Bagaimana Proses Pembuatan Software untuk Bisnis? Yuk, Simak!

27 Januari 2023

Software bagi sebuah bisnis adalah kebutuhan yang wajib. Perusahaan yang ingin bertumbuh tentu membutuhkan software yang terbaik. Dengan bantuan software khusus, semua bagian dalam bisnis mulai dari sektor marketing, operasional, hingga produksi, semua akan menjadi lebih mudah. Selain itu, software juga berperan penting dalam upaya menumbuhkan brand awareness bagi bisnis yang dijalankan.

Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana proses pembuatan software yang tepat bagi sebuah bisnis? Apa saja yang perlu diperhatikan? Artikel ini akan membahas serba-serbi perancangan software bagi bisnis Anda.

Key Takeaways:

  • Software atau perangkat lunak adalah sebuah akumulasi data yang diformat dan disimpan secara digital dalam sebuah sistem tertentu yang telah diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan fungsi tertentu.
  • Proses pembuatan software dilakukan oleh kolaborasi antara software designer, software developer, Software engineer, hingga programmer.
  • Software yang baik adalah software yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Yang Perlu diperhatikan Ketika Membuat Software?

Sebelum masuk ke pembahasan bagaimana proses pembuatan software, maka Anda perlu memerhatikan beberapa hal terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk meminimalisir software yang tidak sesuai dan terbengkalai di kemudian hari.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat software untuk bisnis.

1. Sesuaikan dengan kebutuhan

Software itu seperti pakaian. Tentu Anda akan lebih percaya diri dan nyaman jika menggunakan pakaian yang sesuai, bukan?

Begitu pula dengan software perusahaan. Agar dapat berjalan dengan maksimal, software perlu disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Software yang akan digunakan oleh sektor produksi tentu memiliki spesifikasi yang berbeda jika dibandingkan dengan software untuk bagian IT.

Selain spesifikasi software, sesuaikan pula hal-hal terkait budgeting untuk software. Analisis budgeting ini perlu dilakukan mengingat biaya pengembangan perangkat lunak relatif mahal.

2. User friendly

Software yang baik adalah software yang bisa digunakan dengan baik oleh user atau pengguna. Ini adalah salah satu bagian paling penting yang perlu diperhatikan ketika hendak menyusun sebuah perangkat lunak khusus bagi bisnis. Pasalnya, setiap pengguna memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda. Tidak semua orang mampu memahami bahasa atau istilah tertentu. Jadi, hendaknya software dibuat memang salah satunya perlu memperhatikan siapa pengguna yang akan menggunakan software tersebut.

User friendly dari sebuah software juga perlu disesuaikan dengan efektivitas perangkat yang akan digunakan. Jika memungkinkan buatlah pula versi mobile atau aplikasi dari sebuah software. hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengakses software tersebut.

3. Pengembangan secara berkala

Membuat perangkat lunak untuk bisnis, berarti juga perlu membuat rancangan pengembangan perangkat lunak tersebut secara berkala. Pengembangan ini juga meliputi inovasi ide-ide baru, perbaikan dari sistem terdahulu, dan sebagainya.

Pengembangan perangkat lunak ini penting dilakukan untuk beradaptasi dengan teknologi yang sedang berjalan saat ini. Semakin up to date sebuah perangkat lunak, maka semakin mudah pula sebuah produk untuk dipasarkan ke dunia internasional.

Mengenal Istilah Software Development Life Cycle (SDLC)

Software development life cycle adalah siklus pembuatan software yang terdiri dari beberapa step. Adapun untuk step dalam proses pembuatan software berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena setiap software development memiliki kebutuhan yang berbeda pula. Jadi step-stepnya juga perlu disesuaikan.

Software developer life cycle juga bisa digunakan untuk pengembangan perangkat lunak yang sudah ada. Jadi, ini setiap bisnis dengan kata lain memiliki opsi untuk mengembangkan atau membuat software menggunakan sistem SDLC ini.

Sebagai sebuah tahapan, SLDC paling umum memuat tahapan riset, pembuatan, pengembangan, serta monitoring.

Jadi bisa disimpulkan bahwa SDLC merupakan sistem komplek yang perlu ditempuh oleh software developer dan ketika hendak memulai sebuah proses pembuatan software.

Step by Step Pembuatan Software

Seperti diungkapkan di atas, pembuatan software sangat komplek. Dibutuhkan beberapa step untuk bisa membuat software siap digunakan oleh user. Di bawah ini adalah tahapan pembuatan software yang perlu dilakukan.

Step by Step Pembuatan Software

1. Ide Generation

Tahap pertama dalam pembuatan software adalah ide generation atau mengumpulkan ide. Dalam tahap ini, para pengembang, software developer, software engineer, petinggi bisnis dan semua orang yang berkepentingan akan bertemu untuk mengemukakan ide-ide mereka. Proses ini juga bisa disebut dengan brainstorming.

