--> Kupas Tuntas UI/UX Design dalam Design App

Kupas Tuntas UI/UX Design dalam Design App

22 Maret 2023

Ekosistem bisnis digital di Indonesia yang semakin berkembang membuat pertumbuhan teknologi semakin maju di berbagai wilayah Indonesia. Melahirkan startup Unicorn hingga Hectocorn sudah menjadi impian para founder dan pegiat bisnis teknologi di Indonesia, salah satunya dalam bidang desain aplikasi dan website. 

Banyak sektor dalam bidang digital yang dapat Anda kembangkan seperti Hiburan & Berita (misalnya, seperti aplikasi yang dibuat oleh The New York Times, Youtube, atau Netflix), Perjalanan (penerbangan, hotel), Gaming (Game mid-core, game hyper-casual), Sosial (misalnya, Facebook Messenger, Line, dan Twitter), Bisnis dan Keuangan/Fintech (perbankan online seperti PayPal), Utilitas (seperti Google Terjemahan), Kesehatan & Kebugaran (Halodoc), dan E-commerce (Amazon, ebay, Shopee, Lazada, dan lainnya).

Kupas Tuntas UI/UX Design dalam Design App

Menciptakan sesuatu yang unik dan inovatif membutuhkan pengetahuan dan implementasi yang tepat dari prosesnya. Umumnya dalam membangun sebuah aplikasi Anda akan membutuhkan UI/UX Designer dan Developer (Front-end dan Back-end). Banyak software house Indonesia menawarkan jasa pembuatan aplikasi yang dapat membantu Anda dari segi bisnis yang ingin merambah dunia digital. 

Key Takeaways

  • Ekosistem bisnis di Indonesia semakin berkembang, Anda dapat merambah berbagai sektor industri mulai dari hiburan dan berita hingga E-Commerce
  • Desain aplikasi merupakan perangkat lunak yang diinstall pada seluler Anda, sehingga media yang digunakan adalah seluler atau tablet
  • Dalam perancangan aplikasi, Anda dapat menggunakan prinsip Human Centered Design yaitu People Centered, Solve the right problem, everything is a system, dan small & simple interventions.
  • UI Design merupakan perancangan visual sebuah aplikasi, sedangkan UX Design merupakan perancangan pengalaman penggunaan sebuah aplikasi
  • Dalam merancang UX, Anda dapat menggunakan proses Design Thinking, yaitu empathize, design, ideate, prototype, dan test. 

Beda Desain Aplikasi dan Desain Website

Aplikasi adalah perangkat lunak yang diinstall pada smartphone Anda, yang bisa beroperasi dengan sistem iOS maupun Android. Sedangkan website menurut para ahli adalah situs yang terdapat dalam sebuah domain atau subdomain pada jaringan World Wide Web (WWW) di Internet, yang dapat kamu akses baik melalui laptop atau komputer maupun smartphone.

Langkah Perancangan Aplikasi

Layaknya membangun sebuah bisnis mengembagkan sebuah ide, dalam langkah awal perancangan aplikasi perlu dilakukan riset terlebih dahulu. Anda bisa menggunakan prinsip Human Centered Design dengan empat pilar utama yaitu People Centered, Solve the right problem, everything is a system, dan small & simple interventions. 

Langkah Perancangan Aplikasi
Sumber: Interaction-desain.org

Untuk menciptakan aplikasi yang bermanfaat dan dapat menjadi solusi bagi masyarakat, kita perlu memahami bagaimana manusia berinteraksi dengan teknologi. Dilansir dari Interaction Design, berikut penjelasan mengenai masing-masing pilar dari Human Centered Design:

  • People-Centered: Fokus pada orang-orang (user) yang menjadi tujuan Anda sehingga didapatkan konteks dalam menciptakan rancangan aplikasi yang sesuai
  • Solve the right problem, akar masalah: Pahami akar masalah dari hal yang paling mendasar, sehingga solusi yang diberikan akan menyelesaikan masalah hingga ke dasarnya. 
  • everything is a system: Pikirkan segala sesuatu sebagai bagian dari sistem yang saling berhubungan.
  • small & simple interventions: Lakukan pekerjaan berulang dan jangan terburu-buru mencari solusi. Cobalah intervensi kecil dan sederhana dan pelajari setiap kasus yang muncul. Melakukan iterasi akan menghasilkan kesimpulan yang lebih baik. 

Dalam riset awal, biasanya bagian ini dilakukan oleh UX Researcher, mari simak lebih lanjut mengenai UX Researcher dan bagaimana mereka bekerja.

Baca juga: Mobile Apps Adalah: Sejarah hingga Pengembangan Masa Kini

Memahami UX Research

Orang yang melakukan riset ini disebut UX Researcher, tugasnya adalah melakukan studi mengenai kelompok user yang dituju, mengidentifikasi siapa pengguna nantinya, masalah apa yang akan dipecahkan aplikasi untuk penggunanya, strategi apa yang digunakan pesaing untuk meningkatkan aplikasi mereka, mengumpulkan informasi, dan sebagainya. 

Pada tahap ini, akan dilakukan analisis yang selanjutnya akan menjadi pertimbangan bagi UI/UX Designer dalam perancangan aplikasi. Sehingga harus dipastikan tahap ini dilakukan dengan baik karena akan memberi pengaruh besar ketika harus memvalidasi proses dan hasil perancangan aplikasi ke depannya. Untuk itu, seorang UX Researcher berkaitan erat dengan Product Manager dan UI/UX Designer.

