Jaga Performa Perusahaan Anda Dengan Capital Expenditure

9 Juni 2023

Jaga Performa Perusahaan Anda Dengan Capital Expenditure

Sebagai syarat menjadi pengusaha yang sukses dan modern, tentunya Anda harus memiliki banyak sekali syarat yang harus dipenuhi, mulai dari modal materi hingga nonmateri, seperti mental, pengetahuan bisnis, aset, dll. Salah satu modal pengetahuan yang wajib dimiliki Anda untuk menjalankan bisnis adalah capital expenditure.

Capital expenditure sangat erat kaitannya dengan pembelanjaan sebuah perusahaan. Namun, jangan Anda pukul ratakan pengertian bahwa setiap pengeluaran perusahaan merupakan capital expenditure. Karena selain pengeluaran modal, terdapat pengeluaran-pengeluaran jenis lain yang terdapat di dalam dunia bisnis.

Key Takeaways

  • Pengeluaran modal adalah pembayaran yang dilakukan untuk memelihara properti dan peralatan yang ada, serta berinvestasi dalam teknologi baru dan aset lain untuk pertumbuhan perusahaan.
  • Aset tidak dianggap sebagai Capex jika memiliki masa manfaat kurang dari satu tahun, aset tersebut harus dibebankan pada laporan laba rugi daripada dikapitalisasi.
  • Tidak seperti CapEx, biaya operasional (OpEx) adalah biaya jangka pendek yang digunakan untuk operasi bisnis sehari-hari.
  • Terdapat formula untuk menghitung Capex guna pemodelan keuangan manajemen aset perusahaan.

Apa Itu Pengeluaran Modal (CapEx)?

Sebelum membahas apa pengertian capital expenditure, ada baiknya Anda mengingat kembali pengertian dari capital/modal dan expenditure/pengeluaran. Ingat, modal adalah suatu kumpulan uang, barang, ataupun ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu usaha. Sementara pengeluaran merupakan pembayaran yang dikeluarkan untuk memenuhi kewajiban di masa mendatang demi memperoleh beberapa keuntungan. Maka dari itu, capital expenditure dapat diberi pengertian sebagai dana yang dialokasikan oleh perusahaan untuk memperoleh, meningkatkan, dan memelihara aset fisik nonbahan, seperti properti, bangunan, teknologi, atau peralatan. Selain itu, informasi dari TechTarget menyatakan capital expenditure merupakan investasi satu kali dalam aset yang tidak dapat dikonsumsi yang digunakan untuk mempertahankan tingkat operasi yang ada dalam suatu perusahaan dan untuk mendorong pertumbuhannya di masa depan. Capital expenditure juga sering dikenal dengan istilah CapEx, serta dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi pengeluaran modal.

Pengeluaran modal sering digunakan untuk melakukan proyek atau investasi baru oleh perusahaan. Melakukan pengeluaran modal untuk aset tetap dapat mencakup pembangunan, pembelian, atau pemeliharaan. Jenis pengeluaran keuangan ini dibuat oleh perusahaan untuk meningkatkan ruang lingkup operasi mereka atau menambah beberapa manfaat ekonomi jangka panjang untuk operasi tersebut.

CapEx juga dapat memberi tahu Anda berapa banyak perusahaan berinvestasi pada aset tetap yang ada dan yang akan datang. Dengan kata lain, CapEx adalah segala jenis pengeluaran yang dikapitalisasi atau ditunjukkan oleh perusahaan di neraca sebagai investasi daripada di laporan laba rugi sebagai pengeluaran.

CapEx dapat ditemukan dalam arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan arus kas perusahaan. Maka dari itu, Anda juga dapat menghitung pengeluaran modal dengan menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca perusahaan. Pada laporan laba rugi, temukan jumlah biaya penyusutan yang dicatat untuk periode berjalan. Di neraca, temukan saldo item baris properti, pabrik, dan peralatan periode berjalan (PP&E).