Adapun tujuan dari proses ini adalah untuk melancarkan semua proses pembuatan software setelahnya. Bagaimana pengembangan yang akan dilakukan, software development apa yang akan digunakan, siapa yang akan mengerjakan, partner mana yang akan dipilih dan semua aktivitas pembuatan software akan dibahas pada tahapan ini.

Oleh karena itu, tahap ide generation bisa dikatakan sangat berperan besar dalam keseluruhan proses dan hasil akhir dari software itu sendiri.

2. Planning (Perencanaan)

Tahap kedua setelah ide terkumpul adalah memulai perencanaan software. Pada tahap ini semua ide yang telah dikumpulkan akan disaring, disempurnakan, kemudian disusun menjadi sebuah rancangan desain software tertentu.

Dalam tahapan perencanaan ini, tim yang terlibat juga perlu memperhitungkan kebutuhan pengguna. Sinkronkan semua ide yang dihasilkan dengan kebutuhan mereka. Dengan begitu program yang dibuat akan lebih mudah untuk diterima dan dijalankan.

3. Market Research and Analysis (Riset Pengguna)

Tahapan ketiga adalah riset pengguna. Dalam tahapan ini, Anda perlu mengumpulkan data dari pengguna software yang akan dibuat. Data yang dikumpulkan harus selengkap-lengkapnya, mulai dari domisili, usia, jenis kelamin, hingga latar belakang pekerjaan. Semakin lengkap data yang dikumpulkan, maka proses analisis pun akan semakin mudah.

Selain itu, kelengkapan data ini juga akan sangat membantu dalam proses pembuatan software nantinya. Anda bisa menyesuaikan spesifikasi dan fitur dari software, dengan data pengguna yang telah dikumpulkan.

4. Domain Naming (Mencari Nama Domain)

Nama selalu penting untuk memudahkan pengguna dalam mengingat apa yang mereka gunakan. Hal ini juga berlaku dalam proses pembuatan software. Karena inilah naming menjadi proses yang perlu ditempuh setelah perencanaan selesai dilakukan.

Dalam tahap naming ini, Anda perlu memilih nama yang sesuai untuk software yang akan Anda buat. Pilihlah nama yang mudah diingat, simpel, namun dekat dengan bisnis yang Anda jalankan.

Dengan begitu, pengguna software akan lebih nyaman mengucapkan dan mengingat software tersebut.

5. Mockup and Wireframe

Setelah nama dan desain umum software sudah ditentukan, maka tahap selanjutnya adalah membuat mockup dan wireframe.

Moke up adalah membuat desain tampilan dari software yang akan dibuat. Untuk menjalankan step ini, Anda bisa bekerja sama dengan software designer dan designer grafis agar bisa menemukan formula visualisasi yang menarik.

Semakin menarik visualisasi sebuah software, maka akan semakin memudahkan pengguna ketika menjalankan software tersebut.

Sedangkan untuk wireframe adalah struktur pengembangan perangkat lunak. Maksudnya adalah, pada proses ini Anda perlu membuat sebuah struktur kode yang nantinya akan digunakan untuk mewujudkan desain moke up yang akan dibuat serta menjalankan keseluruhan software tersebut.

Mockup dan wireframe bisa dikatakan sebagai sentuhan akhir sebelum software benar-benar disusun.

6. Software Development

Tahap software development adalah tahapan yang dilakukan untuk menyusun, menentukan, mengembangkan, serta mendesain kode tertentu yang akan digunakan untuk menyusun sebuah software.

Semua kode yang telah dibahas pada proses wire frame akan diaplikasikan secara langsung pada tahapan ini.

Selain itu, tahapan software development juga meliputi pengujian apakah kode yang digunakan berfungsi dengan baik atau malah menghasilkan bug pada software tersebut.

Ketelitian tingkat tinggi sangat diperlukan dalam proses ini. Salah sedikit saja dalam memasukkan kode, maka software yang disusun tidak akan berjalan dengan baik.

Untuk menjalankan hal ini, Anda bisa menerapkan apa yang disebut dengan metodologi Agile.

7. Testing and Launching

Setelah software development berhasil tersusun, maka tugas selanjutnya yang diperlukan adalah melakukan testing dan launching.

Testing adalah tahap pengujian terhadap software untuk melihat apakah program dan sistem yang diterapkan dapat berjalan dengan baik atau sebaliknya. Jika dalam tahap testing ini terdapat data atau kode yang tidak sesuai, maka Anda perlu mencari dan memperbaiki kesalahan tersebut.

