Mengenal Tujuan Aktivitas Logistik yang Dilakukan Perusahaan
13 Oktober 2023
Persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini menuntut setiap perusahaan untuk bisa menyusun strategi dan sistem manajemen logistik yang tepat. Logistik adalah bagian dari proses rantai pasokan (supply chain). Dengan demikian, setiap kegiatan usaha akan membutuhkan aktivitas logistik.
Key Takeaways
- Logistik adalah serangkaian proses perencanaan untuk penyimpanan hingga barang dan komoditas tertentu.
- Aktivitas logistik mencakup integrasi informasi, pelayanan konsumen, inventory, pergudangan, reverse logistics, transportasi, dan pemaketan.
Melihat urgensi tersebut, maka pada artikel ini akan dibahas lebih jauh mengenai pengertian logistik, aktivitas apa saja yang dilakukan, tujuan, hingga manfaatnya bagi bisnis atau perusahaan.
Pengertian Logistik
Logistik berasal dari kata Yunani “logos” yang artinya hubungan, kata, perhitungan, akal, dan ucapan. Menurut Prahu Hub, logistik adalah proses aliran perpindahan barang dari satu titik asal yang berakhir pada titik konsumsi untuk memenuhi permintaan tertentu dari konsumen atau pihak pihak lain yang terlibat. Sementara menurut Solar Industri, logistik adalah serangkaian proses perencanaan untuk penyimpanan hingga barang dan komoditas tertentu.
Logistik melibatkan dua jenis produk, yakni produk berwujud dan produk tak berwujud. Produk berwujud meliputi makanan, bahan-bahan bangunan, peralatan, serta hasil bumi dan cairan. Sementara produk tak berwujud berhubungan dengan layanan, seperti waktu, informasi, partikel dan energi. Untuk logistik benda fisik, umumnya melibatkan integrasi aliran informasi, penanganan bahan, produksi, packaging, persediaan, transportasi, manajemen pergudangan (warehousing), dan keamanan.
Tujuan Logistik
1. Tujuan Operasional
Tujuan operasional merupakan tujuan logistik. Persediaan barang dapat dilakukan dengan jumlah dan kualitas yang tepat serta waktu yang dibutuhkan. Umumnya, setiap perusahaan logistik memiliki gudang. Perhitungan stok di gudang dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak terjadi kekurangan ataupun kelebihan barang.
Oleh karena itu, banyak distributor produk yang menerapkan logistik khususnya untuk area yang luas. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan produk tersebut habis stoknya di lokasi.
2. Tujuan Keamanan
Tujuan keamanan merupakan tujuan logistik guna menjaga persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian dan penyusutan yang tidak wajar lainnya, serta nilai persediaan yang sesungguhnya dalam sistem akuntansi. Disamping itu, juga untuk mendukung efisiensi dan efektifitas dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan.
Umumnya, setiap penyedia jasa logistik memiliki standar serta prosedur keamanan tersendiri. Bahkan biasanya, para penyedia jasa memiliki beberapa gudang penyimpanan yang aman dan tertata dengan baik. Selain itu, alat transportasi juga telah terintegrasi dan dinyatakan layak memenuhi standar perusahaan. Semua ini dilakukan agar komoditas tersebut tidak rusak atau mengalami perubahan kondisi ketika pengiriman.
3. Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan merupakan tujuan logistik guna memastikan pengeluaran untuk pengadaan barang dapat dilakukan secara efisien dengan hasil yang optimal. Tujuan ini tidak dapat diabaikan, karena bagaimanapun tiap badan usaha atau perusahaan pada dasarnya bertujuan menghasilkan profit. Tujuan ini dicapai dengan cara menawarkan jasa dengan harga ekonomis jika dibandingkan jasa pengiriman lainnya. Hal ini diharapkan dapat menarik banyak pelanggan dengan tetap memperhatikan perhitungan biaya.
Baca juga: Logistics Management: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Tipsnya
Manfaat Logistik
1. Pemenuhan Kebutuhan Tiap Daerah
Manfaat utama manajemen logistik masih berkaitan dengan operasional. Hal ini sejalan dengan tujuan operasional yang ingin dicapai perusahaan, yaitu logistik dapat membantu pemerataan dan pemenuhan kebutuhan di luar daerah distributor atau produsen barang tertentu.
Manfaat ini membantu setiap daerah mendapatkan produk yang sama secara efektif dan cepat. Dengan demikian, tak perlu khawatir ketika kehabisan produk tertentu dan membutuhkannya dalam waktu cepat, karena pemerataan produk bisa terwujud.
2. Gudang Penyimpanan
Salah satu bagian dari prosedur kegiatan ini adalah manajemen logistik gudang. Mengingat logistik memiliki gudang di setiap wilayah, adanya manajemen logistik gudang membantu menjaga barang yang dikirim terjaga hingga waktunya mereka dikirim ke tujuan. Umumnya, Anda bisa menemukan sistem yang berisi data dari setiap kiriman masuk dan keluar ada jadwalnya.
