Dicoding Java: Bahasa Pemrograman Populer di Kalangan Developer!
8 November 2022
Tahun 2020 silam, dapat dikatakan sebagai titik balik perkembangan teknologi dunia. Bagaimana tidak, ketika seluruh dunia sedang dilanda pandemi covid 19 dan dipaksa untuk berdiam diri di rumah maka di situlah peran teknologi menjadi sangat vital dan utama.
Pada saat itu banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi secara mendadak muncul dengan mengembangkan sistem yang dapat membantu orang-orang yang terdampak oleh pandemi. Misalnya saja seperti aplikasi virtual meeting Zoom, Google Meet, aplikasi contact tracing bagi penderita COVID-19, dan masih banyak lagi.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin maju, dibutuhkan seseorang yang memiliki kualifikasi khusus untuk dapat mengembangkan berbagai sistem, baik sistem berbasis website, mobile, ataupun desktop.
Kini telah muncul banyak posisi kerja baru yang namanya tidak asing di telinga kita, misalnya seperti developer, programmer, front end developer, back end developer, software engineer, dan masih banyak lagi. Beberapa contoh pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang sangat erat kaitannya dengan teknologi. Bahkan, apabila tidak ada mereka, bukan tidak mungkin kita tidak dapat menikmati berbagai kemudahan yang kini dirasakan.
Di balik keberadaan teknologi yang dapat Anda nikmati, terdapat sebuah prinsip yang berisikan ratusan bahkan ribuan baris kode yang ditulis oleh para developer dalam merancang serta mengembangkan sebuah sistem.
Untuk dapat memahami apa yang dimaksud dengan bahasa pemrograman dicoding Java, pengertian developer, apa saja yang dilakukan oleh developer, mari simak penjelasannya di bawah ini.
Key Takeaways:
- Software developer atau programmer merupakan pekerjaan yang memiliki tugas untuk merancang dan mengembangkan sebuah sistem, sistem sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis seperti mobile system, website system, dan desktop system.
- Software developer sendiri secara umum terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu front end developer yang bertugas menangani tampilan dari sebuah sistem/aplikasi, back end developer yang bertugas untuk memproses segala key in data dari user dan mengirimkannya kepada tampilan, full stack developer adalah role gabungan dari front end developer dan back end developer.
- Salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan adalah Java, karena mengusung konsep “Write once, Run everywhere” yaitu dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.
Software Developer Adalah?
Pernahkan Anda mendengar istilah software developer atau programmer? Keduanya merupakan pekerjaan yang memiliki bertugas untuk merancang dan mengembangkan sebuah sistem, sistem sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis seperti mobile system, website system, dan desktop system. Para developer dituntut untuk selalu update dengan berbagai ketentuan di dunia teknologi, sehingga dapat menciptakan sebuah software yang relevan dengan kebutuhan banyak orang saat ini.
Software developer atau developer adalah seseorang yang bertugas atau memiliki tanggung jawab untuk desain sebuah produk atau jasa/layanan yang biasanya berbasis aplikasi mobile atau website.
Seorang developer harus memiliki skill yang berkaitan dengan teknologi pemrograman dan dituntut untuk terus update agar memiliki output aplikasi yang relevan dengan perkembangan teknologi saat ini. Pekerjaan software developer menurut Indeed, merupakan salah satu profesi yang sangat diminati pada tahun 2021 dengan peningkatan sebesar 22%.
Karena pekerjaannya yang cukup menantang, banyak perusahaan yang tidak segan akan memberikan kompensasi atas pekerjaan tersebut dengan angka yang tidak tanggung-tanggung. Misalnya saja range gaji untuk profesi back end developer dapat berkisar di angka Rp10.000.000 s.d. Rp17.000.000 per bulannya atau profesi front end developer yang berada di angka Rp9.000.000 s.d. Rp.17.000.000. Menarik bukan?
Jenis-Jenis Software Developer
Dalam merancang dan membangun sebuah sistem, tentu saja dibutuhkan beberapa orang yang saling bahu membahu sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Hal ini juga berlaku di dalam pengembangan sistem yang mana di dalamnya terdapat pembagian jenis serta fungsi dari masing-masing developer. Di dalam dunia IT, biasanya Anda akan sering mengenal istilah front end developer, back end developer, dan fullstack developer.
