Cloud Asset Management dan Penerapannya untuk Bisnis

3 March 2025

Di era digital yang semakin kompleks, pengelolaan aset cloud menjadi tantangan utama bagi banyak perusahaan. Menurut laporan Gartner, lebih dari 30% anggaran IT dapat dihemat dengan strategi manajemen aset cloud yang tepat. Sementara itu, Forrester menampilkan data yang dimana perusahaan yang menerapkan pengelolaan aset cloud yang efektif dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional hingga 35%, dan IDC melaporkan bahwa organisasi yang mengoptimalkan strategi cloud mereka mengalami peningkatan produktivitas sebesar 40%. Selain itu, McKinsey menyebutkan bahwa perusahaan yang mengadopsi sistem Cloud Asset Management (CAM) dapat meningkatkan efisiensi operasional hingga 40%. Dengan pendekatan yang tepat, bisnis dapat mengoptimalkan sumber daya mereka, meningkatkan keamanan, dan mengurangi biaya operasional.

Key Takeaways:

  • Cloud Asset Management meningkatkan efisiensi bisnis
  • Keamanan dan kepatuhan lebih terjamin
  • Penghematan biaya operasional

Apa Itu Cloud Asset Management?

Cloud Asset Management (CAM) adalah pendekatan sistematis untuk mengelola sumber daya cloud yang mencakup server, penyimpanan, jaringan, dan aplikasi. Dengan sistem ini, bisnis dapat:

  • Mengidentifikasi penggunaan sumber daya cloud secara real-time.
  • Mengontrol dan mengoptimalkan pengeluaran cloud.
  • Meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan IT dan regulasi.
  • Memastikan keamanan data dengan sistem pemantauan dan enkripsi yang ketat.

Keunggulan Cloud Asset Management

FiturManfaat untuk Bisnis
Pemantauan Real-TimeMengidentifikasi sumber daya yang tidak digunakan.
Optimasi BiayaMenghindari pemborosan dengan manajemen penggunaan cloud.
Keamanan TerintegrasiEnkripsi data dan kontrol akses pengguna yang lebih ketat.
Kepatuhan RegulasiMemastikan sesuai dengan standar industri dan hukum IT.

Penerapan Cloud Asset Management dalam Bisnis

Beberapa industri yang paling diuntungkan dari Cloud Asset Management meliputi:

1. Perbankan dan Layanan Keuangan

Lembaga keuangan memerlukan pengelolaan aset cloud untuk mengelola data pelanggan, transaksi, dan regulasi kepatuhan. Misalnya, Bank BRI telah menerapkan Google Cloud Asset Inventory untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan data dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi keuangan. Dengan solusi ini, mereka berhasil mengurangi risiko keamanan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya cloud mereka. Dengan Google Cloud Asset Inventory, perusahaan dapat memantau aset digital secara real-time untuk memastikan kepatuhan dengan standar seperti ISO 27001.

2. Retail dan E-commerce

Platform e-commerce yang berbasis cloud membutuhkan optimasi server untuk menangani lonjakan lalu lintas pelanggan.

3. Manufaktur dan Logistik

Bisnis manufaktur menggunakan cloud untuk mengelola rantai pasokan. Dengan Google Cloud Operations Suite, perusahaan dapat meningkatkan pemantauan dan analisis kinerja untuk mengoptimalkan produksi dan distribusi barang.

Baca juga: Memahami Konsep dan Manfaat Digital Asset Management untuk Bisnis

Penasaran bagaimana Cloud Asset Management bekerja untuk Anda?

Studi Kasus: Efisiensi Operasional dengan Cloud Asset Management

Sebagai mitra resmi Google Cloud di Indonesia, Terralogiq telah membantu berbagai perusahaan dalam mengoptimalkan pengelolaan aset cloud mereka. Salah satu contoh sukses adalah penerapan Google Cloud Asset Inventory pada sebuah perusahaan teknologi besar di Indonesia.

Perusahaan tersebut mengalami kenaikan biaya operasional yang tidak terduga akibat penggunaan cloud yang tidak terkontrol. Dengan bantuan Terralogiq, mereka berhasil mengatasi tantangan ini dan mengoptimalkan strategi pengelolaan aset cloud mereka. Beberapa tantangan yang mereka hadapi meliputi:

Tantangan:

  • Peningkatan biaya cloud hingga 20% lebih tinggi dari anggaran awal.
  • Kesulitan dalam mengidentifikasi sumber daya yang tidak digunakan.
  • Keamanan data yang rentan terhadap akses yang tidak sah.

Solusi:

  1. Menggunakan Google Cloud Asset Inventory untuk mengidentifikasi dan menghapus aset yang tidak digunakan.
  2. Menerapkan otomatisasi skala sumber daya agar kapasitas server menyesuaikan kebutuhan bisnis.
  3. Memanfaatkan sistem enkripsi data dan kontrol akses guna meningkatkan keamanan.

Hasil:

  • Pengurangan biaya cloud sebesar 25% dalam tiga bulan pertama.
  • Keamanan data meningkat dengan sistem enkripsi tingkat lanjut.
  • Efisiensi operasional meningkat, dengan pengelolaan sumber daya yang lebih akurat.

Baca juga: Apa itu digital asset management system dan bagaimana cara bekerjanya?

Kesimpulan

Cloud Asset Management adalah solusi yang tidak hanya membantu perusahaan dalam mengelola sumber daya cloud secara lebih efisien, tetapi juga meningkatkan keamanan dan kepatuhan regulasi. Dengan sistem yang tepat, bisnis dapat mengoptimalkan biaya, meningkatkan performa operasional, dan memastikan kelangsungan bisnis dalam era digital. Sebagai contoh, Tokopedia telah menerapkan Google Cloud Asset Management untuk mengoptimalkan infrastruktur cloud mereka, memungkinkan mereka mengurangi biaya operasional sebesar 20% sekaligus meningkatkan kecepatan pemrosesan data.

Tetap terhubung dengan Terralogiq untuk mendapatkan informasi terbaru! Follow akun Instagram dan Linkedin kami untuk update terkini, dan jangan ragu menghubungi kami melalui email di halo@terralogiq.com. Kami siap membantu Anda!

Author Profile

Albi Panatagama

Marketing and Public Relations Manager Terralogiq Google Cloud Premier Partner

|

Share this post on

Related Article