Lakukan testing beberapa kali untuk memastikan software benar-benar aman, terhindar dari bug, dan bisa berjalan dengan baik.

Jika tidak dijumpai lagi kesalahan dalam proses testing, maka Anda bisa lanjut ke proses launching.

Launching adalah proses peluncuran software yang telah selesai dibuat. Biasanya, banyak pemilik perusahaan yang membuat acara khusus untuk merayakan lahirnya software baru ini. Pada proses ini Anda juga bisa menyampaikan beberapa informasi penting sekaligus memperkenalkan apa kelebihan yang dimiliki oleh software tersebut. Sehingga, pengguna akan lebih mudah memahami cara menggunakan software tersebut nantinya.

8. Marketing and Organize Feedback

Tahap terakhir dari proses pembuatan software adalah marketing and organize feedback.Pada tahap marketing, Anda perlu memperkenalkan seluas-luasnya software yang Anda buat. Ini penting dilakukan agar semakin banyak orang yang tau tentang keberadaan software tersebut.

Tak kalah penting dari tahap marketing, organize feedback. Tahap organize feedback adalah tahap mendengarkan semua masukan dari pengguna terkait software yang telah dibuat. Masukan berupa kritik dan saran ini akan berguna bagi pengembangan software nantinya.

Jadi, Anda bisa memperbaiki software sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna.

3 Model SDLC yang Sering Digunakan Untuk Bisnis

Setelah paham tentang step by step pembuatan software bagi bisnis Anda, kini saatnya mengenal sekilas tentang model umum yang sering digunakan SLDC paling umum yang sering digunakan.

Tiga model ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan agar hasilnya lebih maksimal dan tepat sasaran.

1. Waterfall Model

Model pertama disebut dengan waterfall model. Model ini dinilai paling klasik di antara yang lain. Waterfall model juga dikenal dengan istilah sekual linier karena bentuknya yang menurun mengikuti setiap proses yang dilakukan.

Model ini sangat cocok digunakan untuk perusahaan besar yang sudah memiliki kedudukan yang “mapan”. Hal ini disebabkan karena tingkat kesulitan model ini dan pengkodean yang tidak bisa berubah secara fleksibel.

2. V Model

Model V merupakan bentuk pengembangan dari model waterfall. Jika model waterfall menyimpan semua resiko pengujian di akhir, maka model V akan meminimalisir kesalahan dengan cara mengadakan pengujian berupa verifikasi dan validasi di setiap tahapan pengerjaan software. Jadi, setiap kesalahan dapat langsung terdeteksi dan dicari solusinya.

Model V ini cocok digunakan untuk proyek-proyek kecil yang memiliki resources yang stabil. Bisnis yang baru berkembang namun income sudah tetap, dapat menggunakan model ini.

3. Agile Model

Agile adalah model yang bisa dibilang cukup fleksibel. Cirinya adalah model pengembangan yang digunakan berpola berulang dan dinamis. Model ini tidak memiliki keketatan aturan dan risiko sebagaimana model waterfall. Jadi cocok untuk digunakan oleh bisnis yang membutuhkan pembaharuan secara cepat dalam softwarenya.

Kesimpulan

Software bagi perusahaan adalah hal yang tidak hanya berkaitan dengan proses produksi saja, software telah menjelma menjadi sistem canggih yang akan membantu permasalahan bisnis. Sehingga, karyawan bisa lebih mudah dan cepat menyelesaikan tugasnya.

Membuat software yang canggih untuk bisnis diperlukan beberapa tahap. Mulai dari tahap perencanaan, desain, develop, hingga testing dan launching. Tahapan ini harus dilakukan dengan memasukkan kode atau coding yang tepat agar bisa berjalan dengan baik.

Pembuatan software akan lebih mudah jika dilakukan dengan partner penyedia layanan software engineering yang tepat dan terpercaya.

Maksimalkan Software Bisnis Anda dengan Fitur Pendukung dari Terralogiq

Memiliki software yang responsif dan efektif menangani semua permasalahan bisnis adalah impian banyak pengusaha. Melalui satu software, semua aktivitas bisnis dapat terintegrasi dan lebih mudah diakses oleh calon konsumen.

Meskipun terdengar sulit diwujudkan, nyatanya memiliki software impian bisa diwujudkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya adalah dengan menemukan partner yang tepat.

Dalam hal ini, Terralogiq siap membantu Anda. Telah menangani lebih dari 100 klien, Terralogiq sebagai Google Cloud Premier Partner nomer satu di Indonesia adalah solusi yang tepat untuk mewujudkan software bisnis impian Anda.

Jika Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Terralogiq atau ingin mencari informasi lebih lanjut, silakan klik website Terralogiq di sini.

Author Profile

Carissa

Marketing Communication Terralogiq

|

Share this post on

Related Article