Mengenal Business Intelligence, Cara Kerja, dan Perannya untuk Analisis Bisnis
10 November 2021
Di era teknologi modern saat ini, istilah business intelligence atau BI jadi semakin sering digunakan. Akan tetapi, sebenarnya apa ya yang dimaksud dengan BI, dan apa manfaatnya bagi perusahaan Anda?
Definisi Business Intelligence (BI)
Membahas soal definisi business intelligence, istilah yang satu ini bisa dibilang sebagai istilah yang tidak perlu penjelasan panjang-lebar. Sebab, Anda tentu sudah tahu apa arti dari kata ‘business’ dan ‘intelligence’ , bukan?
Sebagai bagian dari proses business intelligence, sebuah perusahaan akan mengumpulkan data-data dari sistem IT internal maupun sumber-sumber eksternal. Kemudian perusahaan akan mempersiapkan data untuk analisis bisnis, menjalankan query terhadap data tersebut, dan kemudian membuat visualisasi data.
Dengan demikian, proses yang dijalankan melibatkan pengumpulan data ke dalam data warehouse maupun gudang penyimpanan data lainnya. Selanjutnya, perusahaan akan menggunakan alat khusus untuk menganalisis data tersebut. Contoh data yang dimaksud misalnya kebiasaan belanja online pelanggan, biaya operasional bisnis, maupun informasi penjualan.
Tujuan utama dari BI adalah untuk mendorong keputusan bisnis perusahaan yang lebih baik dan berkualitas. Dengan begitu, bisnis perusahaan pun dapat meningkatkan pendapatannya, meningkatkan efisiensi operasional usaha, hingga meraih keunggulan kompetitif di tengah persaingan pasar.
Dan untuk mencapai tujuan tersebut, BI mempergunakan serangkaian analisis yang dikombinasikan sesuai tujuan dan kebutuhan penggunaannya, alat manajemen data serta pelaporan data, beserta beragam metodologi untuk mengelola dan menganalisis data.
Lalu Apa itu Business Intelligence (BI)?
Jadi Business Intelligence adalah sebuah proses yang menggunakan kemampuan teknologi untuk melakukan analisa data dan memberikan informasi penting untuk para pengambil keputusan seperti top eksekutif, manajer dan orang-orang yang membutuhkan keputusan-keputusan bisnis. Sebagai bagian dari proses BI ini, sebuah organisasi akan mengumpulkan data dari internal IT dan dari eksternal, kemudian dilakukan analisa terhadap data-data tersebut, lalu dari data tersebut akan dilakukan visualisasi data dalam bentuk dashboard.
Baca Juga: Penerapan dan Pemanfaatan Business Intelligence di berbagai industri
Apa Perbedaan Business Intelligence dan Business Analytics?
Satu hal yang barangkali sering Anda perhatikan terkait dengan business intelligence adalah kemiripannya dengan business analytics atau analisis bisnis perusahaan.
Menurut CIO, BI bersifat lebih deskriptif. Artinya, BI memberitahu Anda apa yang sedang terjadi sekarang, maupun apa yang terjadi di masa lalu sampai akhirnya organisasi berada pada kondisi saat ini. Sementara itu, analisis bisnis merupakan istilah umum untuk teknik data analytics yang bersifat prediktif. Artinya, analisis bisnis akan memberitahu Anda apa yang seharusnya Anda lakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Akan tetapi, perbedaan di antara keduanya tak hanya sebatas dengan sifat deskriptif maupun prediktif, tapi juga mengenai untuk siapa BI ditujukan. Menurut penjelasan dari Stitch Data yang dilansir dari laman CIO, BI berupaya untuk menyajikan gambar tangkap (snapshot) mengenai kondisi terkini organisasi.
Sementara itu, analisis bisnis menghasilkan prediksi dan saran, yang membutuhkan jasa pakar data science untuk menganalisis dan menginterpretasikan data yang dipergunakan. Oleh karenanya, salah satu tujuan dari BI adalah menghasilkan pengolahan data hingga laporan yang bisa dipahami dengan mudah, bahkan oleh para pengguna akhir yang non-teknis sekalipun.
Apa Pentingnya BI?
Setelah memahami apa itu BI, sekarang saatnya untuk terjun lebih jauh ke dalam pertanyaan terkait BI yang barangkali dirasakan oleh para pelaku bisnis seperti Anda: “Mengapa perusahaan membutuhkan business intelligence?”
