e-KYC: Definisi, Penerapan dan Studi Kasus

26 Oktober 2022

Penerapan e-KYC sebetulnya sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada penggunaan mobile banking ataupun ketika melakukan transaksi di e-commerce. Namun tidak banyak yang mengenal e-KYC serta penerapannya pada industri selain perbankan. Untuk itu, artikel ini akan membahas secara detail mengenai definisi, penerapan hingga studi kasus industri yang telah menerapkan e-KYC. 

e-kyc

Key Take Points

  • e-KYC atau singkatan dari Electronic Know Your Customer adalah sebuah transformasi digital dari KYC konvensional.
  • e-KYC memiliki berbagai manfaat yang menguntungkan berbagai industri dan bisnis
  • e-KYC telah diterapkan pada berbagai industri sepert perbankan, asuransi, fintech, multifinance, hingga sektor kesehatan

Definisi e-KYC

e-KYC atau singkatan dari Electronic Know Your Customer adalah sebuah transformasi digital dari KYC konvensional. KYC sendiri adalah proses identifikasi, verifikasi dan pemantauan transaksi nasabah oleh penyedia jasa keuangan, seperti bank. KYC memiliki tujuan untuk membantu penyedia jasa keuangan agar terhindar dari penipuan dan penggelapan uang. 

KYC menjadi sebuah prosedur wajib yang dilakukan oleh bank di Indonesia dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Prosedur ini diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (UU Perbankan), yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Peraturan ini menekankan bahwa dalam menjalankan usaha, industri perbankan Indonesia wajib berasaskan demokrasi ekonomi dan prinsip kehati-hatian. 

Dengan adanya KYC, maka setiap bank bisa mendapatkan data menyeluruh terkait identitas nasabah, mulai dari profil hingga karakter transaksi yang dilakukan. Biasanya prosedur KYC dilakukan pada proses pembukaan rekening dan berbagai transaksi berjumlah besar yang dilakukan melalui bank. 

Proses KYC ini diwajibkan oleh Bank Indonesia dan tertulis dalam peraturan BI No.3/10/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Pelanggan (Know Your Customer Principles). Sesuai dengan pasal 1 ayat 2, menurut BI prinsip ini adalah “…prinsip yang diterapkan bank untuk mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk pelaporan transaksi yang mencurigakan.”

Lebih lanjut, proses KYC juga telah diatur lewat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Pasal 18 Ayat 5. Di ayat ini disebutkan bahwa Prinsip Mengenal Pengguna Jasa harus memuat identifikasi pengguna jasa, verifikasi pengguna jasa, dan pemantauan pengguna jasa. Kedua hukum yang ada ini telah diterapkan untuk mencegah kemungkinan adanya pencucian uang (Money Laundering) lewat rekening fiktif.

Prosedur KYC awalnya dilakukan secara manual yaitu dengan proses tatap muka dan konsumen harus mengisi formulir identitas, mencocokkan kartu identitas, foto, skanlasi kartu identitas dan menyimpan data dalam format digital. Tentunya proses ini cukup panjang dan menimbulkan berbagai permasalahan yang kompleks, yaitu:

  • Sulitnya menjangkau penduduk di berbagai daerah di Indonesia
  • Besarnya biaya yang harus dikeluarkan
  • Memakan waktu lama 
  • Risiko keamanan

Untuk mempermudah proses KYC, maka dilibatkanlah teknologi informasi dan komunikasi dan dikenal dengan nama e-KYC. Dengan adanya e-KYC, maka proses verifikasi data nasabah dapat dilakukan secara online dengan adanya identitas digital, sehingga tidak perlu lagi mencetak formulir yang harus diisi secara manual. Selain itu prosesnya dapat dilakukan secara real-time tanpa butuh biaya lebih untuk cetak formulir dan memangkas waktu prosedur secara lebih cepat. 

Manfaat e-KYC 

e-KYC telah banyak digunakan di dunia finansial seperti perbankan, asuransi, fintech dan lainnya. Hal ini telah membuktikan bahwa e-KYC memiliki berbagai manfaat yang sangat menguntungkan untuk industri perbankan, salah satu manfaat yang dirasakan adalah menghemat waktu untuk proses identifikasi digital nasabah dan melacak transaksi mencurigakan. Apalagi manfaat dari e-KYC untuk bisnis? Berikut ini manfaat lainnya:

  1. Hemat biaya

e-KYC menghemat lebih banyak biaya dalam hal mencetak formulir identifikasi data dan mengisinya secara manual. Dengan proses secara digital, nasabah hanya perlu mengirimkan dokumen digital yang telah diisi dan dikirimkan kembali kepada bank.

  1. Cepat dan Praktis

Seperti yang dijelaskan pada point pertama, selain menghemat biaya, proses identifikasi identitas digital nasabah menjadi lebih cepat serta praktis. Hanya dengan verifikasi data calon nasabah dengan dokumen yang diunggah, maka pihak Bank dapat lebih cepat memprosesnya. 

  1. Menghindari Tindakan Kejahatan

Salah satu point penting diadakannya proses KYC adalah untuk menghindari tindakan kejahatan, seperti penipuan atau pencucian uang. Dengan adanya data yang terkumpul pada sistem e-KYC, pihak bank dapat melakukan identifikasi nasabah secara cepat serta mencegah adanya tindakan kejahatan selanjutnya. 

  1. Paperless

Proses e-KYC memudahkan pihak bank untuk tidak lagi mencetak dokumen berlembar-lembar. Sehingga hal ini akan mengurangi penggunaan kertas dan menekan biaya cetak serta pemeliharaan mesin pencetak kertas. Tentunya hal ini juga sangat menguntungkan untuk lingkungan.