Namun, apa sebenarnya fungsi dan kewajiban yang harus mereka kerjakan? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Front End Developer
Front end developer memegang peranan yang cukup penting ketika berbicara terkait dengan pengembangan sebuah sistem. Sebuah sistem atau aplikasi biasanya terbagi menjadi dua bagian yaitu tampilan depan (end user) dan sisi belakang (proses pengolahan data), front end developer inilah yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh komponen tampilan dari sebuah sistem berfungsi sesuai dengan ketentuan standar mutu yang berlaku
Seorang front end developer tidak hanya memiliki tugas dalam memastikan tampilan sistem berfungsi dengan baik, melainkan juga ikut serta dalam merancang desain dari sebuah tampilan itu sendiri. Biasanya, seorang front end developer akan bekerjasama dengan tim UI/UX designer, back end developer, hingga tim marketing dalam perancangan sebuah tampilan sistem.
Untuk menjadi seorang front end developer yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini, setidaknya ada beberapa skill yang harus dimiliki dan dikuasai sebagai berikut.
a. Menguasai Bahasa Scripting HTML dan CSS
HTML yang merupakan singkatan dari hypertext markup language merupakan bahasa scripting yang wajib bagi seorang front end developer kuasai, HTML sendiri berfungsi sebagai kerangka utama dari pengembangan sebuah sistem khususnya yang berbasis website.
Sedangkan CSS adalah kependekan dari cascading style sheets yang memiliki pengertian sebagai pengatur kecantikan dari sebuah tampilan website itu sendiri, CSS biasanya digunakan untuk mengatur mulai dari tata letak, warna, font, serta gaya halaman.
b. Memahami Bahasa Pemrograman JavaScript
JavaScript merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling sering digunakan dalam mengembangkan sebuah website atau biasa juga digunakan untuk pengembangan aplikasi mobile.
Bahasa pemrograman JavaScript memiliki tujuan untuk membuat sebuah website menjadi lebih interaktif seperti adanya berbagai animasi yang biasa muncul ketika Anda sedang mengunjungi sebuah website.
c. Update Mengenai Perkembangan Framework dan Libraries
Bagi seorang front end developer tentu akan paham dengan istilah seperti framework ataupun libraries, keduanya seperti pelengkap dan pemanis dari sebuah tampilan website.
Keberadaan framework tentu saja sangat membantu pekerjaan para front end developer, karena dengan adanya framework maka susunan baris kode yang biasanya panjang dapat dibuat menjadi lebih ringkas. Beberapa framework yang terkenal adalah Node JS, Angular, dan Vue JS.
Sedangkan libraries merupakan deretan kode yang pernah ditulis sebelumnya dan dapat digunakan oleh para front end developer lainnya, libraries ini berfungsi layaknya plugin yang kompatibel dengan JavaScript sehingga dapat memudahkan pekerjaan front end developer. Salah satu jenis libraries yang banyak digunakan adalah jQuery.
d. Memahami Konsep Responsive Web Design
Di tengah banyaknya jenis device yang saat ini tersedia, mulai dari smartphone, table, hingga foldable smartphone tentu dari sisi teknis akan membuat seorang front end developer mendesain tampilan supaya cocok untuk semua device.
Salah satu pendekatan yang biasa dikenal adalah responsive web design yang bertujuan untuk membuat tampilan website menjadi responsif mengikuti segala bentuk layar dari bermacam-macam jenis device, salah satu framework yang populer digunakan dalam mengembangkan responsive web design adalah Bootstrap.
2. Back End Developer
Jika sebelumnya front end developer memiliki tugas untuk mempercantik tampilan sebuah website, seorang back end developer justru merupakan kebalikan darinya. Back end developer adalah pekerjaan yang bertujuan untuk menyimpan, memproses, dan mengkomunikasikan antara server side dengan front end. Terdapat tiga komponen utama dari sebuah back end yaitu server, database, dan aplikasi itu sendiri.