Gudang penyimpanan berfungsi sebagai gudang barang untuk melindungi produk dari terik matahari, hujan, dan debu. Contohnya, jika dalam logistik pengirim minyak, gudang menjadi lahan pelindung sekaligus tempat mengumpulkan kilang-kilang minyak.
3. Pemeliharaan Kualitas Barang
Setiap pelaku logistik selalu memiliki kontrol kualitas. Mulai dari penerimaan, penyimpanan, hingga pengiriman. Dalam aktivitas logistik, setiap barang selalu melalui proses pemeriksaan sesuai prosedur. Tujuannya untuk memastikan agar barang tidak rusak atau rusak sebelum diterima oleh konsumen.
4. Mewujudkan Distribusi yang Efektif
Sebelum mengenal logistik, dalam aktivitas bisnis aman dahulu, pengiriman barang hanya sekali atau dalam jumlah kecil saja. Selain itu, proses pengirimannya juga memakan waktu yang cukup panjang dari tempat asal ke tujuan, terlebih jika jaraknya sangat jauh. Oleh karena itu, dulu pengiriman bersifat tidak efektif dan memakan biaya yang besar.
Namun dengan logistik, seni modern pengiriman dan penyimpanan, semua kekurangan tersebut dapat diatasi. Pengiriman barang bisa dilakukan menggunakan begitu banyak metode. Selain itu, ditunjang dengan moda transportasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan demikian, konsumen dapat menerima barang dengan cepat dan tanpa mengeluarkan banyak biaya.
5. Pengaturan Biaya
Selain berguna bagi efisiensi prosedur pengiriman, logistik juga menawarkan manfaat berupa kemudahan dalam mengatur biaya. Dalam kegiatan logistik, pengeluaran dan pemasukan diatur dengan sedemikian rupa untuk mendapatkan profit di harga jasa yang ekonomis.
13 Aktivitas Logistik
Simplidots mengartikan kegiatan logistik sebagai suatu usaha untuk merumuskan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan kegiatan operasional logistik. Adapun fokus perumusannya adalah produk yang dijual kepada konsumen menjadi kebutuhan konsumen dan keuntungan bagi perusahaan.
Setidaknya ada 13 aktivitas yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam sistem manajemen logistik. Berikut penjelasan dari tiap-tiap aktivitas tersebut:
1. Pelayanan Konsumen (Customer Service)
Pelayanan konsumen (customer service) adalah suatu proses yang berlangsung antara pembeli, penjual, dan pihak ketiga yang menghasilkan nilai tambah untuk produk atau jasa. Hal ini bisa terjadi dalam jangka waktu pendek, seperti transaksi tunggal, maupun jangka panjang, seperti hubungan berdasarkan kontrak.
Nilai tambah terbagi pada masing-masing kelompok transaksi atau kontrak. Dengan demikian, pelayanan merupakan proses penyediaan keuntungan nilai tambah yang penting pada rantai pasok (supply chain) dengan efektif.
2. Ramalan Permintaan (Forecasting Demand)
Peramalan permintaan dalam logistik berupa penentuan berapa banyak dari tiap barang yang diproduksi perusahaan harus terkirim ke berbagai pasar. Selain itu, manajemen logistik juga harus mengetahui dari mana asal permintaan.
Hal ini dapat menentukan jumlah untuk menempatkan dan menyimpan produk dengan tepat. Perkiraan akurat tentang permintaan yang akan datang memungkinkan manajer logistik untuk menyediakan anggaran belanja pada aktivitas yang akan melayani permintaan tersebut.
Baca juga: Demand Forecasting: Pengertian, Pentingnya, Faktor, dan Jenisnya
3. Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Aktivitas inventory management sifatnya kritis karena membutuhkan finansial yang cukup. Sehingga, bisa dengan tepat menemukan kesesuaian antara kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan produksi. Mulai dari bahan baku dan komponennya hingga persediaan barang jadi, semuanya menghabiskan ruang fisik, waktu kerja, dan modal.
Melansir dari Kajian Pustaka, uang yang diinvestasikan pada persediaan dalam perusahaan yakni:
- Memungkinkan perusahaan mencapai skala ekonomis.
- Memungkinkan spesialisasi produksi.
- Menyeimbangkan antara persediaan dengan permintaan pasar.
- Mengurangi ketidakpastian permintaan dan siklus pemesanan.
- Bertindak sebagai penyangga/buffer di antara interface yang bersifat kritis dalam rantai pasok (supply chain), serta buffer pada rantai pasok (supply chain).
4. Komunikasi Logistik (Logistics Communications)
Komunikasi merupakan jaringan vital diantara seluruh proses logistik dan konsumen perusahaan. Beberapa alat komunikasi logistik, diantaranya seperti e-commerce, kode barcode, Enterprise Resource Planning, dan Electronic Data Interchange. Proses komunikasi yang akurat pada saat yang tepat merupakan penentu keberhasilan manajemen logistik.
5. Penanganan Material (Material Handling)
Penanganan material berhubungan dengan aliran bahan baku dan barang setengah jadi dalam pabrik atau gudang. Tujuan penanganan material diantaranya sebagai berikut:
- Menyederhanakan dan menghapus sistem penanganan yang memungkinkan untuk disederhanakan dan dihapus.