Dari saldo PP&E perusahaan periode sebelumnya, ambil selisih dengan PP&E saat ini untuk menemukan perubahan dalam saldo PP&E perusahaan. Tambahkan perubahan PP&E ke beban penyusutan periode saat ini untuk mendapatkan pengeluaran CapEx perusahaan periode saat ini.

Kategori Capital Expenditure

Terdapat banyak pengeluaran yang dapat dikategorikan sebagai aset jangka panjang bagi perusahaan, sehingga terdapat beberapa jenis pembelian yang dapat dianggap sebagai pengeluaran modal.

1. Biaya Awal Bisnis

Biaya awal bisnis adalah dana awal yang dihabiskan untuk membangun dan menjalankan bisnis. Beberapa biaya awal bisnis dapat dianggap sebagai belanja modal, sementara yang lain dihitung sebagai biaya operasional. Biaya awal dapat dikategorikan ke dalam belanja modal atau biaya operasional, tergantung pada berapa lama waktu yang diperlukan untuk memulihkan setiap biaya tertentu melalui pendapatan di masa depan.

Biaya yang terkait dengan pendapatan masa depan, seperti gedung, paten, atau mesin, biasanya dianggap sebagai pengeluaran modal. Sementara biaya-biaya yang tidak berhubungan dengan pendapatan di masa mendatang, seperti sewa, iklan, atau gaji, dianggap sebagai pengeluaran operasional.

Misalnya, ketika sebuah perusahaan kecil ingin memulai bisnis baru di kota baru, ia mungkin mengeluarkan uang untuk pembangunan kantor, riset pasar, studi kelayakan, atau penilaian dampak lingkungan.

2. Aset Jangka Panjang

Ini adalah pengeluaran modal yang dilakukan untuk memperoleh aset jangka panjang yang akan digunakan dalam operasi bisnis. Aset yang dapat dikategorikan sebagai aset bisnis berupa tanah, bangunan, kendaraan, perabot, peralatan kantor, mesin, dan hak waralaba.

Misalnya, sebuah perusahaan dapat membeli armada kendaraan untuk mengirimkan produknya. Biaya kendaraan akan dianggap sebagai pengeluaran modal karena merupakan aset jangka panjang yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

3. Pemeliharaan Aset

Pemeliharaan adalah biaya modal yang dikeluarkan untuk meningkatkan nilai atau memperpanjang masa manfaat aset jangka panjang. Maka, pemeliharaan dapat diartikan sebagai aktivitas yang berupa mengganti bagian yang rusak dari sebuah aset atau memodifikasi aset yang sudah ada untuk menjaga dan meningkatkan kualitas aset.

Misalnya, sebuah perusahaan memutuskan untuk merenovasi ruang kantornya agar dapat digunakan oleh divisi baru. Dalam hal ini, biaya renovasi akan dianggap sebagai belanja modal, karena akan meningkatkan nilai ruang kantor dan memperpanjang masa manfaatnya.

Capital Expenditure vs Operational Expenditure (OpEx)

Pengeluaran modal tidak boleh disamakan dengan pengeluaran operasional (OpEx). Pengeluaran operasional adalah biaya jangka pendek yang diperlukan untuk memenuhi biaya operasional yang sedang berlangsung dalam menjalankan bisnis. Tidak seperti belanja modal, biaya operasional dapat dikurangkan sepenuhnya dari pajak perusahaan pada tahun yang sama dimana biaya terjadi.

Dalam hal akuntansi, suatu biaya tidak dapat dianggap sebagai OpEx ketika aset tersebut adalah aset modal yang baru dibeli atau investasi yang memiliki umur lebih dari satu tahun, atau yang meningkatkan masa manfaat dari aset modal yang ada. Dari segi fungsi, biaya operasional dikeluarkan untuk operasional sehari-hari perusahaan. Contoh sederhananya berupa gaji karyawan, pembelian bahan baku, hingga pembayaran pajak usaha.

