Agentic AI: Era Baru Operasi Keamanan Siber di Dunia Bisnis
29 April 2025

Dengan munculnya ancaman siber yang semakin kompleks, pendekatan tradisional dalam keamanan TI kini dinilai tidak lagi cukup. Google Cloud memperkenalkan konsep Agentic AI dalam operasi keamanan, teknologi berbasis AI yang mampu bertindak sebagai agen independen dalam merespons ancaman secara proaktif dan adaptif.
Key Takeaways:
- Agentic AI dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi respons keamanan.
- Teknologi ini menurunkan false positive dan mempercepat investigasi insiden.
- Menurut BCG (2023), organisasi yang mengadopsi AI dalam keamanan melaporkan efisiensi respons insiden meningkat hingga 50%.
Sejak Kapan AI Digunakan dalam Operasi Keamanan?
Penggunaan AI dalam keamanan siber mulai populer sejak pertengahan 2010-an. Namun, konsep Agentic AI baru mulai diperkenalkan dan diuji pada 2023 dan kini semakin matang pada 2025. Di Indonesia, perusahaan finansial dan sektor publik mulai menerapkan pendekatan ini, khususnya pada Security Operations Center (SOC).
Apa Itu Agentic AI?
Agentic AI adalah sistem AI yang tidak hanya mendeteksi dan memberi notifikasi ancaman, tapi juga mampu mengambil tindakan otonom berdasarkan data, skenario, dan hasil pembelajaran historis. Teknologi ini melampaui otomatisasi biasa karena dapat:
- Menginterpretasikan perintah secara kontekstual.
- Melakukan investigasi forensik awal.
- Menyusun dan menjalankan strategi mitigasi ancaman.
Tabel Perbandingan: Keamanan Tradisional vs Agentic AI
Fitur | Keamanan Tradisional | Agentic AI |
---|---|---|
Deteksi Ancaman | Manual atau berbasis logika | Real-time dan adaptif |
Respons Insiden | Bergantung pada manusia | Otonom dan cepat |
False Positive | Tinggi | Rendah, karena pemahaman konteks |
Efisiensi Operasional | Terbatas | Tinggi, karena otomatisasi menyeluruh |
Biaya Operasional | Lebih tinggi | Lebih efisien dalam jangka panjang |
Studi Kasus: SOC Google Cloud dan Implementasi Gemini 1.5
Pada RSAC 2025, Google memperkenalkan bagaimana Agentic AI diintegrasikan dalam Chronicle Security Operations dengan menggunakan Gemini 1.5. AI ini mampu menjalankan lebih dari 90% tugas SOC Level 1 secara otomatis, termasuk korelasi log, analisis penyebab utama, hingga penentuan prioritas insiden. Tim keamanan internal Google mencatat penurunan waktu penyelesaian insiden sebesar 70% setelah implementasi.
Penasaran gimana era AI baru menggunakan Gemini 1.5?
Kesimpulan
Dengan kompleksitas ancaman digital yang terus meningkat, pendekatan keamanan berbasis AI menjadi kebutuhan mendesak. Agentic AI memberikan lompatan signifikan dalam deteksi, analisis, dan respons ancaman, sekaligus mengurangi beban kerja tim keamanan. Bagi bisnis di Indonesia yang ingin tetap kompetitif dan aman secara digital, inilah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan implementasi Agentic AI.
Baca juga: Google Cloud Next‘25: Ironwood, Gemini 2.5 Flash, dan Vertex AI hadir di era baru di IA
Tetap terhubung dengan Terralogiq untuk mendapatkan informasi terbaru! Follow akun Instagram dan Linkedin kami untuk update terkini, dan jangan ragu menghubungi kami melalui email di halo@terralogiq.com. Kami siap membantu Anda!