Maka dari itu, tugas dari seorang back end developer tidak kalah pentingnya dari front end developer. Supaya lebih mudah memahami apa tugas dari seorang back end developer, bayangkan Anda sedang berbelanja di situs e-commerce dan memasukkan informasi tentang alamat pengiriman, rekening bank, dan lain sebagainya. Proses tersebut adalah tugas seorang back end developer untuk menyimpan segala informasi yang user isikan di dalam sebuah website.
Untuk menjadi seorang back end developer yang profesional, setidaknya Anda perlu menguasai beberapa skill di bawah ini.
a. Menguasai Bahasa Pemrograman Back End
Ketika berbicara mengenai back end tentu saja bahasa pemrograman memiliki peran yang sangat vital karena akan berurusan dengan server, database, dan juga aplikasi. Bahasa pemrograman yang sering digunakan dalam merancang sebuah website adalah Java, Python, PHP.
Bahasa pemrograman Java cenderung lebih digunakan untuk mengembangkan sisi back end dari sebuah aplikasi, sedangkan Python dan PHP biasanya digunakan untuk meng-handle dari sisi server sehingga akan saling berhubungan.
b. Memahami Framework Terkait
Tidak hanya seorang front end developer yang harus memahami framework, melainkan seorang back end developer pun juga demikian. Hal ini dikarenakan penggunaan framework dapat mempersingkat waktu pengerjaan dari sebuah website.
Framework yang tersedia bagi bahasa pemrograman back end beberapa di antaranya adalah Springboot untuk Java dan Django untuk Python.
c. Menguasai Teknologi API
Selain bahasa pemrograman dan framework yang harus diketahui oleh seorang back end developer, teknologi API atau Application Programming Interface juga perlu untuk dikuasai. API adalah seperangkat aturan dan definisi yang memungkikan klien, software, atau layanan yang berbeda dapat terhubung satu sama lain melalui jaringan internet.
Dengan kata lain, API layaknya mediator yang menghubungkan antara back end dengan berbagai database yang menyimpan data transaksi hasil penyimpanan user dan memungkinkan developer untuk mengambil data-data tersebut.
d. Memiliki Pengetahuan Tentang Struktur Data dan Algoritma
Menjadi seorang back end developer Anda akan dituntut untuk sering berhadapan dengan data dan solving process yang biasa disebut juga dengan algoritma. Pemahaman dasar mengenai proses, struktur data, dan algoritma diperlukan untuk dapat menampilkan data dengan baik dan benar.
Beberapa jenis implementasi struktur data dan algoritma dalam sebuah website adalah implementasi pencarian linier dan biner, penerapan kode hash terkait dengan keamanan data, penyortiran data, dan lain sebagainya.
2. Fullstack Developer
Apabila Anda bertanya adakah sebuah perusahaan yang mencari kandidat dengan skill dan juga pengalaman yakni sebagai front end developer dan back end developer? Hal ini tentu saja ada dan memang terdapat profesi yang demikian dengan nama fullstack developer.
Fullstack developer adalah jenis profesi developer yang memiliki kemampuan baik dalam front end maupun back end developer, hal ini berarti seorang fullstack developer harus mampu dalam menyelesaikan development dari sebuah aplikasi secara bersamaan.
Salah satu penyebab mengapa jenis profesi ini muncul adalah perusahaan yang ingin meminimalisir anggaran sehingga tidak perlu mencari front end dan juga back end, maka dari itu muncul profesi dengan sebutan fullstack developer untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Seorang fullstack developer dapat mengantongi kompensasi bayaran dari perusahaan tiap bulannya sekitar Rp10.200.000 hingga Rp20.000.000.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Bahasa Pemrograman Java
Apakah Anda pernah mendengar istilah bahasa pemrograman Java? Jika Anda seorang developer maka dapat dipastikan Anda pernah atau bahkan menguasai Java, bahasa pemrograman yang berlogo secangkir kopi ini merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan di dunia menurut TIOBE Programming Community Index dan telah digunakan lebih dari 90% perusahaan di dunia.
