Peran dan Cara Mengoptimalkan FMCG Supply Chain
15 May 2023
Perusahaan di industri FMCG (Fast Moving Consumer Goods) secara teratur harus menghadapi tantangan khusus seperti manajemen logistik, tenggat waktu yang ketat, tingkat stok yang terus meningkat, jarak ke pemasok, dan lainnya.
Tanpa pengoptimalan supply chain management, biaya di industri FMCG bisa menjadi sangat tinggi, sehingga membahayakan profitabilitas.
Namun, apa itu supply chain management dalam FMCG? Dan mengapa optimalisasi supply chain penting dalam industri tersebut?

Key Takeaway
- Supply chain dalam FMCG mencakup semua aktivitas, orang, organisasi, informasi, dan sumber daya yang diperlukan untuk memindahkan produk yang bergerak cepat atau mudah habis dari tahap awal sampai ke tangan pelanggan.
- Tahapan supply chain dalam FMCG terdiri dari pasokan bahan baku, pemrosesan dalam pabrik, penyimpanan, transportasi, dan distribusi/pengiriman.
Apa itu Supply Chain?
Supply chain (rantai pasokan) mencakup semua aktivitas, orang, organisasi, informasi, dan sumber daya yang diperlukan untuk memindahkan produk dari awal ke pelanggan. Misalnya, di industri consumer goods, kemungkinan ini mencakup bahan mentah, produksi, pengemasan, pengiriman, pergudangan, pengiriman, dan ritel. Tujuan akhirnya sederhana yaitu penuhi permintaan pelanggan.
Rantai pasokan adalah sebuah manajemen arus (flow). Ada tiga arus utama dalam supply chain yaitu:
1. Physical Flow
Ini dapat dikaitkan dengan logistik, yaitu pergerakan dan penyimpanan barang. Proses ini mulai dari lokasi produksi, lalu mungkin pindah ke satu atau lebih gudang, lalu ke toko atau pelanggan akhir.
Arus fisik ini benar-benar didasarkan pada pengangkutan dan penyimpanan arus barang.
2. Informational Flow
Informasi-lah yang akan membuat aliran fisik bekerja. Ini seperti database raksasa yang dapat diringkas dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apa? (semua proses dan informasi terkait)
- Di mana? (di negara mana, di gudang mana di toko mana, tetapi juga di sistem IT mana)
- Bagaimana? (dengan cara apa dan dalam kondisi apa yang telah ditetapkan sebelumnya)
- Kapan? (di seluruh siklus hidup produk). Ini mencakup, misalnya, semua karakteristik produk yang tercatat, semua riwayat penjualan, semua indikator kinerja Anda, tetapi juga semua informasi mengenai pemasok Anda yang dapat memengaruhi strategi pengadaan Anda.
Tantangan arus informasi ini adalah mengetahui cara menggunakannya untuk memprediksi dan mengantisipasi masa depan. Jika Anda dapat menetapkan apa yang akan terjadi di masa mendatang, pekerjaan tim rantai pasokan disederhanakan.
Selain itu, logistik juga memiliki arus informasi, sehingga pada akhirnya arus fisik dan arus informasi saling terkait erat. Untuk mengoptimalkan pergerakan logistik di dalam gudang, misalnya, arus informasi yang besar diperlukan untuk meningkatkan proses dan produktivitas.
3. Financial Flow
Financial flow adalah pertukaran uang antara berbagai orang dalam rantai pasokan. Sinkronisasi mereka dengan aliran lain merupakan tantangan nyata bagi pengelolaan kas.
Di perusahaan besar, financial flow dilakukan dalam beberapa mata uang. Dan strategi yang digunakan untuk memindahkan mata uang ini antara pemasok dan perusahaan adalah fundamental dan merupakan faktor kegagalan atau keberhasilan.
Beberapa orang dalam perusahaan terlibat dalam rantai pasokan. Mereka mengawasi semua procurement (pembelian), inventory forecasting, manajemen TI, dan financial forecasting.
Apa itu FMCG (Fast Moving Consumer Good)?
FMCG adalah produk yang terjual dengan cepat dan dalam jumlah besar. Karena banyaknya permintaan dari pelanggan atau fakta bahwa mereka mudah habis, umur produk ini agak singkat. Barang yang bergerak cepat ini memiliki harga yang rendah, dikonsumsi dengan cepat, dan sering dijual.
Perusahaan FMCG berada di bawah tekanan harga yang signifikan karena persaingan global dan siklus hidup produk yang lebih pendek.
Perusahaan dapat mengelola tingkat persaingan ini dengan lebih baik di pasar fast-moving consumer goods (FMCG) dengan adanya optimalisasi supply chain.