Formula Perhitungan Capital Expenditure

Formula Perhitungan Capital Expenditure

Untuk dapat mengetahui berapa capital expenditure suatu perusahaan, terdapat formula yang harus digunakan dalam perhitungannya:

Capex = ΔPP&E + Current Depreciation (Depresiasi Saat Ini)

yaitu:

Capex = Capital expenditure (Belanja modal)

ΔPP&E = Change in property, plant, and equipment (Perubahan properti, pabrik, dan peralatan)

Pengeluaran modal juga digunakan dalam menghitung Free cash flow to equity (FCFE) atau arus kas bebas ke ekuitas. FCFE adalah jumlah kas yang tersedia untuk pemegang saham ekuitas. Rumus FCFE adalah:

FCFE = EP − (CE − D) × (1 − DR) – ΔC × (1 − DR)

yaitu:

FCFE = Free cash flow to equity (Arus kas bebas ke ekuitas)

EP = Earnings per share (Laba per saham)

CE = CapEx

D = Depreciation (Depresiasi)

DR = Debt ratio (Rasio hutang)

ΔC = ΔNet capital (Δ Modal bersih)

Atau, sebagai alternatif, dapat dihitung sebagai:

FCFE = NI – NCE – ΔC + ND − DR

yaitu:

NI = Net income (Pendapatan bersih)

NCE = Net CapEx (Belanja Modal Bersih)

ND= New debt (Hutang baru)

DR = Debt repayment (Pelunasan utang)

Capital Expenditures Negatif vs Positif

CapEx negatif dan positif mengacu pada bagaimana pengeluaran modal muncul pada laporan arus kas.

Capex Negatif

Entri CapEx negatif pada laporan arus kas menunjukkan uang meninggalkan perusahaan untuk pengeluaran ini. Ini berarti perusahaan menginvestasikan uang untuk mendorong pertumbuhan di masa depan. Berinvestasi dalam aset modal jangka panjang, seperti mengakuisisi bisnis baru, membeli saham, ataupun peralatan, akan menghasilkan arus kas CapEx negatif. Namun, pengeluaran modal seperti itu seringkali mencerminkan optimisme dan agresivitas manajemen perusahaan dan dipandang sebagai hal yang sehat bagi perusahaan daripada mengarah pada hal negatif.

Capex Positif

CapEx positif pada neraca menunjukkan bahwa uang masuk ke perusahaan dari penjualan aset modal yang ada. Sebuah perusahaan mungkin memiliki CapEx positif ketika melakukan divestasi aset. Calon investor mungkin melihat ini sebagai indikasi bahwa manajemen perusahaan kurang percaya diri terhadap masa depan bisnis. Ini juga bisa menjadi tanda bahwa pengeluaran perusahaan tidak cukup untuk mempertahankan operasi saat ini dan mendorong pertumbuhan.

Langkah Terbaik Untuk Pembuatan Capital Expenditure Yang Efisien

Penganggaran untuk belanja modal harus direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati. Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk memastikan penganggaran belanja modal yang lebih efisien:

1. Perencanaan yang cukup

Langkah pertama dalam penganggaran belanja modal yang efisien adalah memiliki rencana yang jelas dan ringkas. Rencana tersebut harus mencakup tujuan dan sasaran perusahaan, serta proyek-proyek yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Lingkup dan detail proyek harus didefinisikan dengan jelas. Rencana tersebut juga harus mencakup strategi untuk mengurangi risiko yang terkait dengan proyek yang akan datang.

2. Mendapatkan Masukan Melalui Pendekatan Bottom-Up

Kepala departemen sangat menyadari kebutuhan departemennya masing-masing. Oleh karena itu, mereka harus diberi kesempatan untuk memberikan masukan dalam penganggaran pengeluaran modal.

