Mengenal Role Back End Developer dan Skill yang Dibutuhkan

21 Februari 2023

Kebutuhan atas pengelolaan platform berbasis teknologi digital seperti website dan aplikasi semakin berkembang pesat. Hal inilah yang kemudian menjadikan web developer dan programmer dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih advanced pada masing-masing cabang pemrograman, seperti front end dan backend developer.

Front end developer bertugas mengembangkan tampilan desain situs agar menarik dan elok untuk dilihat dengan menggunakan baris kode JavaScript, HTML, dan CSS. Ranah kerja front end developer adalah bagian front end atau yang sering disebut client side.

Mengenal Role Back End Developer dan Skill yang Dibutuhkan

Sementara itu, back end developer merupakan ranah kerja web development yang melingkupi bagian back end atau yang disebut dengan server side. Ia memiliki tugas utama untuk memastikan sebuah platform dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Memiliki peran vital dalam mengelola server sebuah platform, artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut terkait tugas pokok dan skill yang dibutuhkan oleh seorang back end developer.

Key Takeaways:

  • Back end developer adalah orang yang berkecimpung dalam pengelolaan server side sebuah platform
  • Tugas back end developer antara lain: merancang dan mengelola database, merancang alur kerja platform, melakukan coding dan testing, memastikan keamanan sistem, dan memastikan server berjalan dengan optimal
  • Skill yang dibutuhkan oleh seorang back end developer adalah: bahasa pemrograman, manajemen database, memahami API dan penggunaannya, framework back end, dan memahami version control system (vcs)

Apa itu Back-End Developer?

Sebagaimana telah disebutkan, back end developer adalah orang yang berkecimpung dalam pengelolaan server side sebuah platform. Dalam hal ini, Ia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa platform dan fitur-fitur yang tersedia pada platform tersebut dapat dioperasikan dengan baik oleh pengguna.

Lebih lanjut, back end developer juga bertanggung jawab untuk mengelola database, mengatur integrasi Application Programming Interface (API), serta menjamin keamanan platform dari potensi serangan siber, seperti hacker.

Dalam melakukan pekerjaan, back end developer banyak mengandalkan skill bahasa pemrograman. Oleh sebab itulah, web developer yang memiliki kemampuan untuk mengelola back end umumnya juga merangkap sebagai front end developer.

Bagi Anda yang belum mengetahui, orang yang memiliki kemampuan untuk mengelola kedua sisi platform disebut dengan panggilan full stack developer.

Apa Saja Tugas Back-End Developer?

Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi dibalik perangkat lunak (software), berikut adalah tugas pokok yang harus dijalankan oleh backend developer dalam kesehariannya.

1. Merancang dan Mengelola Database

Secara sederhana, database merupakan wadah penyimpanan berbagai jenis informasi yang berkaitan dengan sebuah platform. Muatan database mencakup data terkait user, produk, atau layanan yang ditawarkan oleh platform tertentu.

Dalam pengelolaan database, back end developer bertanggung jawab dalam menjamin efisiensi dan keamanan database. Dalam hal ini, database tidak boleh memberatkan server maupun rentan terhadap ancaman hacker.

2. Merancang Alur Kerja Platform

Berkecimpung dalam bidang pengelolaan fitur pada platform, developer yang bergerak pada lingkup back end juga memiliki tanggung jawab untuk merancang efisiensi alur kerja platform. Hal ini dilakukan dengan mengandalkan kemampuan coding dan logika pemrograman.

Dalam merancang alur kerja platform, backend developer harus memastikan bahwa pengguna dapat merasakan user experience yang memuaskan.

3. Melakukan Coding dan Testing

Setelah membangun alur untuk pengoperasian website atau aplikasi, back end developer harus menuangkan rancangan tersebut dalam bentuk kode program.

Setelah kode program dirancang, pengetesan atau testing juga harus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana performa kode program yang telah dirancang.

4. Memastikan Keamanan Sistem

Dalam pengembangan website atau aplikasi, keamanan menjadi salah satu aspek vital yang tidak dapat diabaikan. Pasalnya, hal ini berkaitan langsung dengan data pelanggan maupun informasi krusial milik perusahaan.

Menyikapi hal tersebut, developer yang bertanggung jawab terhadap server harus menjamin bahwa software yang dikembangkan memiliki keamanan yang baik.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah memahami teknik hacking seperti phishing, deface, dan SQL injection. Pemahaman terhadap teknik hacking bertujuan dalam mengantisipasi tindakan hacking sejak awal.

5. Memastikan Server Berjalan Dengan Optimal

Error merupakan sebuah kendala akses yang kerap disebabkan oleh server pada sebuah platform. Hal ini umum terjadi saat platform tersebut digunakan oleh terlalu banyak orang dalam suatu waktu.