  1. Keamanan Data Klien Terjamin

Keamanan data adalah salah satu kekhawatiran terbesar bagi nasabah agar tidak adanya kecurangan dengan identitas nasabah. e-KYC menjamin keamanan data nasabah dengan penyimpanan sistem yang berlapis serta tidak akan mudah diretas oleh orang lain. 

Penerapan e-KYC Pada Industri

Melihat dari manfaat e-KYC diatas, tidak heran apabila saat ini sudah semakin banyak industri yang telah menerapkan e-KYC sebagai salah satu cara untuk mengenal konsumen menjadi lebih baik. Saat ini e-KYC telah digunakan oleh berbagai sektor dan industri di Indonesia, seperti perbankan, asuransi, fintech,multifinance, e-commerce hingga sektor kesehatan. Mari kita bahas satu persatu penerapan e-KYC pada berbagai sektor industri:

Perbankan

Sebagai industri yang menangani transaksi keuangan, teknologi e-KYC telah digunakan semenjadi diwajibkan oleh Bank Indonesia pada peraturan yang telah tertulis. Penggunaan teknologi ini dilakukan secara digital tanpa tatap muka hanya dengan integrasi penggunaan e-KYC dan data nasabah yang sudah diunggah ke sistem pada pembukaan rekening digital baru. 

Asuransi

Perusahaan asuransi memiliki tanggung jawab dalam identifikasi dan memahami resiko yang akan diambil oleh konsumen sebelum memberikan pelayanan terbaiknya. Namun dalam prosesnya, sering kali terjadi kendala untuk mendaftarkan diri pada layanan asuransinya. Kini, kendala tersebut dapat diatasi dengan mudah oleh e-KYC. Dimana proses autentikasi dan verifikasi identitas layanan dilakukan secara digital sehingga dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan hanya perlu dilakukan secara online. 

Fintech

Sebagai industri yang melakukan inovasi pada jasa keuangan, berbagai fintech pun hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mulai dari microfinancing, P2P Lending, Crowdfunding, Digital Payment System, hingga Market Comparison. Fintech wajib menggunakan sistem e-KYC sebagai solusi verifikasi nasabah yang dapat dilakukan secara online dan real-time dengan otoritas langsung dari pelanggannya. 

Multifinance

Multifinance adalah perusahaan pembiayaan atau lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang usaha peminjaman dana. Biasanya peminjaman dana ini dilakukan dengan pengadaan suatu barang atau jasa tertentu. Sistem e-KYC ini diterapkan pada proses customer due diligence (CDD) agar menjadi lebih cepat, akurat serta komprehensif agar menjadi lebih cepat serta hemat biaya. Selain itu, e-KYC ini dapat meminimalisir tindakan pemalsuan identitas ataupun kerugian lainnya. 

E-Commerce

Tren belanja online saat ini mengharuskan perusahaan dalam melakukan verifikasi data pelanggan agar proses jual beli dapat berjalan aman dan lancar. Inilah fungsi dari e-KYC pada industri e-commerce, yaitu perusahaan dapat mengenal pengguna yang bertransaksi tanpa tatap muka secara langsung dengan penyedia layanan. 

Kesehatan

Selama pandemic menyerang, pergerakan masyarakat menjadi terbatas dan harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Untuk itu berbagai industri mulai melakukan pelayanan secara digital, salah satunya adalah industri kesehatan. Fungsi dari e-KYC pada industri kesehatan adalah dengan memudahkan proses onboarding digital untuk pelanggan atau pasien untuk mengantri secara virtual dan memberikan layanan jarak jauh, hingga telemedicine apabila memungkinkan. 

Studi Kasus e-KYC pada Perbankan

Mari kita bahas mengenai penerapan e-KYC pada industri perbankan secara lebih detail. Salah satu bank di Indonesia yang menggunakannya adalah Bank BRI.

Sebagai salah satu bank dengan jumlah nasabah dan cabang bank yang tersebar di seluruh Indonesia. BRI menciptakan sebuah aplikasi perbankan bernama BRImo, dengan tujuan untuk memudahkan setiap nasabah dalam melakukan transaksi keuangan. Pada aplikasi ini diterapkan sistem e-KYC, yaitu proses verifikasi data dari nasabah bank BRI pada saat melakukan pembukaan rekening baru. 

Data-data yang digunakan pada proses e-KYC pada aplikasi BRImo adalah masa aktif kartu ATM, nomor HP yang aktif, email, data diri serta foto nasabah. Apabila semua data sudah terkumpul, maka setiap nasabah dapat melakukan proses verifikasi secara online pada saat mendaftar di akun BRImo. 

Apabila semua data telah berhasil di verifikasi oleh sistem, maka setiap nasabah dapat melakukan berbagai transaksi melalui aplikasi BRImo, mulai dari transfer, bayar tagihan ataupun transaksi lainnya. Apabila Anda mengalami kesulitan dalam mendaftar akun BRImo, maka Anda bisa langsung datang ke kantor cabang Bank BRI agar dibantu oleh customer service. 

Secara singkat, e-KYC dapat memudahkan industri yang berhubungan langsung dengan konsumen serta menggunakan data konsumen dalam prosesnya. Dengan adanya e-KYC, maka  Anda dapat merasakan kemudahan verifikasi data menjadi lebih mudah, cepat dan terhindar dari adanya pemalsuan identitas serta memenuhi regulasi yang diterapkan di Indonesia. Anda bisa mendapatkan layanan solusi e-KYC di Terralogiq. Terralogiq menawarkan e-KYC dari CARTO untuk membantu industri Anda. Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui link ini.

Author Profile

Albi Panatagama

Marketing and Public Relations Manager Terralogiq Google Cloud Premier Partner

|

Share this post on

Related Article