Memahami User Interface (UI) Design

Jika seorang agensi iklan memiliki Graphic Designer dalam merancang visualisasi yang dibutuhkan, maka sebuah software house memiliki UI Designer sebagai perancang visual sebuah aplikasi. Bidang ini memiliki tugas untuk merancang tampilan aplikasi seperti pemilihan warna, font, layout, ukuran elemen, dan komponen lainnya yang masuk dalam tampilan aplikasi. Tentu hal ini dengan tetap memperhatikan aksesibilitas, keterlibatan, dan pengalaman pengguna.

Desain UI aplikasi yang sukses adalah apabila pengguna dapat menyelesaikan tugasnya dengan mulus tanpa kendala. Untuk itu desain UI harus mengikuti konsep yang sudah ditetapkan atau mempertahankan konsistensi dalam setiap bagian aplikasi. Biasanya hal ini dibantu dengan adanya Design System, dimana kaidah penggunaan desain seperti tombol, input field, dropdown, icon, hingga grid diterapkan selama proses desain. 

Android dan iOS memiliki karakteristik desain dan interaksi yang cenderung berbeda. Untuk memahami setiap elemen dalam tampilan aplikasi android, Anda bisa melihat referensi dan cara penggunaannya melalui situs Material Design, sedangkan untuk iOS dapat Anda akses melalui Developer Apple. 

Desain yang dibuat seharusnya tidak hanya estetis dan menarik secara visual; tapi juga perlu memiliki tata letak yang tepat dan efektif dan melakukan fungsi tertentu. Sehingga seorang UI Designer berkaitan erat dengan hasil dari seorang UX Designer.

Memahami desain UX

Memahami desain UX
Sumber: Interaction-desain.org

User Experience (UX) Design merupakan desain interaksi antara pengguna dengan teknologi atau aplikasi yang dibuat. Setiap elemen yang dibangun dalam aplikasi harus memiliki fungsi dan manfaat, sehingga pengguna dapat menyelesaikan tugasnya dengan nyaman ketika menggunakan aplikasi. Penting membuat pengguna merasakan betapa mudahnya bagi pengguna untuk menyelesaikan tugas yang diinginkan melalui aplikasi seluler.

Dalam merancang UX Design, Anda bisa menggunakan proses Design Thinking, yaitu:

1. Empathize

Mendapatkan pemahaman empatik tentang masalah yang dicoba untuk diselesaikan. Ini juga melibatkan para ahli untuk mencari tahu lebih banyak tentang bidang yang menjadi perhatian melalui pengamatan, keterlibatan, dan empati kepada orang-orang untuk memahami pengalaman dan motivasi mereka sehingga memperoleh pemahaman pribadi yang lebih jelas tentang masalah yang ada.

2. Define

Mengumpulkan informasi yang telah kita buat dan kumpulkan selama tahap Empathize. Disinilah Anda akan menganalisis pengamatan dan mensintesisnya untuk menentukan masalah inti yang telah diidentifikasi. 

3. Ideate

Pada tahap ini dengan menggabungkan hasil empathize dan define, Anda sudah bisa mulai menghasilkan ide. Anda dapat memikirkan ide paling “gila” sekalipun agar memiliki berbagai alternatif dalam memberikan solusi. Ada ratusan teknik Ideation seperti Brainstorm, Brainwrite, Worst Possible Idea, dan SCRAMPER. Anda harus memilih beberapa teknik Ideation lainnya pada akhir fase Ideation untuk membantu menyelidiki dan menguji ide-ide Anda sehingga dapat menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah atau menyediakan elemen-elemen yang diperlukan.

4. Prototype

Pada tahap ini Anda bisa bekerja sama dengan tim UI untuk menghasilkan  sejumlah versi produk yang murah dan diperkecil atau fitur spesifik yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya.

5. Test

Desainer menguji produk lengkap secara ketat menggunakan solusi terbaik yang diidentifikasi selama fase prototyping. Ini adalah tahap akhir dari design thinking, tetapi dalam proses berulang, hasil yang dihasilkan selama fase testing sering digunakan untuk mendefinisikan kembali satu atau lebih masalah dan menginformasi pemahaman pengguna, kondisi penggunaan, bagaimana orang berpikir, berperilaku, dan merasakan, dan berempati. 

Melalui App UX Design, desainer mencoba menciptakan pengalaman yang sederhana, efisien, logis, relevan, dan menyenangkan secara keseluruhan bagi pengguna untuk terus menggunakan aplikasi seluler.

Baca juga: Apa Itu Mobile App Development? Kenali Pekerjaan Mobile Developer

Kembangkan Bisnis Anda Bersama Terralogiq

Merancang sebuah aplikasi yang akan digunakan secara terus-menerus dalam waktu yang lama oleh pengguna tentu merupakan pencapaian tertinggi dari sebuah desain aplikasi. Untuk itu salah satu cara yang dapat Anda lakukan agar aplikasi sustain di kalangan masyarakat adalah dengan melakukan integrasi untuk fungsi-fungsi tertentu misalnya menggunakan Google Cloud Platform dalam tahap development atau memfasilitasi pengguna dengan Google Workspace yang sudah terintegrasi dengan akun Gmail masing-masing pengguna. 

Jadi tunggu apa lagi? Segera konsultasikan transformasi digital dalam perusahaan Anda dengan konsultan IT dari Terralogiq. Terralogiq merupakan perusahaan IT dengan status premier partner Google Maps, dengan spesialisasi di bidang Location Intelligence. Location Intelligence sendiri dapat membantu Anda dalam mencari dan membangun ekosistem digital bagi perusahaan Anda. Anda juga dapat mengunjungi website Terralogiq untuk informasi lebih lanjut. Klik di sini!

Author Profile

Albi Panatagama

Marketing and Public Relations Terralogiq Premier Partner Google Maps Platform

|

Share this post on

Related Article