- Meminimalisir jarak tempuh.
- Meminimalisir barang setengah jadi.
- Menyediakan aliran yang serentak bebas dari bottleneck, yakni ketidakmampuan suatu unit usaha dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dengan baik.
- Mengurangi kerugian perusahaan akibat pembuangan, kerusakan, atau pencurian.
6. Proses Pemesanan (Order Processing)
Komponen proses pemesanan terdiri atas:
- Operasional (operational elements), meliputi order entry atau perubahan pesanan, scheduling, pengiriman pesanan, dan invoicing.
- Komunikasi (communication elements), meliputi modifikasi pesanan, tracking, koreksi, dan informasi produk.
- Kredit dan elemen pengumpulan (collect & credit elements), meliputi pemeriksaan kredit dan proses penerimaan atau pengumpulan rekening.
7. Pengemasan (Packaging)
Peran ganda aktivitas ini adalah melindungi produk dari kerusakan saat tersimpan dan dalam perjalanan. Disamping itu, proses pengemasan yang baik dapat memudahkan penyimpanan serta pemindahan produk sehingga biaya penanganan material dapat diminimalisir.
Sementara fungsi spesifik pengemasan adalah penahanan (containment), proteksi (protection), pembagian (apportionment), pengunitan (unitization), kenyamanan (convenience), komunikasi (communication).
8. Komponen Pelayanan Pendukung (Parts and Services Support)
Salah satu aktivitas pemasaran perusahaan dalam memberikan pelayanan pasca penjualan kepada pelanggan, seperti penyediaan bagian-bagian pengganti ketika produk rusak atau tak berfungsi sebagaimana mestinya. Peran manajemen logistik adalah meyakinkan konsumen bahwa komponen dan suku cadang dari produk yang telah dibelinya tersedia kapanpun dan dimanapun saat pelanggan membutuhkan.
9. Seleksi Lokasi Pabrik dan Tempat Penyimpanan/Gudang (Plant & Warehouse Site Selection)
Pergudangan merupakan bagian integral dari semua sistem logistik yang berperan penting dalam melayani konsumen dengan biaya seminimal mungkin. Gudang juga merupakan jaringan primer antara produsen dan konsumen.
10. Pengadaan (Procurement)
Aktivitas ini bertujuan untuk memberikan aliran material persediaan dan pelayanan yang berkesinambungan. Selain itu, juga meminimalkan investasi persediaan dan kerugian, menjaga kualitas pelayanan, menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier, hingga menyempurnakan sasaran pembelian dan kemungkinan tingkat biaya admin yang rendah.
11. Reverse Logistic
Aktivitas ini berhubungan dengan penanganan pengembalian (retur) barang, baik berupa salvage dan scrap disposal. Retur ini bisa disebabkan karena kerusakan, kadaluarsa, salah pengiriman, dan yang lainnya. Biaya reverse logistic ini cenderung lebih tinggi.
12. Transportasi
Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian dalam dan luar departemen logistik. Dengan bagian financial, engineering, manajemen persediaan, produksi, purchasing, marketing/sales, receiving, pergudangan, hingga hukum.
13. Pergudangan dan Penyimpanan (Warehouse & Storage)
Kegiatan ini berkaitan dengan penyimpanan produk dalam gudang sebelum terjual. Dalam hal ini, semakin lama waktu antara produksi dan konsumsi, maka semakin besar juga jumlah persediaan yang dibutuhkan.
Aktivitas pergudangan dan penyimpanan meliputi keputusan mengenai apakah fasilitas penyimpanan seharusnya milik sendiri, disewakan atau dikontrakkan, perencanaan dan perancangan fasilitas penyimpanan, pertimbangan produk gabungan, prosedur pengamanan dan pemeliharaan pelatihan serta pengukuran produktivitas.
Demikian pembahasan mengenai kegiatan logistik yang cukup kompleks. Untungnya, kompleksitas dalam logistik dapat dianalisis dan diuraikan menjadi suatu model yang bisa divisualisasikan dan dioptimalisasi dengan simulation software yang ada.
Baca juga: Warehouse Management: Definisi, Manfaat, Proses, dan Tipsnya
Saatnya Menerapkan Simulation Software untuk Logistik dengan Dukungan dari Terralogiq
Terralogiq siap menjadi partner IT terpercaya untuk bisnis Anda dengan memberikan dukungan simulation software yang memudahkan Anda dalam mengelola logistik. Dengan demikian, penjadwalan transportasi dan logistik tak lagi rumit.
Terralogiq adalah perusahaan solusi IT yang dipercaya oleh lebih dari 150 klien di seluruh Indonesia. Kami adalah mitra resmi Google Cloud Premier Partner terpercaya yang dapat membantu Anda menyerap, memproses, dan menganalisis aliran peristiwa secara real time untuk menemukan solusi pengembangan terkini yang Anda butuhkan.
Solusi analisis Google Cloud ini membuat data menjadi lebih teratur, berguna, dan mudah diakses sejak dibuat. Anda juga bisa mendapatkan market insight dengan memanfaatkan data geospasial pada alur kerja big data.
Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dan menggunakan layanan kami? Kunjungi website resmi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.