Saat kondisi error berlangsung, developer backend akan melakukan proses troubleshooting untuk menemukan penyebab gangguan. Setelah penyebab error tersebut ditemukan, developer back end akan segera melakukan perbaikan dan peningkatan performa server.

Skills yang Dibutuhkan oleh BackEnd Developer

Skills yang Dibutuhkan oleh Back-End Developer

Dalam menjalankan tugasnya, developer back end membutuhkan sejumlah kemampuan yang berkaitan dengan teknis dan pengelolaan sistem. Di bawah ini adalah skill yang dibutuhkan oleh seorang back end developer:

1. Bahasa Pemrograman

Meski sama-sama memiliki kewajiban untuk mengetahui bahasa pemrograman, perbedaan skills antara back end dan front end developer terletak pada tuntutan bagi developer back end untuk menguasai lebih banyak ragam bahasa pemrograman, terutama bahasa yang akan digunakan pada sisi server. Hal ini disebabkan peran kerja developer tersebut yang lebih kompleks dan krusial dalam pengelolaan sistem.

Beberapa jenis bahasa pemrograman yang umumnya dikuasai oleh back end developer antara lain Javascript, C++, Go Lang, NodeJS, PHP, Ruby, dan Phyton.

2. Manajemen Database

Pada lingkup manajemen database, developer backend adalah orang yang bertanggung jawab untuk membuat, menginput, menyunting, menghapus, serta mengamankan data. Hal ini bertujuan agar platform dapat dioperasikan dengan baik dan keamanan pengguna dapat terjamin.

Jenis database yang harus dikuasai oleh seorang developer back end di antaranya adalah NoSQL and SQL Server.

3. Memahami API dan Penggunaannya

Sebagaimana disebutkan di atas, salah satu tugas back end developer adalah mengatur integrasi Application Programming Interface (API). API merupakan sebuah platform yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara server dan pengguna maupun sesama software.

Dengan memahami penggunaan API, developer dapat mengaktifkan banyak fitur canggih serta menghadirkan tampilan program yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Beberapa format API yang umum digunakan adalah XML atau Json.

4. Framework Back End

Selanjutnya, developer juga dituntut untuk memahami prinsip kerja framework, yang digunakan untuk melakukan coding berulang. Hal ini bertujuan agar nantinya developer tidak harus melakukan coding dari awal.

Jenis framework yang idealnya dikuasai oleh developer adalah Laravel, Codeigniter, Django, dan Rails. Untuk memilih framework yang akan digunakan, developer harus menyesuaikan dengan bahasa pemrograman yang digunakan.

5. Memahami Version Control System (VCS)

Developer yang bekerja pada lingkup back end idealnya memahami Version Control System (VCS). Bagi yang belum mengetahuinya, VCS merupakan sebuah sistem yang berperan untuk merekam perubahan kode secara berkala.

Dengan mengandalkan VCS, developer akan mudah mengetahui susunan kode yang paling ideal untuk diaplikasikan pada sebuah program.

Lebih lanjut, VCS juga memiliki kemampuan untuk me-reset susunan kode pada pengaturan default. Hal ini tentunya akan memudahkan developer backend untuk mengatasi berbagai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan susunan kode.

Jenis VCS yang cukup populer dan banyak digunakan dalam lingkup pengembangan software adalah Git.

Terralogiq, Solusi Bisnis Era Digital

Kebutuhan atas platform digital yang berorientasi pada user adalah tuntutan bagi setiap pelaku bisnis di era teknologi. Lebih lanjut, platform yang dikembangkan juga idealnya menghadirkan fitur-fitur advance yang memudahkan pelaku usaha untuk mengembangkan potensi bisnis melalui digitalisasi.

Merupakan sebuah perusahaan berbasis teknologi, Terralogiq merupakan solusi yang tepat terhadap kebutuhan digitalisasi perusahaan. Dapatkan kemudahan dalam mengembangkan bisnis melalui sejumlah layanan kami, seperti location intelligence, geomarketing, mobile solutions, asset collaterals, dan asset management system.

Berdiri sejak 2013, Terralogiq telah dipercaya oleh lebih dari 150 klien yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Beberapa klien kami antara lain adalah Pertamina, PGN, Sari Roti, Informa, dan lainnya.

Terralogiq juga merupakan premier partner Google Maps, Google Cloud, Google Workspace dan Google for Education. Ingin mengembangkan bisnis Anda bersama Terralogiq? Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Author Profile

Albi Panatagama

Marketing and Public Relations Terralogiq Premier Partner Google Maps Platform

|

Share this post on

Related Article