Pendekatan dari bawah ke atas memastikan bahwa semua departemen terkait memiliki suara dalam proses penganggaran, yang meningkatkan kemungkinan penggunaan sumber daya modal perusahaan secara efisien.

3. Memisahkan Anggaran Pengeluaran

Penting untuk memiliki anggaran terpisah untuk pengeluaran modal dan pengeluaran operasional. Melakukan hal itu akan memastikan bahwa sumber daya modal perusahaan dialokasikan dengan benar dan digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan. Ini juga akan memudahkan untuk menghitung pemotongan terpisah yang melibatkan setiap jenis biaya.

Hal ini karena pemotongan pajak atas biaya operasional berlaku untuk tahun berjalan, sedangkan pemotongan atas belanja modal dapat disebar dalam jangka waktu tertentu melalui penyusutan atau amortisasi.

4. Menetapkan Batas Anggaran

Penting untuk menetapkan batas anggaran untuk belanja modal. Ini akan membantu memastikan bahwa bisnis tidak mengeluarkan uang terlalu banyak untuk proyek dan menempatkan dirinya pada risiko keuangan.

5. Membentuk Kebijakan yang Jelas

Penganggaran pengeluaran modal harus didasarkan pada kebijakan yang jelas dan ringkas. Kebijakan ini harus dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Kebijakan-kebijakan ini juga harus ditinjau dan diperbarui secara teratur untuk memastikan bahwa mereka masih relevan dan efektif.

6. Mengukur Pengembalian Capital Expenditure

Pengeluaran modal harus diukur dan dipantau sehingga mencapai hasil yang diinginkan. Beberapa cara untuk melakukan ini yaitu menganalisis tingkat rintangan, rasio laba atas investasi, dan periode pengembalian. Selain itu, menganalisis hasil dan pengembalian dari pengeluaran modal sebelumnya juga akan membantu perusahaan membuat keputusan tentang proyek masa depan.

Persiapkan Capital Expenditure Perusahaan Anda Bersama Terralogiq

Sudah sewajarnya Anda sebagai seorang pengusaha, mengusahakan apa yang terbaik untuk perusahaan Anda. Salah satu bentuk usaha tersebut adalah dengan membuat capital expenditure yang akurat dan kredibel. Persoalannya adalah bagaimana dan dengan siapa Anda bisa membuat hal tersebut? Terralogiq adalah solusinya.

Mengapa demikian? Ini karena Terralogiq merupakan perusahaan IT profesional yang telah menjadi mitra kerja dari 150 perusahaan besar di Indonesia, serta merupakan Premier Partner Google Cloud di Indonesia. Terralogiq juga telah mengembangkan banyak aplikasi dan solusi yang didesain untuk mendukung kebutuhan berbagai sektor industri.

Di zaman yang serba modern ini, Google menjadi perusahaan IT paling canggih di dunia. Google sendiri adalah salah satu perusahaan IT yang menyediakan layanan cloud. Apakah Anda tahu? Layanan cloud yang disediakan Google tidak hanya sebatas untuk ruang penyimpanan semata, tetapi juga bisa menjadi sistem manajemen aset yang dapat Anda gunakan untuk mengelola dan melacak aset perusahaan Anda. Selain itu, Google juga menyediakan fitur Aplikasi Manajemen Aset, Aplikasi Smart City Command Center, serta Aplikasi Indikator untuk Kinerja Pekerjaan.

Ingin memulai inovasi bisnismu dengan produk Google? Terralogiq dapat membantu Anda untuk mewujudkan inovasi bisnis dengan mudah dan terpercaya. Segera hubungi Terralogiq untuk menjawab kebutuhan capital expenditure Anda! Kunjungi website kami untuk mengetahui lebih lanjut atau hubungi kami melalui halo@terralogiq.com.

Author Profile

Albi Panatagama

Marketing and Public Relations Terralogiq Premier Partner Google Maps Platform

|

Share this post on

Related Article