Kepopuleran bahasa Java tidak dapat dipungkiri berkat slogan yang biasa dikenal dengan “Write once, Run everywhere” artinya sekali Anda menulis barisan kode menggunakan bahasa Java, maka barisan kode tersebut dapat dijalankan di mana saja. Hal ini dikarenakan Java biasa menyimpan baris kodenya ke dalam sebuah file berekstensi java, dengan menggunakan javac compiler maka Anda dapat menyusun file berekstensi java menjadi dalam bentuk class.
File berbentuk class inilah yang disebut sebagai bytecode dan dapat dijalankan di seluruh JVM (Java Virtual Machine). Tidak heran jika bahasa Java kerap kali digunakan di berbagai platform seperti desktop, mobile, website, hingga embedded system.
1. Sejarah Bahasa Pemrograman Java
Bahasa Java pertama kali dikembangkan pada tahun 1991 dengan nama proyek “The Green Project” yang dikembangkan oleh Sun Microsystems. Sun Microsystems sendiri memiliki anggota yang terdiri dari James Gosling, Patrick Naughton, dan Mike Sheridan, ketika founder ini memiliki tujuan untuk membuat sebuah bahasa pemrograman yang lebih handal daripada bahasa pemrograman C dan C++.
Hingga setelah 18 bulan pengerjaan proyek “The Green Project”, James Gosling sang developer berhasil mengembangkan bahasa pemrograman baru dengan nama Oak. Namun, karena Oak telah terdaftar sebagai merek dagang Oak Technology, maka bahasa pemrograman tersebut tidak dapat menggunakan nama Oak.
Pada tahun 1995, Sun Microsystem resmi mengubah nama Oak menjadi Java yang kabarnya terinspirasi dari kopi Jawa. Itu sebabnya, logo bahasa pemrograman Java adalah secangkir kopi.
2. Kelebihan Bahasa Java
- Lebih simple dan mudah dimengerti.
- Berorientasi pada objek.
- Merupakan bahasa pemrograman yang aman.
- Kompatibel dengan berbagai jenis platform.
- Multithreaded sehingga dapat menjalan suatu tugas secara bersamaan.
3. Kekurangan Bahasa Java
- Performa yang cenderung lambat.
- Penggunaan memory yang cukup banyak.
- Istilah kode yang agak rumit.
- Mudah didekompilasi.
- Tampilan GUI yang kurang menarik.
4. Komponen Penting Dalam Bahasa Java
- JDK
JDK merupakan kepanjangan dari Java Development Kit merupakan komponen inti dari bahasa Java itu sendiri, JDK memberikan semua tools, executables, dan binaries yang dibutuhkan untuk proses menyusun, debugging, dan menjalankan sebuah program Java.
- JVM
JVM adalah Java Virtual Machine yang kerap disebut sebagai jantungnya bahasa Java, JVM berfungsi untuk mengkonversi bytecode menjadi kode yang lebih spesifik sehingga program Java dapat berjalan.
- JRE
JRE atau Java Runtime Environment adalah pelengkap dari JVM sehingga pada saat menjalankan program Java diharapkan dapat berjalan secara optimal.
Baca juga: Kenali Apa Itu Framework Hingga Manfaatnya Dalam Dunia Bisnis!
Kembangkan Bisnis Anda Bersama Terralogiq
Memiliki bisnis atau usaha di tengah kemajuan teknologi memang bagaikan pisau bermata dua, yakni dapat menjadi potensi berkembang yang sangat baik dan di satu sisi lainnya Anda dituntut untuk terus update akan perkembangan teknologi terbaru. Untuk menyiasati hal-hal tersebut, Terralogiq hadir untuk membantu mengembangkan bisnis Anda.
Terralogiq merupakan perusahaan yang bergerak di bidang IT Solutions, berdiri sejak tahun 2013 dan telah dipercaya oleh lebih dari 150 klien di seluruh Indonesia. Kami adalah penyedia IT Solutions yang berfokus pada location intelligence, dengan beberapa services line seperti geospatial, geomarketing, mobile solutions, asset management system, asset collaterals, dan location intelligence.
Kami juga merupakan partner resmi dari Google Cloud Premier, sehingga akan memberikan value lebih untuk Anda. tertarik untuk menggunakan jasa kami? Kunjungi website kami di sini dan dapatkan informasi lebih lanjut.