Peran Supply Chain dalam FMCG
Supply chain FMCG adalah sistem kompleks yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk produsen, distributor, pengecer, dan konsumen.
Proses dimulai dengan produksi barang, yang biasanya dilakukan oleh produsen. Produsen kemudian mendistribusikan barang ke distributor, yang pada gilirannya mendistribusikannya ke pengecer. Pengecer kemudian menjual barang ke konsumen.
Seluruh proses dikelola oleh manajer rantai pasokan, yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa barang dikirimkan tepat waktu dan dengan kualitas terbaik.
Baca juga: Logistic Management: Semua Tentang Manajemen Logistik
Tahapan Supply Chain Pada Industri FMCG
Ada banyak tahapan rantai pasokan FMCG yang berada di luar kendali Anda dan bergantung pada sifat produk, mitra logistik, dan sumber daya Anda.
Berikut penjelasan tentang tahap supply chain di sektor barang konsumen yang bergerak cepat.
1. Pasokan bahan baku
Mengelola sumber barang jadi adalah bagian penting dari supply chain management yang efektif di FMCG.
Kontrak akan dinegosiasikan, dan tanggal pengiriman akan ditetapkan dengan vendor yang disetujui. Perlu adanya evaluasi kinerja pemasok dan pembayaran pemasok tepat waktu.
2. Proses dalam pabrik
Bahan mentah akan diproses di pusat pemrosesan dan/atau digunakan di pabrik untuk memproduksi produk jadi.
Proses ini meliputi aliran bahan baku, komponen, dan sub-rakitan. Barang dipindahkan dari fasilitas penyimpanan ke fasilitas di mana mereka akan selesai.
3. Penyimpanan
Penjadwalan aktivitas produksi, pengujian item, pengepakan, dan perilisan semuanya termasuk dalam fase ini. Aturan kinerja, penyimpanan data yang diperlukan, manajemen fasilitas, dan kepatuhan terhadap peraturan adalah semua hal yang diawasi oleh perusahaan.
4. Transportasi
Semua aktivitas yang terlibat dalam membawa produk ke konsumen Anda adalah bagian dari fase pengiriman. Bisnis harus menangani penyimpanan dan inventaris mereka atau menyewa pihak ketiga.
5. Distribusi/pengiriman
Fase pengiriman mencakup pengiriman produk ke pembeli dan tindak lanjut yang diperlukan seperti masa percobaan atau garansi, penagihan, dan pengumpulan biaya dari pembeli atau pengecer. Selain itu, bisnis harus memenuhi ketentuan ekspor atau impor untuk produk akhir mereka.
Baca juga: Memahami Konsep Bisnis O2O untuk Pengembangan Bisnis
Mengapa Supply Chain Penting di Industri FMCG (Fast Moving Consumer Goods)?
Ada beberapa manfaat supply chain management di industri FMCG untuk pertumbuhan bisnis Anda.
1. Mengurangi biaya
Rantai pasokan memiliki tujuan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan laba, terlepas dari pengeluaran operasional dan overhead yang tak terhindarkan.
Biaya pengoperasian pabrik Anda akan meningkat kecuali supply chain management yang tepat diterapkan. Untuk memangkas biaya dan mendongkrak pendapatan, Anda harus memastikan proses manajemen produk berjalan dengan baik dari awal hingga akhir.
2. Meningkatkan kualitas produk
Salah satu aspek terpenting dalam mengelola rantai pasokan adalah memastikan produknya memiliki kualitas terbaik. Manajer rantai pasokan harus melakukan audit rutin terhadap pemasok dan bahan baku mereka untuk mempertahankan standar kualitas tinggi di semua produk.
3. Pengiriman lancar
Salah satu manfaat dari supply chain management adalah berkurangnya waktu tunda yang dapat dicapai melalui komunikasi yang lebih baik.
Hal ini akan mengurangi kemungkinan masalah seperti keterlambatan pengiriman dari pemasok, kesalahan penanganan logistik dalam rantai distribusi, dan kemacetan di jalur perakitan, karena setiap orang akan mengetahui apa yang mereka dan orang lain lakukan setiap saat.
Best Practice untuk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) Supply Chain
Kini, supply chain menggunakan digitalisasi untuk menjadi lebih cepat, fleksibel, terperinci, akurat, dan efisien dalam supply chain management.
Sejumlah inovasi dan inisiatif baru digunakan oleh perusahaan FMCG untuk meningkatkan kinerja supply chain termasuk produksi otomatis di pabrik, transportasi otonom ke gudang, gudang otomatis, pengiriman prediktif, dan lainnya.
Berikut berbagai tips yang bisa Anda terapkan dalam FMCG supply chain.
1. Otomatiskan semuanya
Seperti yang telah dilihat di dunia produk konsumen, setiap detik berharga. Volume sedemikian rupa sehingga setiap titik dalam rantai harus dipikirkan dan dioptimalkan untuk meminimalkan risiko.
Dengan mengingat hal ini, otomatisasi rantai pasokan, dan khususnya gudang, merupakan jalan yang tepat untuk peningkatan kinerja yang signifikan.
Kecepatan pemrosesan, frekuensi, dan pengurangan risiko yang terkait dengan kesalahan manusia memungkinkan peningkatan kinerja secara signifikan. Otomatisasi gudang juga mengurangi risiko kecelakaan terkait barang berat.
2. Siapkan dasbor dan gunakan KPI yang tepat
Mengoptimalkan rantai pasokan di industri FMCG membutuhkan data.
Namun, informasi mentah tidak berguna. Itu harus diproses, diprioritaskan, dan disusun agar dapat dianalisis secara efektif, memungkinkan Anda untuk kemudian membuat keputusan yang tepat.
Salah satu cara bagi perusahaan untuk melakukan ini adalah menyiapkan dasbor.
Mereka yang terlibat dapat memiliki semua informasi yang mereka butuhkan secara real-time untuk membuat keputusan strategis terbaik.
Dengan menghubungkan software ERP (Perencanaan Sumber Daya Perusahaan) dan perangkat lunak manajemen logistik Anda, perusahaan Anda dapat mengotomatiskan peringatan dan pemberitahuan untuk menunjukkan stok rendah, kekurangan, kedatangan pengiriman, evolusi produksi, tanggal terbaik sebelum (expired date), dan lainnya.
Setiap orang dalam rantai pasokan, mulai dari pasokan hingga distribusi dan penanganan, memiliki informasi yang mereka butuhkan secara waktu nyata, yang pada gilirannya secara langsung meningkatkan efisiensi rantai.

3. Optimalkan ruang penyimpanan dengan mengelompokkan produk yang membutuhkan proses persiapan yang sama
Salah satu kunci untuk mengoptimalkan supply chain di industri fast moving consumer goods adalah penataan pergudangan.
Proses pengalokasian lokasi produk FMCG harus dipikirkan dengan hati-hati sehingga setiap pesanan memakan waktu sesingkat mungkin untuk disiapkan dan dikirim.
Produk yang membutuhkan proses pengambilan, pengepakan, dan pengiriman yang identik harus dikelompokkan bersama. Oleh karena itu, waktu yang dihabiskan untuk penanganan dan aliran internal barang dikurangi menjadi apa yang benar-benar diperlukan.
Baca juga: Bisnis Ritel: Pengertian, Klasifikasi, Tujuan, dan Contohnya
Peran Terralogiq dalam Optimalisasi Supply Chain Fast Moving Consumer Goods (FMCG)
Optimalisasi rantai pasokan hanya dapat dicapai melalui visibilitas end-to-end, dan teknologi adalah pendukung terbesar untuk hal yang sama.
Solusi teknologi canggih saat ini tidak hanya merekam data di semua tahap, tetapi juga memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti yang dapat membantu merestrukturisasi rantai pasokan untuk kebaikan yang lebih baik.
Dengan menerapkan teknologi pintar, kini Anda dapat membawa peningkatan dalam konsolidasi muatan, pengemasan, perencanaan rute, pelacakan real time, dan bahkan pemantauan pengeluaran biaya di semua tahap.
Sebagai penyedia jasa layanan Google Maps dan Premier Partner Google Maps Indonesia, Terralogiq menyediakan layanan Asset Management System.
Ini dapat membantu bisnis Anda untuk mengurangi keseluruhan pengeluaran modal dan pengeluaran operasional yang terkait dengan aset Anda. Fitur ini dapat
- Pantau semua aset dan kelola aset dari lokasi berbeda
- Memberikan kesempatan untuk merencanakan terhadap risiko keuangan, operasional dan hukum
- Buat operasi yang lebih efisien dengan kemampuan untuk melacak kinerja
- Mempromosikan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan perusahaan Anda
Tidak hanya itu Terralogiq juga menyediakan fitur Asset Collaterals untuk menghargai sebuah aset dan mengumpulkan semua informasi yang relevan dalam satu sistem. Anda juga dapat melacak aset Anda dan memperkirakan nilai wajarnya (nilai pasar) dengan mengidentifikasi kondisi fisik dan aspek kualitas lainnya.
Klik link ini untuk informasi lebih lanjut atau hubungi kami melalui alamat email halo@terralogiq.com.