Mengenal Apa Itu Enterprise Architecture dan Manfaatnya

17 Mei 2023

Apa Itu Enterprise Architecture? Dikenalkan pertama kali pada 1987 oleh John Zachman seorang ahli bisnis dan IT dari Amerika, Enterprise architecture (EA) merupakan teori dalam menentukan cetak biru terkait analisis, desain, perencanaan, dan pelaksanaan bagi suatu perusahaan, sehingga berbagai aspek dalam suatu perusahaan dapat diidentifikasi, dipertimbangkan, dan diterima perubahannya, terkadang juga dikenal dengan Zachman framework.

Enterprise architecture menerapkan prinsip arsitektur organisasi dalam proses dan perubahan teknologi informasi yang berperan penting untuk melaksanakan strategi yang telah direncanakan, sehingga segala aspek dan proses bisnis dapat terintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya hal ini dilakukan oleh orang yang secara professional merancang enterprise architecture yaitu enterprise architects.

Mengenal Apa Itu Enterprise Architecture dan Manfaatnya

Key Takeaways

  • Enterprise architecture (ea) merupakan teori dalam menyusun cetak biru perusahaan yang akan digunakan sebagai pondasi dalam melakukan operasional
  • Enterprise architecture framework memanfaatkan teknologi digital dalam rencananya
  • Dalam membuat enterprise architecture ada tiga tahapan yaitu analisis, desain, dan simulasi
  • Manfaat menggunakan enterprise architecture framework adalah perusahaan yang semakin optimal, organizations structure yang baik, planning terarah, serta sumber daya yang terarah

Tahapan Enterprise Architecture Planning

Selanjutnya kita akan membahas lebih detail mengenai tiga tahapan yang dilakukan dalam perencanaan enterprise architecture.

1. Analisis

Pada tahap ini, Anda sudah harus menentukan objektif, sehingga dapat mengukur variabel dari resiko yang akan terjadi. Terdapat empat tahap yang akan Anda lakukan dalam proses analisis, yaitu:

Pertama, lakukan pemetaan dari setiap perspektif dengan tujuan yang sesuai dengan tujuh kriteria informasi. Lakukan pemetaan agar mendapatkan skala prioritas dari informasi yang sudah ada.

Kedua, menyusun strategi berdasarkan skala prioritas yang sudah didapat dari hasil pemetaan sebelumnya. Anda dapat menentukan enterprise architecture framework apa saja yang akan digunakan meliputi metode, alat, serta proses implementasinya mendatang.

Ketiga, strategi yang sudah dipetakan. Anda dapat mengidentifikasi dengan IT BSC (Information Technology Base Transceiver Station), kemudian menemukan tiga tipe dasar yaitu risiko global yang mempengaruhi tujuan, regulasi dan tujuan standar teknologi, dan tujuan DRC (Danish Refugee Council).

Tahapan keempat adalah untuk mengidentifikasi tujuan dan ukuran dari setiap tipe dasar. Hasil dari tahapan terakhir ini akan digunakan sebagai data untuk tahap desain.

2. Desain

Tahapan desain juga memiliki empat proses, mari simak lebih lanjut tahapan apa saja yang dilakukan dalam tahap desain.

Pertama, Anda dapat membuat indikator primer dan sekunder berdasarkan hasil dari tahap analisis yang akan menjadi acuan dalam tahapan kedua.

Kedua, buat tabel untuk Disaster Recovery Center (DRC), yaitu sebuah pusat data atau data center yang dirancang khusus untuk mengatasi sebuah permasalahan data perusahaan jika sewaktu-waktu mengalami kejadian yang tidak diinginkan, seperti bencana alam atau gangguan serius lain. Pada tahap ini Anda dapat menilai seberapa besar ketergantungan bisnis pada DRC.

Ketiga, menggunakan model COBIT. Dari hal tersebut tercipta rumus untuk menentukan pilihan : H(x)= -log⁡((10)^(-x/5)). Dimana H(x) adalah fungsi linear yang sesuai dengan tingkat ketergantungan di daerah masing-masing perspektif. Nilai dari H(x) bergantung pada tingkat setiap IT-BSC di daerah masing-masing perspektif dimana bergantung pada kondisi yang sesungguhnya.

Keempat adalah mengkombinasikan perhitungan dengan tingkatan ketergantungan. Hal tersebut dapat diperoleh dari setiap aspek dalam bisnis.

3. Simulasi

Simulasi dilakukan untuk memastikan strategi, variasi, sistem, dan nilai dari setiap kemungkinan terhadap fungsi yang telah diperoleh dapat diimplementasi. Pada tahap ini penting untuk melakukan pengujian secara kritis sebagai data urutan variasi dari hasil yang sudah diamati.

Baca juga: Big Data Implementation: Solusi Cerdas Mengembangkan Bisnis

Manfaat Enterprise Architecture untuk Bisnis Anda

Setelah mengetahui tahapan dalam melakukan Enterprise Architecture, saatnya Anda mengetahui manfaat apa saja yang didapatkan dalam implementasinya.

1. Performa Optimal Perusahaan secara Umum

Tujuan perancangan enterprise architecture (ea) perusahaan adalah memberikan arahan jelas mengenai operasional yang efektif, sehingga setiap bagian perusahaan dapat fokus dan memberikan hasil maksimal bagi bisnis.

