan resources.

Kekurangan Horizontal Integration

1. Tantangan Dalam Proses Integrasi

Menggabungkan dua perusahaan menjadi satu apalagi merupakan perusahaan yang cukup besar tentu saja akan memberikan tantangan yang cukup berat dari Anda, karena terdapat banyak hal yang perlu diperhatikan, misalnya saja Anda harus melakukan integrasi terhadap teknologi yang digunakan, proses bisnis, serta para karyawan.

Apabila proses integrasi tersebut tidak berjalan dengan lancar, maka proses penggabungan perusahaan ini dapat mengakibatkan turnover karyawan yang tinggi akibat tidak adanya kepastian.

2. Permasalahan Regulasi dan Hukum

Dengan adanya penggabungan dua perusahaan, dari sisi perusahaan hal tersebut dapat memberikan keuntungan. Akan tetapi, penggabungan dua perusahaan dapat memicu adanya praktik monopoli, sehingga akan mengganggu aktivitas ekonomi di suatu negara.

Praktik monopoli sendiri bagi beberapa negara merupakan sebuah masalah dan biasanya perusahaan yang terindikasi praktik monopoli dapat dilarang operasionalnya. Maka dari itu, pastikan bahwa proses merger atau akuisisi telah memenuhi regulasi dan hukum yang berlaku di sebuah negara.

3. Leadership Clashes

Setiap orang tentu memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing, tentu saja hal tersebut perlu diperhatikan dengan saksama agar terjadinya proses merger atau akuisisi tidak akan menimbulkan leadership clashes yang akan menghambat perkembangan bisnis.

Belum lagi adanya perbedaan peraturan serta budaya perusahaan yang perlu diperhatikan kembali, pada momen ini penting untuk dilakukan penyesuaian terhadap peraturan dan budaya perusahaan yang berbeda.

Baca juga: Business Development: Manfaat dan Cara Membuat Strateginya

Memaksimalkan Proses Horizontal Integration Bersama Terralogiq

Terralogiq merupakan perusahaan yang bergerak di bidang IT Solutions, berdiri sejak tahun 2013 dan telah dipercaya oleh lebih dari 150 klien di seluruh Indonesia. Terralogiq adalah penyedia IT Solutions yang berfokus pada location intelligence, dengan beberapa services line seperti geospatial, geomarketing, mobile solutions, asset management system, asset collaterals, dan location intelligence.

Berbicara mengenai proses integrasi antar dua perusahaan, terlebih jika kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang produksi atau distribusi, tentunya Anda akan sangat dipusingkan apabila proses inventory dilakukan secara manual, bukan saja hanya tidak efisien, tetapi juga berpotensi menimbulkan fraud.

Terralogiq memiliki solusi yang kami sebut dengan Asset Management System yang bertujuan untuk meminimalisir pengeluaran dari sisi operasional, serta dengan penggunaan sistem, seluruh transaksi yang berkaitan dengan aset akan tercatat secara real-time, sehingga akan memudahkan Anda ketika ingin mengambil sebuah keputusan bisnis.

Beberapa kelebihan apabila menggunakan Asset Management System dari Terralogiq:

  • Memungkinkan Anda untuk memantau seluruh aset di semua titik lokasi yang ada.
  • Meningkatkan manajemen waktu.
  • Menjaga kestabilan ekonomi dan perkembangan perusahaan Anda.
  • Mencegah terjadinya financial risks and fraud.

Tertarik untuk menggunakan jasa kami? Kunjungi situs resmi kami di sini dan dapatkan informasi lebih lanjut.

Author Profile

Share this post on

Related Article