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, artinya Anda perlu memahami the “why”. Dan menjawab pertanyaan tersebut sangat penting bagi internal perusahaan, terutama karena implementasi BI tentu membutuhkan financial resource yang dibahas dalam tahap penganggaran. Alasan lainnya adalah karena ada kemungkinan ditentangnya penggunaan atau adopsi BI dalam perusahaan.
Secara fundamental, pentingnya BI menurut The Enterprisers Project dapat dirangkum sebagai berikut: Business intelligence merupakan praktik pembuatan keputusan berbasis data menjadi sebuah kenyataan.
Data, aliran kerja, dan kolaborasi adalah aspek-aspek bisnis yang saling bersinggungan dan berpotongan, terlepas dari divisi maupun isu yang diangkat seperti rantai pasokan, penentuan lini produk yang jadi fokus, dan sebagainya. Dan dalam pembuatan keputusan intuisi sama sekali lemah tanpa adanya insight atau wawasan berbasis data.
Baca juga: Implementasi dan penerapan dari Location Analytics
Dilansir dari The Enterprisers Project, ini dia 4 alasan pentingnya business intelligence.
1. Mendorong pembuatan keputusan yang cepat.
Pembuatan keputusan yang berdasarkan data tidak sepenuhnya menunjukkan salah satu makna penting di dalamnya, di mana orang-orang paling menginginkan keputusan yang diambil dengan cepat. Dan bahkan keputusan bisnis saat ini dituntut agar bisa dibuat dalam kecepatan yang sama atau mendekati kecepatan proses produksi data.
2. BI dapat mengolah data yang berlimpah ke dalam bentuk yang terpakai.
Dalam dunia bisnis, memang pengalaman dan insting masih relevan digunakan untuk pembuatan keputusan bisnis. Akan tetapi, terkadang apa yang dimaksud sebagai insting tidak ada bedanya dengan tebakan asal. Padahal, keputusan bisnis tidak bisa dibuat secara sembarangan, apalagi keputusan strategis.
Hal ini juga berkaitan erat dengan kecepatan pembuatan keputusan. Karena apa yang dulu menjadi proses pelaporan yang makan banyak waktu dan tenaga sekarang bisa dilakukan secara terus-menerus.
3. Memberikan kegunaan dan manfaat yang spesifik berdasarkan industri.
Terlepas dari fakta bahwa business intelligence dapat digunakan oleh perusahaan dengan segala ukuran dan bidang, BI sendiri bukanlah solusi “satu untuk semua”. Sebab, setiap perusahaan bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan, industri, dan bisnisnya masing-masing.
4. BI terus berkembang dengan teknologi kecerdasan, terutama AI.
BI dan AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan) tidak berdiri sendiri-sendiri. Justru keduanya sangat berkaitan satu sama lain. Ketika keduanya dijalankan secara beriringan, AI bisa meningkatkan kemampuan analisis perusahaan melebihi dari apa yang selama ini BI bisa lakukan.
Perpaduan antara keduanya bisa menjadikan lebih banyak proses agar dapat dilakukan secara otomatis. Misalnya keseluruhan proses analisis perusahaan untuk mengurangi keterlibatan manusia, terutama dalam tugas-tugas yang cenderung menyita waktu dan tenaga.
Baca juga: 6 Perbedaan Analisis Bisnis dan Inteligensi Bisnis dalam Pengolahan Data
Apa Saja Manfaat dari Business Intelligence?
Ini dia 3 manfaat utama penerapan business intelligence, seperti yang dilansir dari laman resmi Google Cloud:
1. Dapat mempergunakan data dengan lebih baik untuk memahami performa bisnis.
Peran dari business intelligence adalah untuk meningkatkan performa keseluruhan sebuah perusahaan. Dengan alat BI yang modern, perusahaan Anda pun akan dapat memahami apa yang terjadi, alasannya (mengapa), dan apa yang perlu terjadi untuk mengoptimalkan operasional bisnis agar jadi lebih baik.
2. Mengambil langkah-langkah yang dapat ditindak sebagai respon terhadap indikator performa kunci.
Dengan menggunakan BI, perusahaan Anda akan mampu untuk menganalisis data secara berkelanjutan dan menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dapat mempengaruhi performa bisnis, baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Data yang dianalisis akan dapat mengungkapkan pola beserta tren penting dalam seluruh bidang perusahaan – penjualan, produksi, layanan pelanggan, pemasaran, dan lain sebagainya.