Dengan enterprise architecture yang disusun dengan baik, performa perusahaan secara umum tentu akan meningkat dan diharapkan bisa mencapai target. Sumber daya dapat memanfaatkan teknologi dengan baik, serta ketika terjadi kendala dalam operasional, setiap bagian sudah mengetahui cara memitigasi risiko dan solusi dalam menghadapi masalah berdasarkan konsep dasar atau pedoman kerja yang sudah ditentukan.

2. Meningkatkan Daya Saing dan Ketangkasan Bisnis

Performa perusahaan yang terus meningkat tentu akan menaikkan daya saing dan ketangkasan bisnis di pasar. Sumber daya dapat bergerak dengan effort maksimal mencapai tujuan dan visi misi perusahaan.

Ketika ada perubahan atau gangguan, setiap bagian sudah memiliki prosedur sehingga dapat mengatasi dengan baik. Hal ini terkait ketangkasan perusahaan Anda dalam menghadapi masalah baik internal maupun eksternal. Perusahaan dapat berkembang sesuai perkembangan zaman serta memanfaatkan tantangan dan kesempatan baru.

3. Dasar Pijakan yang Kuat untuk Semua Bagian

Seperti yang sudah disebutkan, fungsi dari penyusunan Enterprise Architecture di awal adalah agar perusahaan memiliki pondasi yang kuat dan dapat berkembang. Setiap bagian, mengetahui posisinya dalam struktur organisasi, seperti bagian IT, bagian HR, bagian produksi, bagian operasional, bagian kerjasama eksternal, dan sebagainya akan memiliki pedoman kerja yang jelas serta rencana yang tersusun rapi untuk kebaikan perusahaan.

Setiap bagian akan bekerja sama untuk mempertahankan operasi bisnis sesuai standarisasi dan sistem rencana yang sudah dibuat.

3. Mengurangi Redudansi dalam Rangka Kerja

Pondasi yang kuat akan membantu sumber daya dalam melaksanakan fungsinya serta menentukan keputusan tepat yang dibutuhkan. Sehingga dapat meminimalisir proses kerja yang tidak efektif

Tentu masih banyak kelebihan lain yang bisa Anda dapatkan dengan melakukan enterprise architecture. Oleh karena itu, perancangan enterprise architecture sangat penting dalam upaya memaksimalkan potensi perusahaan sehingga lebih mudah mencapai tujuan optimal.

Contoh Penerapan Enterprise Architecture

Contoh Penerapan Enterprise Architecture

Enterprise architecture sudah banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan. Untuk memahami lebih dalam bagaimana enterprise architecture bekerja, mari simak penjelasan penggunaannya dalam pemerintahan Federal AS.

Pemerintahan Federal AS menggunakan enterprise architecture dalam bagian perencanaan modal dan kontrol investasi. federal Enterprise Architecture (FEA) memandu agen-agen federal dalam pengembangan arsitektur mereka. Perusahaan seperti Independence Blue Cross, Intel, Volkswagen AG, dan InterContinental Hotels Group menggunakan EA untuk mengembangkan bisnis arsitektur mereka sebagaimana mengembangkan performa bisni dan produktivitas perusahaan mereka.

Contoh lain yang menggunakan enterprise architecture walaupun tidak mempublikasikannya adalah organisasi komersial. Selain itu agensi pemerintah juga sudah mulai mempublikasikan penjelasan mengenai arsitektur yang telah mereka kembangkan, agensi pemerintah tersebut diantaranya:

  1. US Department of The Interior
  2. US Department of Defense Business Enterprise Architecture
  3. Treasury Enterprise Architecture Framework

Dalam implementasinya, EA diterapkan pada banyak contoh praktik kinerja. Beberapa di antaranya adalah:

  • Single Sign On (SSO)
  • Web and EJB Operations
  • Business Development Model
  • Cloud Cube Process
  • Project Management Process
  • Service-oriented Architecture
  • Product Optimization

Baca juga: Manfaat dan Penerapan Natural Language Processing (NLP)

Bangun Bisnis yang Kokoh bersama Google Workspace

Sebelum membangun enterprise architecture yang baik, perusahaan juga harus memiliki pondasi yang kuat. Salah satu cara untuk memperkokoh pondasi bisnis ini adalah dengan menyediakan fasilitas kerja yang dapat membantu memenuhi kebutuhan karyawan dalam melancarkan pekerjaan mereka. 

Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan Google Workspace, gabungan tools dari Google yang dilengkapi dengan berbagai fitur kolaborasi aplikasi andalan Google untuk menjawab segala keperluan bisnis Anda. dengan Google Workspace, Anda akan menerima sejumlah layanan tingkat bisnis tambahan yang tidak disertakan dengan aplikasi dan email gratis Google. 

Terralogiq merupakan premier partner Google Workspace di Indonesia, yang menawarkan harga terbaik dan layanan untuk setup serta migrasi perusahaan dan bisnis Anda ke Google Workspace. Jika Anda membutuhkan solusi dan ingin memulai migrasi perusahaan Anda ke Google Workspace, Terralogiq siap membantu Anda. 

Klik link ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Terralogiq.

Author Profile

Albi Panatagama

Marketing and Public Relations Terralogiq Premier Partner Google Maps Platform

|

Share this post on

Related Article