3. Menemukan peluang untuk membuka lini bisnis baru.
Dengan mengimplementasikan BI, perusahaan Anda akan dapat menginformasikan keputusan-keputusan bisnis ke segala level atau tingkatan. Dengan begitu, karyawan akan dapat beradaptasi dengan cepat mengikuti perubahan kondisi bisnis. Salah satunya adalah dengan menentukan lini produk baru, menjaring pelanggan baru lewat rencana pemasaran yang terarah, dan mengoptimalkan channel-channel penjualan.
Baca juga: Menemukan peluang white space dalam bisnis anda
Google Cloud, Solusi Business Intelligence untuk Analisis Bisnis yang Efisien
Saat ini, Anda bisa temukan beragam pilihan alat dan platform BI yang bisa Anda manfaatkan untuk perusahaan Anda. Dan salah satunya adalah pilihan yang disediakan oleh Google Cloud.
Layanan Google Cloud sendiri terdiri atas serangkaian aset fisik seperti komputer dan harddisk, beserta sumber daya virtual seperti virtual machine (VM) yang terdapat pada pusat-pusat data Google di seluruh dunia. Anda bisa mengakses layanan ini lewat Google Cloud Console yang merupakan platform berbasis web, command-line tool, maupun client libraries.
Terkait dengan solusi business intelligence, Google Cloud menawarkan pilihan produk dan jasa BigQuery dan Looker, yang keduanya sama-sama didesain untuk memanfaatkan skalabilitas, efisiensi, beserta keamanan data yang dimiliki Google Cloud.
Google Cloud menawarkan infrastruktur yang aman, cepat, dan andal. Tak hanya itu saja, produk-produk di dalam Google Cloud juga dapat menangkap, mengelola, memproses, serta memvisualisasikan data. Hal ini dilakukan dengan Looker, yaitu platform untuk business intelligence, aplikasi data, serta analisis.
Baca juga: Keunggulan yang ada pada layanan Google Cloud Platform Indonesia
Dengan Looker, Anda bisa menghasilkan visualisasi maupun model dari data untuk kemudahan dalam melakukan analisis bisnis karena Anda akan bisa mempergunakan data yang benar-benar relevan serta mudah dipahami.
Selain Looker, ada juga layanan BigQuery di dalam Google Cloud. BigQuery merupakan layanan multi cloud data warehouse. Di sini, Anda bisa meningkatkan kualitas keputusan bisnis dengan menggunakan data yang tersimpan di dalam cloud, sehingga akan mengurangi kebutuhan untuk pengadaan maupun maintenance penyimpanan data fisik atau in-house.
Tak hanya itu saja, BigQuery juga merupakan layanan data warehouse yang serverless alias tanpa server fisik. Dengan begitu, Anda akan bisa memanfaatkan layanan ini tanpa harus mempertimbangkan soal kapasitas maupun skala. Dengan begitu, jika nanti skala bisnis Anda ikut meningkat, Anda bisa sesuaikan kebutuhan Anda dengan mudah.
Terralogiq, Mitra Business Intelligence untuk Bisnis Anda
Tertarik untuk memanfaatkan business intelligence ke dalam bisnis Anda, namun masih bingung harus memulai dari mana? Jika iya, Anda tak perlu khawatir karena ada Terralogiq yang siap bantu sebagai mitra andal bagi usaha Anda. Sebagai Google Cloud Premier Partner, Terralogiq tawarkan berbagai solusi layanan yang pastinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, industri, ukuran, maupun skala usaha Anda.
Terralogiq memiliki pengalaman luas dalam bidang Asset Collateral System, Asset Management, Geo marketing, Geospatial, Location Intelligence, dan Mobility Solution bagi bisnis. Dan tentunya, kualitas solusi yang Terralogiq tawarkan juga tak perlu diragukan lagi.
Apabila Anda ingin mengembangkan perusahaan dengan analisis bisnis yang efisien untuk pembuatan keputusan yang tepat dengan berbasis data yang akurat, solusi business intelligence dari Bekerja bersama Terralogiq jelas adalah jawaban yang tepat. Hal ini dibuktikan dengan deretan klien Terralogiq yang juga meliputi berbagai perusahaan-perusahaan besar nasional dan terkemuka di berbagai sektor industri.
Nah, apakah Anda juga ingin agar bisnis Anda menjadi salah satu perusahaan terbesar yang selalu tumbuh bersama teknologi terbaru seperti BI, Jika iya, Anda tak perlu lagi ragu untuk menghubungi dan berkonsultasi dengan Terralogiq di terralogiq.com. Anda juga bisa buat janji temu untuk diskusi lebih mendalam tentang kebutuhan dan solusi business intelligence bagi perusahaan Anda, jadwalkan untuk berkonsultasi langsung bersama kami dengan mengisi form dibawah ini: